Tak Ingin Anak Didiknya Bodoh, Oknum Guru di OKI Pukuli Siswi

Jum'at, 19 Maret 2021 - 01:10 WIB
loading...
Tak Ingin Anak Didiknya Bodoh, Oknum Guru di OKI Pukuli Siswi
Suasana sekolah menengah pertama yang diduga menjadi lokasi pemukulan guru terhadap siswinya. Foto: iNews/Novan Wijaya
A A A
OGAN KOMERING ULU - Kekerasan di dunia pendidikan kembali terjadi, kali di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) tepatnya di SMPN 4 Kayuagung. Oknum guru mata pelajaran Bahasa Inggris berinisial T, diduga memukul siswinya berinisial JH, warga Desa Serigeni Lama, Kecamatan Kayuagung.

Menurut pengakuan siswi Kelas VII tersebut, peristiwa terjadi, Rabu (17/3/2021) pagi, saat itu dia ingin mengumpulkan tugas di dalam ruangan guru. Kemudian bertanya kepada oknum guru itu dimana tempat meletakan tugas, sembari hendak berlari keluar ruangan guna memanggil teman-temannya. Tapi bajunya langsung ditarik oknum guru itu.



“Sebelum keluar ruangan, baju ditarik Ibu T, kemudian pundak dipukul dan badan saya dibalikan. Kemudian kening aku juga dipukul. Selepas itu aku langsung lari, takut dipukuli lagi,” ungkap JH. Sebelum berlari, terdengar ucapan oknum guru bahwa dirinya tidak ingin siswanya bodoh.

Kejadian ini membuat korban JH merasa terpukul dan trauma. Dia kemudian pulang sambuil menangis, lantaran merasa sakit akibat pukulan oknum guru dan juga olok-olok dari teman-temannya. Bahkan, ada teman-teman korban membully-nya melalui story pesan Whatsapp “Keno Tabok Hayyu”.



Supar, orang tua JH, warga Desa Serigeni Lama Kecamatan Kayuagung mengaku berniat menyekolahkan untuk belajar dan bisa pintar, bukan untuk dipukul. Dia pun sangat kecewa dengan tingkah laku salah satu oknum guru di sekolah tersebut.

“Kami bae orang tua tidak pernah memukul anak, kalau anak kami salah, bukan cara kekerasan, bisa dengan diberi penjelasan atau teguran,” terang Supar.

Sementara, Kepala SMPN 4 Kayuagung, Lispatizah mengatakan, pihaknya baru mendapat laporan dan belum memanggil wali murid, sehingga belum mengetahui cerita yang jelas. “Oknum guru yang dimaksud tidak pernah melakukan hal itu, jadi akan kita konfirmasi dulu dengan wali murid dan guru itu. Untuk waktu pertemuan, kami bisanya Senin, kalau besok banyak kegiatan,” katanya melalui telepon selulernya saat dikonfirmasi.



Kasi Tentis Sekolah Menengah Dinas Pendidikan Kabupaten OKI, Marlian mengatakan, telah berkordinasi dengan pihak sekolah untuk segera menyelesaikan permasalahan itu melalui musyawarah dan sesegera mungkin. “Kita minta besok sudah diselesaikan secara kekeluargaan, dan Kepala SMPN 4 mengaku bersedia,” tandasnya.
(nic)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 1.3023 seconds (0.1#10.140)