Vaksinasi di Sulsel saat Ramadan Berpotensi Dilakukan Malam Hari
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Program vaksinasi Covid-19 yang menyasar petugas/pekerja di sektor pelayanan publik terus dipercepat realisasinya. Apalagi, bulan Ramadan hampir tiba.
Vaksinasi bagi para tokoh agama sebagai salah satu kelompok penerima vaksin juga dipercepat. Mereka dianggap sebagai kalangan yang sedikit banyak berinteraksi dengan masyarakat saat ibadah puasa pada pertengahan April mendatang.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulsel , dr Nurul AR mengatakan, fasilitas pelayanan kesehatan di tiap kabupaten/kota terus dioptimalkan. Layanan vaksinasi harus terus berjalan.
"Di beberapa titik vaksinasi di tiap kabupaten/kota sudah lakukan vaksinasi untuk tokoh agama. Ini termasuk kelompok sasaran yang jadi prioritas," tutur Nurul kepada SINDOnews, Kamis (25/3/2021).
Dia memastikan, pelayanan vaksinasi terus berjalan. Bahkan saat bulan Ramadan sekalipun. Skenario dan pengaturan jadwal pun kembali disiapkan.
"Intinya begini, ada beberapa waktu sudah dijadwalkan untuk menampung semua sasaran vaksinasi. Apalagi menjelang Ramadan kita utamakan dulu tokoh agama tadi. Agar saat bulan puasa sudah dijalankan puasanya dengan baik," paparnya.
Nurul membeberkan, Dinkes Sulsel tengah menyiapkan beberapa opsi pelaksanaan vaksinasi saat Ramadan. Skenario pelayanan pada malam hari kemungkinan akan dilakukan.
"Opsinya mungkin pelayanan vaksinasi pada malam hari kita bisa buka. Tapi kita tentu lihat dulu yang mana menjadi kebutuhan masyarakat. Memang ada beberapa opsi, tapi tergantung kita lihat kondisinya kedepan," paparnya.
Nurul melanjutkan, pelayanan vaksinasi saat Ramadan masih dimungkinkan dilaksanakan mulai dari pagi hingga sore. Untuk sasaran penerima vaksin yang tidak melaksanakan ibadah puasa.
"Kita berusaha agar bulan Ramadan kita melayani vaksinasi. Jadi tidak berhenti satu bulan. Mungkin ada juga beberapa kelompok lain yang tidak menjalankan ibadah puasa itu bisa dilakukan siang hari," ujar dia.
Kendati begitu, alternatif menjalankan vaksinasi bagi yang melaksanakan puasa, tetap dipertimbangkan. Sembari pihaknya berkoordinasi dengan pemuka agama dalam hal ini Majelis Ulama Indonesia (MUI).
"Kalau dari MUI itu menyampaikan tidak masalah ya. Dari sisi agama, tidak mengganggu jalannya puasa. Tapi ada hal yang perlu kita buat layanan malam hari kita upayakan. Itu juga tergantung kondisi tenaga vaksinasi kita. Yang jelas kita siapkan beberapa alternatif waktu yang memungkinkan diakses masyarakat," imbuh Nurul.
Diketahui, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel pun telah mengeluarkan Surat Edaran tentang Akselerasi Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 yang diteken Plt Gubernur Sulsel tertanggal 16 Maret 2021. Edaran itu ditujukan kepada kabupaten/kota agar mempercepat layanan vaksinasi.
Akselerasi vaksinasi massal tersebut diberikan kepada guru/dosen, lansia, TNI, Polri, DPRD, pejabat daerah, pedagang pasar, pariwisata, sopir, ojek, taksi, dan petugas pelayanan publik lainnya. Selain itu, diminta agar sosialisasi vaksinasi Covid-19 masif dilakukan, serta dilakukan dengan memperhatikan protokol kesehatan dan ada inovasi yang digagas dalam pemberian layanan vaksinasi.
Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman menginstruksikan agar kelompok tokoh agama dimaksimalkan realisasi vaksinasinya menjelang bulan Ramadan. Prioritas di antaranya guru mengaji, penceramah, ustaz, hingga marbot.
Menurutnya, kelompok itulah yang sedikit banyak bakal bersentuhan dalam sejumlah kegiatan Ramadan. Makanya, mereka juga perlu mendapat jaminan pencegahan Covid-19 melalui vaksinasi.
"Yang saya juga minta karena mau Ramadan ini pengkhotbah, ustaz, imam masjid, marbot, guru mengaji anak-anak itu divaksin semua. Bahkan termasuk tokoh agama lainnya seperti pendeta dan sebagainya itu divaksin semua," ucap Andi Sudirman.
Dia melanjutkan, di bulan Ramadan nanti aktivitas masyarakat khususnya umat muslim, akan lebih banyak dilakukan untuk beribadah di masjid dan tempat-tempat pengajian. Dengan begitu, kalangan itulah yang dianggap lebih lebih sering berinteraksi dengan masyarakat.
