Bapenda Makassar Optimistis Bukukan PAD Rp1,5 Triliun
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Makassar optimistis membukukan pendapatan asli daerah (PAD) senilai Rp1,5 triliun tahun 2021 dengan kontribusi pajak daerah sebesar Rp1,21 triliun. Hal tersebut diungkapkan Kepala Bapenda Kota Makassar , Irwan Adnan, Rabu (24/3/2021).
Optimisme tersebut karena tahun 2020 lalu, capaian pajak daerah Kota Makassar yang tetap positif meski di tengah pandemi . Dari target Rp813 miliar, Bapenda Kota Makassar berhasil mengumpulkan senilai Rp870 miliar atau realisasi sebesar 103 persen.
"Awalnya target (pajak daerah) kan Rp1,4 triliun tapi karena pandemi akhirnya disesuaikan menjadi Rp813 miliar. Alhamdulillah akhir tahun dapat Rp870 miliar," katanya.
Atas pencapaian tersebut, pihaknya mengaku bersyukur karena meski mengalami kontraksi tapi tidak begitu signifikan jika dibandingkan dengan kabupaten dan kota lainnya.
"Kalau dibandingkan sebelum dan setelah pandemi hanya 17 persen kurangnya. Dibanding dengan kabupaten dan kota lain yang di atas 40 persen," jelas Irwan.
Dia juga mengaku bersyukur berkat pengumpulan pajak daerah yang positif dan melampaui target, Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar bisa dengan leluasa merealisasikan program karena anggaran tersedia.
Tahun 2021, Bapenda Kota Makassar berkomitmen untuk meningkatkan PAD, yang utamanya ditopang oleh pajak daerah. Untuk mencapai target yang ditetapkan, Irwan mengatakan unsur yang paling penting adalah tim yang tangguh, yaitu sumber daya manusia yang handal dalam menjalankan tugas-tugas pengumpulan pajak.
"Setiap organisasi itu butuh tim yang kuat. Harus betul punya integritas yang bagus, orientasi untuk peningkatan pendapatan harus diutamakan," katanya.
Irwan juga berharap, program vaksinasi berjalan lancar dan bisa selesai tahun 2021 ini sehingga aktivitas usaha bisa kembali normal. Artinya, potensi setoran pajak dan retribusi dari pelaku usaha juga lebih besar.
"Kita berharap dengan adanya vaksin. Kita tingkatkan target, harapan kita tahun 2021 ini vaksin ini sudah selesai, semua orang sudah divaksin dan usaha sudah buka dan berlangsung normal sehingga potensi (pajak) itu ada di depan mata kita," ujarnya.
Adapun sejumlah strategi yang akan dilakukan Bapenda Kota Makassar untuk mengejar target tahun ini, utamanya memanfaatkan teknologi digital.
Kata Irwan, Bapenda Kota Makassar menggandeng Bank Indonesia dan Bank Sulselbar untuk memanfaatkan teknologi digital dalam pengumpulan pajak. Dengan begitu, prosesnya lebih efisien karena wajib pajak lebih dimudahkan.
"Jadi nanti kita akan coba bicarakan dengan pihak BI dan Bank Sulselbar , bagaimana sistem ini bisa berjalan. Catatannya Bapenda tidak bisa bergerak sendiri. Harus sinergi," tegasnya.
Strategi selanjutnya adalah pemberlakuan tax clearence. Kata Irwan, sistem ini siap diterapkan, mulai dari perangkat hingga aturan sudah selesai. Hanya butuh komitmen yang kuat dalam pelaksanaan.
Melalui sistem ini, pajak daerah dinilai akan meningkat karena secara tidak langsung akan mendorong wajib pajak lebih taat dalam membayar kewajibannya. Artinya, dalam permohonan pelayanan publik, rekam jejak wajib pajak dapat diketahui melalui tax clearence. Sehingga jika terdeteksi tidak taat pajak, maka pelayanan akan terhambat.
