Sragen Gempar, Seorang Kakek Ditemukan Meregang Nyawa di Dalam Selokan
loading...
A
A
A
SRAGEN - Seorang kakek yang diketahui bernama, Iswardoyo (68) yang tinggal di Kauman RT 25, ditemukan tergeletak tak bernyawa di selokan dekat Sungai Garuda, tepatnya di Kampung Kauman RT 26, Kelurahan Sragen Wetan, Kabupaten Sragen, Senin (5/4/2021).
Diduga korban terpeleset dan jatuh di selokan di dekat Sungai Garuda. Tetangga korban, Lilik Istriyanto (58) mengatakan, korban tinggal sendirian di rumahnya. Dia mengatakan pada Minggu (4/4/2021) malam, Iswardoyo sempat terjatuh di pinggir jalan depan rumahnya dan ditolong tetangga.
"Saya ikut menolong semalam dan dibawa ke rumahnya. Setelah diberi makan, terlihat Mbah Iswardoyo sehat lagi. Setiap hari, Mbah Iswardoyo biasa membeli sesuatu ke wilayah Ngledok dengan melewati jembatan itu. Nah, tadi pagi ditemukan tergeletak di parit dekat Sungai Garuda," ujarnya.
Waluyo (67) warga Kauman RT 25 lainnya, yang kali pertama mengetahui korban tergeletak dalam kondisi tidak bernyawa, bercerita, setelah merebus air tiba-tiba ingin ke rumah selatan yang berada di RT 26. Saat melintas di dekat selokan, Waluyo melihat korban tergeletak di selokan itu.
"Saya sempat tanya kepada warga yang memancing dan diminta untuk mengecek korban. Setelah kondisinya sudah meninggal , kemudian saya memberitahukan kepada warga lainnya. Kejadiannya sekitar pukul 10.00 WIB. Almarhum tidak punya keluarga dan tidak memiliki riwayat penyakit. Mungkin terpeleset dan jatuh," ujarnya.
Kapolsek Sragen Kota, AKP Mashadi mengatakan, peristiwa itu bermula ada warga, Waluyo, berjalan menuju ke arah Sungai Garuda dan tiba-tiba melihat ada orang tergeletak di selokan dalam keadaan sudah meninggal . Kejadian itu dilaporkan kepada warga sekitar dan diteruskan ke Polsek. "Evakuasi dilakukan bersama dengan bantuan petugas dari PMI. Jenazah dievakuasi dan dibawa ke rumah duka," ujarnya.
Jenazah diperiksa petugas dari Tim Idenfikasi Polres Sragen, didampingi Polsek dan anggota serta dokter dari Puskesmas Sragen Kota. Pemeriksaan dilakukan di rumah duka dan disaksikan warga lainnya. Hasil pemeriksaan tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan dan diduga korban terpeleset.
Diduga korban terpeleset dan jatuh di selokan di dekat Sungai Garuda. Tetangga korban, Lilik Istriyanto (58) mengatakan, korban tinggal sendirian di rumahnya. Dia mengatakan pada Minggu (4/4/2021) malam, Iswardoyo sempat terjatuh di pinggir jalan depan rumahnya dan ditolong tetangga.
"Saya ikut menolong semalam dan dibawa ke rumahnya. Setelah diberi makan, terlihat Mbah Iswardoyo sehat lagi. Setiap hari, Mbah Iswardoyo biasa membeli sesuatu ke wilayah Ngledok dengan melewati jembatan itu. Nah, tadi pagi ditemukan tergeletak di parit dekat Sungai Garuda," ujarnya.
Waluyo (67) warga Kauman RT 25 lainnya, yang kali pertama mengetahui korban tergeletak dalam kondisi tidak bernyawa, bercerita, setelah merebus air tiba-tiba ingin ke rumah selatan yang berada di RT 26. Saat melintas di dekat selokan, Waluyo melihat korban tergeletak di selokan itu.
"Saya sempat tanya kepada warga yang memancing dan diminta untuk mengecek korban. Setelah kondisinya sudah meninggal , kemudian saya memberitahukan kepada warga lainnya. Kejadiannya sekitar pukul 10.00 WIB. Almarhum tidak punya keluarga dan tidak memiliki riwayat penyakit. Mungkin terpeleset dan jatuh," ujarnya.
Kapolsek Sragen Kota, AKP Mashadi mengatakan, peristiwa itu bermula ada warga, Waluyo, berjalan menuju ke arah Sungai Garuda dan tiba-tiba melihat ada orang tergeletak di selokan dalam keadaan sudah meninggal . Kejadian itu dilaporkan kepada warga sekitar dan diteruskan ke Polsek. "Evakuasi dilakukan bersama dengan bantuan petugas dari PMI. Jenazah dievakuasi dan dibawa ke rumah duka," ujarnya.
Jenazah diperiksa petugas dari Tim Idenfikasi Polres Sragen, didampingi Polsek dan anggota serta dokter dari Puskesmas Sragen Kota. Pemeriksaan dilakukan di rumah duka dan disaksikan warga lainnya. Hasil pemeriksaan tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan dan diduga korban terpeleset.
(eyt)