PTDI Kuasai 25 Persen Market Share Pesawat CN235 Dunia

Jum'at, 19 Maret 2021 - 16:44 WIB
loading...
PTDI Kuasai 25 Persen...
Pesawat CN235 PTDI.Foto SINDOnews
A A A
BANDUNG - PT Dirgantara Indonesia (PTDI) berhasil menguasai sekitar 25% market share pesawat CN235 series dunia. Penguasaan pangsa pasar pesawat berbadan besar ini berkat membaiknya kinerja produksi pesawat jenis ini.

Direktur Utama PTDI Elfien Goentoro mengatakan, sampai saat ini, PTDI telah berhasil memproduksi pesawat CN235 sebanyak 69 unit. Pesawat tersebut telah didistribusikan kepada customer dalam negeri maupun luar negeri. "Produksi pesawat CN235 PTDI sebanyak 69 unit, memelengkapi total 286 unit populasi pesawat CN235 series di dunia," kata Elfien Goentoro dalam keterangan resminya, Jumat (19/3/2021).

Diakui dia, saat ini PTDI merupakan satu-satunya industri manufaktur pesawat terbang di dunia yang memproduksi pesawat CN235. Sehingga PTDI terus berupaya meningkatkan kinerja ekspor pesawat jenis ini ke berbagai negara dunia.

“Alhamdulillah dalam situasi ini PTDI berhasil melakukan ekspor pertamanya di awal tahun 2021 ke Angkatan Udara Senegal. Kami merasa bangga atas kepercayaan yang telah diberikan oleh Pemerintah Senegal kepada PTDI selama ini," katanya.

Saat ini PTDI sedang menjajaki potensi pengadaan pesawat CN235 untuk Senegal Air Force yang ditargetkan dapat terlaksana perolehan kontraknya pada tahun 2022.

Menurut dia, ekspor pesawat CN235-220 MPA untuk Senegal Air Force pembiayaan sebagian modal kerjanya didanai oleh Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)/Indonesia Eximbank dengan skema National Interest Account (NIA).

Penggunaan skema NIA dari LPEI/Indonesia Eximbank ini merupakan penugasan khusus dari Kementerian Keuangan RI untuk penyediaan pembiayaan ekspor pesawat udara dengan penetrasi pasar Afrika dan Asia Selatan.

Pembiayaan ini juga mempertimbangkan dampak ekonomi dan sosial diantaranya penyerapan tenaga kerja lebih dari 4.000 tenaga kerja, peningkatan daya saing ekspor Indonesia, serta perluasan negara tujuan ekspor Indonesia ke pasar non tradisional.

Perluasan pasar tujuan ekspor ke negara-negara non tradisional tengah didorong Pemerintah meskipun memiliki beberapa risiko khusus yang kerap dihindari, baik oleh pelaku industri maupun perbankan nasional.

Peran Pemerintah melalui LPEI/Indonesia Eximbank dalam memberikan pembiayaan khusus untuk ekspor ke negara-negara non tradisional diharapkan dapat menstimulus industri nasional untuk melakukan perdagangan (ekspor) ke negara-negara non tradisional.

(don)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3877 seconds (0.1#10.140)