Vaksinasi bagi para tokoh agama sebagai salah satu kelompok penerima vaksin juga dipercepat. Mereka dianggap sebagai kalangan yang sedikit banyak berinteraksi dengan masyarakat saat ibadah puasa pada pertengahan April mendatang.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulsel , dr Nurul AR mengatakan, fasilitas pelayanan kesehatan di tiap kabupaten/kota terus dioptimalkan. Layanan vaksinasi harus terus berjalan.
"Di beberapa titik vaksinasi di tiap kabupaten/kota sudah lakukan vaksinasi untuk tokoh agama. Ini termasuk kelompok sasaran yang jadi prioritas," tutur Nurul kepada SINDOnews, Kamis (25/3/2021).
Dia memastikan, pelayanan vaksinasi terus berjalan. Bahkan saat bulan Ramadan sekalipun. Skenario dan pengaturan jadwal pun kembali disiapkan.
"Intinya begini, ada beberapa waktu sudah dijadwalkan untuk menampung semua sasaran vaksinasi. Apalagi menjelang Ramadan kita utamakan dulu tokoh agama tadi. Agar saat bulan puasa sudah dijalankan puasanya dengan baik," paparnya.
Nurul membeberkan, Dinkes Sulsel tengah menyiapkan beberapa opsi pelaksanaan vaksinasi saat Ramadan. Skenario pelayanan pada malam hari kemungkinan akan dilakukan.
"Opsinya mungkin pelayanan vaksinasi pada malam hari kita bisa buka. Tapi kita tentu lihat dulu yang mana menjadi kebutuhan masyarakat. Memang ada beberapa opsi, tapi tergantung kita lihat kondisinya kedepan," paparnya.
Nurul melanjutkan, pelayanan vaksinasi saat Ramadan masih dimungkinkan dilaksanakan mulai dari pagi hingga sore. Untuk sasaran penerima vaksin yang tidak melaksanakan ibadah puasa.
"Kita berusaha agar bulan Ramadan kita melayani vaksinasi. Jadi tidak berhenti satu bulan. Mungkin ada juga beberapa kelompok lain yang tidak menjalankan ibadah puasa itu bisa dilakukan siang hari," ujar dia.
Kendati begitu, alternatif menjalankan vaksinasi bagi yang melaksanakan puasa, tetap dipertimbangkan. Sembari pihaknya berkoordinasi dengan pemuka agama dalam hal ini Majelis Ulama Indonesia (MUI).
"Kalau dari MUI itu menyampaikan tidak masalah ya. Dari sisi agama, tidak mengganggu jalannya puasa. Tapi ada hal yang perlu kita buat layanan malam hari kita upayakan. Itu juga tergantung kondisi tenaga vaksinasi kita. Yang jelas kita siapkan beberapa alternatif waktu yang memungkinkan diakses masyarakat," imbuh Nurul.
Diketahui, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel pun telah mengeluarkan Surat Edaran tentang Akselerasi Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 yang diteken Plt Gubernur Sulsel tertanggal 16 Maret 2021. Edaran itu ditujukan kepada kabupaten/kota agar mempercepat layanan vaksinasi.
Akselerasi vaksinasi massal tersebut diberikan kepada guru/dosen, lansia, TNI, Polri, DPRD, pejabat daerah, pedagang pasar, pariwisata, sopir, ojek, taksi, dan petugas pelayanan publik lainnya. Selain itu, diminta agar sosialisasi vaksinasi Covid-19 masif dilakukan, serta dilakukan dengan memperhatikan protokol kesehatan dan ada inovasi yang digagas dalam pemberian layanan vaksinasi.
Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman menginstruksikan agar kelompok tokoh agama dimaksimalkan realisasi vaksinasinya menjelang bulan Ramadan. Prioritas di antaranya guru mengaji, penceramah, ustaz, hingga marbot.
Menurutnya, kelompok itulah yang sedikit banyak bakal bersentuhan dalam sejumlah kegiatan Ramadan. Makanya, mereka juga perlu mendapat jaminan pencegahan Covid-19 melalui vaksinasi.
"Yang saya juga minta karena mau Ramadan ini pengkhotbah, ustaz, imam masjid, marbot, guru mengaji anak-anak itu divaksin semua. Bahkan termasuk tokoh agama lainnya seperti pendeta dan sebagainya itu divaksin semua," ucap Andi Sudirman.
Dia melanjutkan, di bulan Ramadan nanti aktivitas masyarakat khususnya umat muslim, akan lebih banyak dilakukan untuk beribadah di masjid dan tempat-tempat pengajian. Dengan begitu, kalangan itulah yang dianggap lebih lebih sering berinteraksi dengan masyarakat.
(agn)