Tradisi Berburu Suku Dayak dan Keyakinan Orangutan Punya Hubungan dengan Nenek Moyang

Sabtu, 20 Maret 2021 - 05:00 WIB
loading...
A A A
“Ada larangan berburu dalam jumlah besar karena menjaga habitat satwa di hutan. Hutan bagi kami adalah rumah yang juga harus dijaga,” sambungnya.

Peralatan berburu yang digunakan antara lain sumpit, tombak, dan Mandau. Mandau adalah sebutan untuk parang khas Suku Dayak.

Secara berkelompok mereka masuk ke hutan kemudian mencari buruan. Biasanya sebelum matahari terbenam, para pemburu ini kembali bersama hasil buruannya. “Dari desa kami biasanya pakai sepeda motor sampai ke tepi hutan. Saat masuk hutan kami jalan kaki sambil mencari tanda-tanda keberadaan hewan buruan,” kata Kanisius.



Sementara di Muara Wahau, masih banyak ditemukan orangutan yang hidup liar. Suku Dayak Wehea menjaga sangat baik keberadaan orangutan tersebut sehingga tidak masuk dalam hewan yang diburu.

Tradisi Berburu Suku Dayak dan Keyakinan Orangutan Punya Hubungan dengan Nenek Moyang

Kepala Perwakilan Restorasi Habitat Orangutan Indonesia (RHOI) Kaltim, Nanang Qasim menjelaskan, buruan utama masyarakat Suku Dayak Wehea adalah babi hutan. Lembaga yang mendampingi masyarakat Suku Dayak Wehea ini ikut memberikan masukan soal penyelamatan hutan.

“Fokus utama buruan mereka adalah babi. Sebab menurut mereka, babi adalah hewan paling enak dikonsumsi,” kata Nanang.

Pola perburuan yang dilakukan hingga saat ini, sambung Nanang, masih sangat wajar. Populasi hewan buruan di dalam hutan masih terjaga dengan baik.

“Sepanjang habitatnya dijaga, berburu masih tetap aman. Asal bukan perburuan dalam jumlah besar, menggunakan senjata yang bisa membunuh dalam jumlah banyak, atau jebakan yang bisa menjerat hewan lain yang bukan hewan buruan,” paparnya.

Soal penyelamatan satwa dilindungi, Nanang menyebut ada kontribusi besar kampanye penyelamatan satwa dilindungi selama ini. Sebab, masyarakat mulai meninggalkan jebakan atau jerat yang bisa menbahayakan hewan dilindungi seperti orangutan.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1786 seconds (0.1#10.140)