Penanganan Banjir di Kota Makassar Butuh Anggaran Lebih

MAKASSAR - Persoalan banjir menjadi langganan yang harus dihadapi masyarakat setiap tahun. Penanganannya perlu upaya serius. Anggaran untuk menyelesaikan persoalan banjir di sejumlah titik di Kota Makassar perlu ditingkatkan.

Anggota DPRD Kota Makassar , Syamsuddin Raga meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar untuk tidak refocusing anggaran di semua sektor untuk program Makassar Recover .

Sejumlah proyek fisik masih memerlukan penambahan anggaran, salah satunya untuk penanganan banjir dan kebutuhan program padat karya kota.

"Kami bukan tidak menyetujui ( Makassar Recover ) karena mengingat anggarannya besar (Rp370 miliar) ini sebenarnya banyak yang perlu dilakukan. Kita cukup satu tahun ini masuk Covid tapi justru kurang tersentuh untuk fisik," urai Legislator Perindo tersebut.

Utamanya daerah Biringkanayya dan Tamalanrea yang hingga saat ini masih sulit lepas dari problematika banjir tahunan tersebut. Sebagian dari anggaran Rp370 miliar dinilai bakal mampu mengatasi persoalan banjir di sana.

"Di lokasi Kodam Tiga Kelurahan Paccerakkang itu sering dan banyak lagi saya rasa anggaran itu (Rp370 miliar) bahkan cukup untuk tanggulangi banjir di Biringkanayya dan Tamalanrea," jelasnya

Dia melanjutkan besarnya anggaran juga diproyeksi mampu mendorong ekonomi masyarakat sekitar jika program tersebut disepakati untuk dipadatkaryakan.



"Tenaga kerja itu diambil dua orang per satu RT saja, kalau dikalkulasi itu kurang lebih 8.000 orang bisa dibantu di sana," jelas Anggota Komisi A DPRD Kota Makassar tersebut.

Sekretaris Komisi C Bidang Pembangunan DPRD Kota Makassar , Fasruddin Rusli juga mengutarakan hal yang sama. Kata dia, anggaran penanganan Covid-19 diakuinya memang cukup besar.