Pejabat Pemkot Makassar yang Minim Inovasi Bakal Dimutasi
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar tengah menggodok rencana perombakan tatanan pemerintahan. Formasi pejabat yang ada bakal diatur ulang.
Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto tak ingin pemerintahan yang dipimpinnya berjalan lamban. Dia bahkan sudah menentukan kriteria yang bisa masuk susunan kabinet.
Kata dia, pejabat yang tidak memiliki kemampuan sombere, sipakatau dan sipakalebbi sudah pasti tidak akan masuk dalam susunan kabinet.
Begitu pula dengan pejabat yang tidak mampu berinovasi, tidak smart dan tidak punya kemampuan di bidang teknologi dipastikan akan tertinggal. "Kalau tidak punya inovasi pasti mutasi. Itu jelas," tegas Danny, Selasa (23/3/2021).
Kriteria lain, lanjut Danny, yakni percepatan dan kota dunia. Dia ingin, mereka yang masuk susunan kabinet bisa bekerja cepat dan mendukung program Makassar Kota Dunia.
"Siapa tidak cepat pasti tidak dapat, dan yang tidak bisa masuk standard kota dunia pasti tidak masuk tim," ungkap dia.
Demikian pula dengan program Makassar Recover. Di tengah pandemi Covid-19, program ini paling diunggulkan Pemkot Makassar . Dia tidak ingin, ada pejabat pemerintah yang tidak mendukung program ini.
Apalagi ada tiga fokus utama dalam program ini, yakni adaptasi sosial, imunitas kesehatan dan pemulihan ekonomi. Kata Danny, semua stakeholder harus terlibat untuk menyukseskan Makassar Recover.
"Jadi tidak bisa membangun sistem bersama Makassar Recover pasti ketinggalan. Kalau tidak inklusif dan hanya mementingkan diri sendiri, pasti saya tidak pakai," tutur dia.
Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto tak ingin pemerintahan yang dipimpinnya berjalan lamban. Dia bahkan sudah menentukan kriteria yang bisa masuk susunan kabinet.
Kata dia, pejabat yang tidak memiliki kemampuan sombere, sipakatau dan sipakalebbi sudah pasti tidak akan masuk dalam susunan kabinet.
Begitu pula dengan pejabat yang tidak mampu berinovasi, tidak smart dan tidak punya kemampuan di bidang teknologi dipastikan akan tertinggal. "Kalau tidak punya inovasi pasti mutasi. Itu jelas," tegas Danny, Selasa (23/3/2021).
Kriteria lain, lanjut Danny, yakni percepatan dan kota dunia. Dia ingin, mereka yang masuk susunan kabinet bisa bekerja cepat dan mendukung program Makassar Kota Dunia.
"Siapa tidak cepat pasti tidak dapat, dan yang tidak bisa masuk standard kota dunia pasti tidak masuk tim," ungkap dia.
Demikian pula dengan program Makassar Recover. Di tengah pandemi Covid-19, program ini paling diunggulkan Pemkot Makassar . Dia tidak ingin, ada pejabat pemerintah yang tidak mendukung program ini.
Apalagi ada tiga fokus utama dalam program ini, yakni adaptasi sosial, imunitas kesehatan dan pemulihan ekonomi. Kata Danny, semua stakeholder harus terlibat untuk menyukseskan Makassar Recover.
"Jadi tidak bisa membangun sistem bersama Makassar Recover pasti ketinggalan. Kalau tidak inklusif dan hanya mementingkan diri sendiri, pasti saya tidak pakai," tutur dia.