Peserta Program Kartu Prakerja di Jabar Serbu Pelatihan Jadi Youtuber
loading...
A
A
A
BANDUNG - Peserta program Kartu Prakerja 2020 di Provinsi Jawa Barat paling meminati pelatihan Youtuber dalam aplikasi yang diajukan. Selain menjadi content creator Youtuber , peserta juga meminati pelatihan tukang cukur pria (barber) dan salon rumahan (kapster).
Pelatihan lain yang paling diminati, yakni pelatihan penjualan (sales), pemasaran (marketing), serta kuliner (food and baverage). Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja , Denni Puspa Purbasari mengatakan, peserta Kartu Prakerja 2020 di Jabar mencapai 800.000 orang. Sementara pada 2021, Jabar mendapat jatah 326.261 orang dari total target nasional 2,7 juta orang.
"Sebenarnya platform lain juga ada, tetapi yang paling banyak diminati peserta dari Jabar adalah gaya hidup, termasuk di dalamnya pelatihan barber, salon rumahan, Youtuber , dan membuat masker. Kemudian bidang penjualan dan pemasaran, serta bidang kuliner," tutur Denni.
Hingga kuartal pertama 2021, lanjut Denni, total Kartu Prakerja sudah memasuki 16 gelombang. Denni menyarankan, sebelum menentukan jenis pelatihan yang akan diambil, sebaiknya peserta mencocokkan minat dan bakat dengan melakukan pencocokan minat dan bakat aplikasi machine learning.
"Dengan aplikasi itu yang kita sediakan, nanti peserta bisa mencocokkan jenis pelatihan yang bisa diambil sesuai minat dan kemampuan" jelas Denni.
Denni pun menyatakan siap memenuhi keinginan Pemprov Jabar, agar Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja menyediakan jenis pelatihan yang sejalan dengan program pembangunan Jabar, seperti pelatihan bidang pariwisata dan pertanian.
"Kita akan upayakan itu seperti pelatihan IT , pertanian, dan pariwisata. Intinya kita dukung program Provinsi Jabar yang sedang berjalan," katanya.
Pemprov Jabar sendiri sudah berkomitmen menyukseskan program Kartu Prakerja yang ditandai dengan dengan penandatanganan nota kesepahaman oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar, Setiawan Wangsaatmaja dan Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja, Denni Puspa Purbasari di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (12/4/2021) lalu.
Sekda Jabar, Setiawan Wangsaatmaja mengatakan, salah satu fokus dari kerja sama tersebut, yakni memasifkan informasi terkait Kartu Prakerja , mulai dari cara mendaftar sampai mengikuti pelatihan.
"Masyarakat yang membutuhkan informasi yang penting terkait Kartu Prakerja . Saya rasa diskala ini, informasi menjadi salah satu yang dicari. Dengan nota kesepahaman ini, kami bisa menginformasi secara luas Kartu Prakerja ini, seperti ada sekitar 1.000 pelatihan dalam program tersebut," lanjutnya.
Setiawan berharap, pelatihan dalam program Kartu Prakerja disesuaikan dengan kebutuhan pasar kerja dan tuntutan zaman. Tujuannya untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas penerima Kartu Prakerja . "Kompetisi mereka harus dikembangkan. Harus di-skill up," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jabar Rachmat Taufik Garsadi menyambut baik penandatanganan nota kesepahaman yang dilakukan antara Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja dengan Pemprov Jabar.
Menurutnya, hal itu akan memberi kepastian tahapan progres dan evaluasi program Kartu Prakerja . "Dengan MoU ini setidaknya kita bisa mengetahui progres program ini, termasuk data tentang penerima manfaat dan hasilnya nanti," katanya.
Pelatihan lain yang paling diminati, yakni pelatihan penjualan (sales), pemasaran (marketing), serta kuliner (food and baverage). Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja , Denni Puspa Purbasari mengatakan, peserta Kartu Prakerja 2020 di Jabar mencapai 800.000 orang. Sementara pada 2021, Jabar mendapat jatah 326.261 orang dari total target nasional 2,7 juta orang.
"Sebenarnya platform lain juga ada, tetapi yang paling banyak diminati peserta dari Jabar adalah gaya hidup, termasuk di dalamnya pelatihan barber, salon rumahan, Youtuber , dan membuat masker. Kemudian bidang penjualan dan pemasaran, serta bidang kuliner," tutur Denni.
Hingga kuartal pertama 2021, lanjut Denni, total Kartu Prakerja sudah memasuki 16 gelombang. Denni menyarankan, sebelum menentukan jenis pelatihan yang akan diambil, sebaiknya peserta mencocokkan minat dan bakat dengan melakukan pencocokan minat dan bakat aplikasi machine learning.
"Dengan aplikasi itu yang kita sediakan, nanti peserta bisa mencocokkan jenis pelatihan yang bisa diambil sesuai minat dan kemampuan" jelas Denni.
Denni pun menyatakan siap memenuhi keinginan Pemprov Jabar, agar Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja menyediakan jenis pelatihan yang sejalan dengan program pembangunan Jabar, seperti pelatihan bidang pariwisata dan pertanian.
"Kita akan upayakan itu seperti pelatihan IT , pertanian, dan pariwisata. Intinya kita dukung program Provinsi Jabar yang sedang berjalan," katanya.
Pemprov Jabar sendiri sudah berkomitmen menyukseskan program Kartu Prakerja yang ditandai dengan dengan penandatanganan nota kesepahaman oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar, Setiawan Wangsaatmaja dan Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja, Denni Puspa Purbasari di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (12/4/2021) lalu.
Sekda Jabar, Setiawan Wangsaatmaja mengatakan, salah satu fokus dari kerja sama tersebut, yakni memasifkan informasi terkait Kartu Prakerja , mulai dari cara mendaftar sampai mengikuti pelatihan.
"Masyarakat yang membutuhkan informasi yang penting terkait Kartu Prakerja . Saya rasa diskala ini, informasi menjadi salah satu yang dicari. Dengan nota kesepahaman ini, kami bisa menginformasi secara luas Kartu Prakerja ini, seperti ada sekitar 1.000 pelatihan dalam program tersebut," lanjutnya.
Setiawan berharap, pelatihan dalam program Kartu Prakerja disesuaikan dengan kebutuhan pasar kerja dan tuntutan zaman. Tujuannya untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas penerima Kartu Prakerja . "Kompetisi mereka harus dikembangkan. Harus di-skill up," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jabar Rachmat Taufik Garsadi menyambut baik penandatanganan nota kesepahaman yang dilakukan antara Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja dengan Pemprov Jabar.
Menurutnya, hal itu akan memberi kepastian tahapan progres dan evaluasi program Kartu Prakerja . "Dengan MoU ini setidaknya kita bisa mengetahui progres program ini, termasuk data tentang penerima manfaat dan hasilnya nanti," katanya.
(eyt)