Seafood Sidoarjo Terkontaminasi Mikroplastik, Aktivis Desak Perda Penggunaan Plastik

Sabtu, 10 April 2021 - 02:31 WIB
loading...
Seafood Sidoarjo Terkontaminasi...
Belasan aktivis lingkungan menggelar aksi #StopMakanPlastik di Sidoarjo, Jumat (9/4/2021). Foto/SINDOnews/Ali Masduki
A A A
SURABAYA - Belasan aktivis lingkungan dari berbagai elemen menggelar Deklarasi #StopMakanPlastik didepan Alun-alun Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat (9/4/2021). Deklarasi tersebut untuk mendesak pemerintah daerah Kabupaten Sidoarjo, agar mengeluarkan peraturan daerah (Perda) pembatasan atau larangan penggunaan plastik sekali pakai seperti tas kresek, sedotan, styrofoam, botol air minum sekali pakai, popok dan sachet.



Koordinator Aksi Stop Makan Plastik, Thara Bening Sandrina mengatakan, berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan oleh Komunitas Telisik ( Peneliti Mikroplastik ) mahasiswa Jurusan Biologi Uinsa Surabaya, biota air di pesisir Sidoarjo seperti kupang, udang dan ikan telah terkontaminasi mikroplastik .



Mikroplastik adalah serpihan plastik berukuran kurang dari 5 mm yang berasal dari fragmentasi sampah-sampah plastik yang dibuang sembarangan. "Sumber utama mikroplastik adalah dari tas kresek, styrofoam, sedotan, botol air minum sekali pakai dan sachet. Sampah-sampah plastik ini berasal dari perilaku masyarakat yang membuang sampah tidak pada tempatnya dan berakhir di perairan (sungai)," katanya.



Thara menyebut, minimnya sarana tempat sampah dan pengolahan sampah yang disediakan oleh Pemkab Sidoarjo menjadi penyebab banyaknya sampah plastik tercecer di perairan, lahan kosong hingga bantaran sungai.

Seafood Sidoarjo Terkontaminasi Mikroplastik, Aktivis Desak Perda Penggunaan Plastik


Untuk itu, melalui gerakan #stopmakanplastik, lanjutnya, aktivis lingkungan Jawa Timur mengajak semua orang untuk tidak menggunakan tas kresek, sedotan, botol air minum dalam kemasan, popok, Styrofoam dan sachet. "Kami Pemuda Indonesia akan berpartisipasi untuk Indonesia Bebas Sampah Plastik melalui panca satya millenia," ungkap Thara Bening.



Dalam aksinya, aktivis yang beranggotakan anak muda itu berikrar Panca Satya Millenia. Di antaranya mengurangi sampah plastik sekali pakai, menggunakan produk yang bisa dipakai berulang kali, memisahkan sampah organik dari sampah anorganik, menolak cara pembakaran sampah dan mendukung produksi produk berkelanjutan lokal, segar dan alami tanpa kemasan plastik.
(eyt)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1925 seconds (0.1#10.140)