Vaksinasi di Sulsel saat Ramadan Berpotensi Dilakukan Malam Hari

Jum'at, 26 Maret 2021 - 08:20 WIB
loading...
A A A
"Kita berusaha agar bulan Ramadan kita melayani vaksinasi. Jadi tidak berhenti satu bulan. Mungkin ada juga beberapa kelompok lain yang tidak menjalankan ibadah puasa itu bisa dilakukan siang hari," ujar dia.

Kendati begitu, alternatif menjalankan vaksinasi bagi yang melaksanakan puasa, tetap dipertimbangkan. Sembari pihaknya berkoordinasi dengan pemuka agama dalam hal ini Majelis Ulama Indonesia (MUI).

"Kalau dari MUI itu menyampaikan tidak masalah ya. Dari sisi agama, tidak mengganggu jalannya puasa. Tapi ada hal yang perlu kita buat layanan malam hari kita upayakan. Itu juga tergantung kondisi tenaga vaksinasi kita. Yang jelas kita siapkan beberapa alternatif waktu yang memungkinkan diakses masyarakat," imbuh Nurul.

Diketahui, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel pun telah mengeluarkan Surat Edaran tentang Akselerasi Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 yang diteken Plt Gubernur Sulsel tertanggal 16 Maret 2021. Edaran itu ditujukan kepada kabupaten/kota agar mempercepat layanan vaksinasi.



Akselerasi vaksinasi massal tersebut diberikan kepada guru/dosen, lansia, TNI, Polri, DPRD, pejabat daerah, pedagang pasar, pariwisata, sopir, ojek, taksi, dan petugas pelayanan publik lainnya. Selain itu, diminta agar sosialisasi vaksinasi Covid-19 masif dilakukan, serta dilakukan dengan memperhatikan protokol kesehatan dan ada inovasi yang digagas dalam pemberian layanan vaksinasi.

Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman menginstruksikan agar kelompok tokoh agama dimaksimalkan realisasi vaksinasinya menjelang bulan Ramadan. Prioritas di antaranya guru mengaji, penceramah, ustaz, hingga marbot.

Menurutnya, kelompok itulah yang sedikit banyak bakal bersentuhan dalam sejumlah kegiatan Ramadan. Makanya, mereka juga perlu mendapat jaminan pencegahan Covid-19 melalui vaksinasi.

"Yang saya juga minta karena mau Ramadan ini pengkhotbah, ustaz, imam masjid, marbot, guru mengaji anak-anak itu divaksin semua. Bahkan termasuk tokoh agama lainnya seperti pendeta dan sebagainya itu divaksin semua," ucap Andi Sudirman.

Dia melanjutkan, di bulan Ramadan nanti aktivitas masyarakat khususnya umat muslim, akan lebih banyak dilakukan untuk beribadah di masjid dan tempat-tempat pengajian. Dengan begitu, kalangan itulah yang dianggap lebih lebih sering berinteraksi dengan masyarakat.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2634 seconds (0.1#10.140)