"Tax clearence ini mendorong orang membayar pajak. Karena bisa dilihat status wajib pajaknya. Misal mau urus KTP, mau urus usaha, yang pasti harus lulus screening dulu, pajak dan retribusi harus beres semua, kalau tidak, yah tidak bisa. Ini akan menjadi prosedur standar. Jadi, potensi pajak kita insyaallah akan membaik," terangnya.
Dengan penerapan tax clearence tersebut, dia optimistis tak hanya target tahun 2021 yang dapat dicapai tapi cita-cita Wali Kota Makassar , Mohammad Ramdhan Pomanto menuju Rp2 triliun lebih PAD pada tahun 2026 dapat dicapai.
"Tapi itu tadi syaratnya pertama sumber daya harus bagus, tim harus tangguh, device teknologi dan sistem yang kita siapkan itu sudah terpenuhi semua mulai dari kelurahan, kecamatan, PTSP, Pemda, jadi jaringan terkoneksi semua. Ini harus disiapkan apalagi Makassar ini kan ingin menjadi kota smart city, sombere, harusnya perlihatkan itu. Bapenda dan Infokom tentunya sebagai leading sektor dalam penyiapan sistem tersebut akan saling sinergi," katanya.
Strategis terakhir untuk mengoptimalkan pendapatan daerah tahun ini adalah laskar pajak digital. Sebuah gagasan yang memberdayakan tokoh masyarakat seperti RT dan RW dalam mengumpulkan pajak.
Tentunya, hadirnya program ini kata dia akan memberikan efek positif bagi RT dan RW yang akan andil membantu penagihan pajak melalui laskar pajak digital mereka akan mendapat apresiasi dari Pemkot Makassar . Jika ini berjalan, secara tidak langsung juga turut mendukung program Makassar Recovery yang diluncurkan Wali Kota Makassar Ramdhan Pomanto bersama Wakil Wali Kota Fatmawati Rusdi.
"Rencananya orang-orang ini nanti terpilih sesuai kualifikasi, dapat menjadi laskar pajak di lapangan di hampir semua wilayah Makassar, sehingga masyarakat lebih mudah dalam melakukan pembayaran pajak. Nanti mereka akan dibekali device tertentu oleh Bank Indonesia atau Bank Sulselbar . Ini akan kita bicarakan lagi," pungkas Irwan.
Optimisme tersebut karena tahun 2020 lalu, capaian pajak daerah Kota Makassar yang tetap positif meski di tengah pandemi . Dari target Rp813 miliar, Bapenda Kota Makassar berhasil mengumpulkan senilai Rp870 miliar atau realisasi sebesar 103 persen.
"Awalnya target (pajak daerah) kan Rp1,4 triliun tapi karena pandemi akhirnya disesuaikan menjadi Rp813 miliar. Alhamdulillah akhir tahun dapat Rp870 miliar," katanya.
Atas pencapaian tersebut, pihaknya mengaku bersyukur karena meski mengalami kontraksi tapi tidak begitu signifikan jika dibandingkan dengan kabupaten dan kota lainnya.
"Kalau dibandingkan sebelum dan setelah pandemi hanya 17 persen kurangnya. Dibanding dengan kabupaten dan kota lain yang di atas 40 persen," jelas Irwan.
Dia juga mengaku bersyukur berkat pengumpulan pajak daerah yang positif dan melampaui target, Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar bisa dengan leluasa merealisasikan program karena anggaran tersedia.
Tahun 2021, Bapenda Kota Makassar berkomitmen untuk meningkatkan PAD, yang utamanya ditopang oleh pajak daerah. Untuk mencapai target yang ditetapkan, Irwan mengatakan unsur yang paling penting adalah tim yang tangguh, yaitu sumber daya manusia yang handal dalam menjalankan tugas-tugas pengumpulan pajak.
"Setiap organisasi itu butuh tim yang kuat. Harus betul punya integritas yang bagus, orientasi untuk peningkatan pendapatan harus diutamakan," katanya.
Irwan juga berharap, program vaksinasi berjalan lancar dan bisa selesai tahun 2021 ini sehingga aktivitas usaha bisa kembali normal. Artinya, potensi setoran pajak dan retribusi dari pelaku usaha juga lebih besar.
