Kepala Daerah Diharap Beri Contoh Salat Ied di Rumah
loading...
A
A
A
MASAMBA - Bupati Luwu Utara (Lutra), Indah Putri Indriani, mengikuti rapat tindak lanjut arahan Menko Polhukam bersama Forkopimda dan jajaran bupati/wali kota se-Sulsel pada Selasa (19/5/2020). Dalam rapat melalui video conference ini, Gubernur Sulsel , Nurdin Abdullah, yang memimpin rapat menyampaikan sejumlah arahan.
Gubernur Nurdin mengimbau agar Salat Idul Fitri alias Salat Ied pada tahun ini digelar di rumah, bukan di masjid atau lapangan. Langkah itu penting dilakukan sebagai upaya menekan penyebaran virus corona alias covid-19. Diharapkannya pula kepala daerah lebih aktif mensosialisasikan hal ini, termasuk memberi contoh melaksanakan Salat Ied di rumah.
"Mudah-mudahan kita semua bisa melakukan Salat Ied di rumah saja dan saya berharap kepala daerah memberikan contoh untuk Salat Ied di rumah," ucap Gubernur Nurdin.
"Saya juga berharap kepala daerah agar lebih masif mengimbau agar masyarakat Salat Ied di rumah masing masing bersama keluarga.
Tetapi jika masyarakat masih ngotot ingin salat di masjid, kita harus melakukan protokol kesehatan dengan ketat," sambung dia.
Gubernur Nurdin mengakui Salat Ied di rumah memang bersifat imbauan, bukan larangan. Namun, kata dia, mengikuti imbauan ini sangat penting untuk menekan laju penyebaran corona. Toh, Salat Ied di rumah tidak sekadar dianjurkan pemerintah daerah, tapi juga pemerintah pusat, ulama dan tokoh nasional.
Lebih jauh, Gubernur Nurdin menyampaikan warga mesti membiasakan diri hidup dengan menerapkan protokol kesehatan, seperti halnya imbauan Presiden Jokowi. Hal itu mesti dibiasakan mengingat covid-19 sampai kini belum ada obat atau vaksinnya sehingga warga mesti membiasakan hidup normal dengan gaya baru.
Lihat Juga: Ribuan Umat Muslim di Perbatasan Indonesia Timor Leste Salat Id Usung Toleransi Beragama
Gubernur Nurdin mengimbau agar Salat Idul Fitri alias Salat Ied pada tahun ini digelar di rumah, bukan di masjid atau lapangan. Langkah itu penting dilakukan sebagai upaya menekan penyebaran virus corona alias covid-19. Diharapkannya pula kepala daerah lebih aktif mensosialisasikan hal ini, termasuk memberi contoh melaksanakan Salat Ied di rumah.
"Mudah-mudahan kita semua bisa melakukan Salat Ied di rumah saja dan saya berharap kepala daerah memberikan contoh untuk Salat Ied di rumah," ucap Gubernur Nurdin.
"Saya juga berharap kepala daerah agar lebih masif mengimbau agar masyarakat Salat Ied di rumah masing masing bersama keluarga.
Tetapi jika masyarakat masih ngotot ingin salat di masjid, kita harus melakukan protokol kesehatan dengan ketat," sambung dia.
Gubernur Nurdin mengakui Salat Ied di rumah memang bersifat imbauan, bukan larangan. Namun, kata dia, mengikuti imbauan ini sangat penting untuk menekan laju penyebaran corona. Toh, Salat Ied di rumah tidak sekadar dianjurkan pemerintah daerah, tapi juga pemerintah pusat, ulama dan tokoh nasional.
Lebih jauh, Gubernur Nurdin menyampaikan warga mesti membiasakan diri hidup dengan menerapkan protokol kesehatan, seperti halnya imbauan Presiden Jokowi. Hal itu mesti dibiasakan mengingat covid-19 sampai kini belum ada obat atau vaksinnya sehingga warga mesti membiasakan hidup normal dengan gaya baru.
Lihat Juga: Ribuan Umat Muslim di Perbatasan Indonesia Timor Leste Salat Id Usung Toleransi Beragama
(tri)