"Kita berharap dengan adanya vaksin. Kita tingkatkan target, harapan kita tahun 2021 ini vaksin ini sudah selesai, semua orang sudah divaksin dan usaha sudah buka dan berlangsung normal sehingga potensi (pajak) itu ada di depan mata kita," ujarnya.
Adapun sejumlah strategi yang akan dilakukan Bapenda Kota Makassar untuk mengejar target tahun ini, utamanya memanfaatkan teknologi digital.
Kata Irwan, Bapenda Kota Makassar menggandeng Bank Indonesia dan Bank Sulselbar untuk memanfaatkan teknologi digital dalam pengumpulan pajak. Dengan begitu, prosesnya lebih efisien karena wajib pajak lebih dimudahkan.
"Jadi nanti kita akan coba bicarakan dengan pihak BI dan Bank Sulselbar , bagaimana sistem ini bisa berjalan. Catatannya Bapenda tidak bisa bergerak sendiri. Harus sinergi," tegasnya.
Strategi selanjutnya adalah pemberlakuan tax clearence. Kata Irwan, sistem ini siap diterapkan, mulai dari perangkat hingga aturan sudah selesai. Hanya butuh komitmen yang kuat dalam pelaksanaan.
Melalui sistem ini, pajak daerah dinilai akan meningkat karena secara tidak langsung akan mendorong wajib pajak lebih taat dalam membayar kewajibannya. Artinya, dalam permohonan pelayanan publik, rekam jejak wajib pajak dapat diketahui melalui tax clearence. Sehingga jika terdeteksi tidak taat pajak, maka pelayanan akan terhambat.
"Tax clearence ini mendorong orang membayar pajak. Karena bisa dilihat status wajib pajaknya. Misal mau urus KTP, mau urus usaha, yang pasti harus lulus screening dulu, pajak dan retribusi harus beres semua, kalau tidak, yah tidak bisa. Ini akan menjadi prosedur standar. Jadi, potensi pajak kita insyaallah akan membaik," terangnya.
Dengan penerapan tax clearence tersebut, dia optimistis tak hanya target tahun 2021 yang dapat dicapai tapi cita-cita Wali Kota Makassar , Mohammad Ramdhan Pomanto menuju Rp2 triliun lebih PAD pada tahun 2026 dapat dicapai.
"Tapi itu tadi syaratnya pertama sumber daya harus bagus, tim harus tangguh, device teknologi dan sistem yang kita siapkan itu sudah terpenuhi semua mulai dari kelurahan, kecamatan, PTSP, Pemda, jadi jaringan terkoneksi semua. Ini harus disiapkan apalagi Makassar ini kan ingin menjadi kota smart city, sombere, harusnya perlihatkan itu. Bapenda dan Infokom tentunya sebagai leading sektor dalam penyiapan sistem tersebut akan saling sinergi," katanya.
Strategis terakhir untuk mengoptimalkan pendapatan daerah tahun ini adalah laskar pajak digital. Sebuah gagasan yang memberdayakan tokoh masyarakat seperti RT dan RW dalam mengumpulkan pajak.
Tentunya, hadirnya program ini kata dia akan memberikan efek positif bagi RT dan RW yang akan andil membantu penagihan pajak melalui laskar pajak digital mereka akan mendapat apresiasi dari Pemkot Makassar . Jika ini berjalan, secara tidak langsung juga turut mendukung program Makassar Recovery yang diluncurkan Wali Kota Makassar Ramdhan Pomanto bersama Wakil Wali Kota Fatmawati Rusdi.
"Rencananya orang-orang ini nanti terpilih sesuai kualifikasi, dapat menjadi laskar pajak di lapangan di hampir semua wilayah Makassar, sehingga masyarakat lebih mudah dalam melakukan pembayaran pajak. Nanti mereka akan dibekali device tertentu oleh Bank Indonesia atau Bank Sulselbar . Ini akan kita bicarakan lagi," pungkas Irwan.
(luq)