Tak Masuk Prioritas, Warga di Pinrang Ditolak saat Daftar Jadi Penerima Vaksin
loading...
A
A
A
PINRANG - Vaksinasi Covid-19 tahap kedua yang digelar di Kabupaten Pinrang sejak pekan lalu menarik minat warga untuk mendaftar sebagai penerima. Sayangnya, beberapa dari mereka harus ditolak oleh Dinas Kesehatan.
Kondisi tersebut diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Pinrang, Dyah Puspita Dewi, Minggu (7/3/2021). Menurut Dyah, mereka ditolak, selain karena jumlah vaksin yang tak lagi tersedia, juga karena bukan termasuk golongan yang diprioritaskan.
"Antusias warga pada pelaksanaan vaksinasi tahap dua yang kita gelar massal cukup tinggi. Tapi terpaksa kita tolak yang belum masuk dalam kelompok yang betul-betul rentan terpapar Covid-19 ," katanya, Minggu (7/3/2021).
Dua tahapan vaksinasi, kata Dyah, menyasar tenaga kesehatan, kelompok layanan publik, serta masyarakat yang intensitas kegiatan di luar rumah lebih tinggi, seperti pedagang, jurnalis serta tukang ojek online .
Dyah menjabarkan, kuota vaksin yang diterima Dinkes untuk vaksinasi tahap kedua sebanyak 320 vial. Kuota itu sudah digunakan saat vaksinasi TNI-Polri , pelayanan publik di gedung indor kantor Bupati Pinrang . Sementara pada tahap pertama, Pinrang mendapat jatah4.680.
Dinkes sendiri kata Dyah lagi, mendapat jatah sekitar 50 vial untuk 500 sasaran, yang juga telah digunakan.
Sementara kelompok pelayanan publik mencakup jurnalis, pedagang, TNI-Polri , pegawai BUMN dan BUMD, sudah menembus angka 37.000 penerima vaksin. "Target awalnya kita hanya 26.100 peserta saja. Tapi ternyata membludak," ungkap Dyah.
Pihaknya, kata Dyah, memastikan seluruh masyarakat akan mendapatkan suntikan vaksin sinovac , namun harus menunggu kuota vaksin berikutnya tiba di Pinrang. "Akan kita informasikan pada masyarakat jika vaksin susulan sudah tiba," tandasnya.
Kondisi tersebut diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Pinrang, Dyah Puspita Dewi, Minggu (7/3/2021). Menurut Dyah, mereka ditolak, selain karena jumlah vaksin yang tak lagi tersedia, juga karena bukan termasuk golongan yang diprioritaskan.
"Antusias warga pada pelaksanaan vaksinasi tahap dua yang kita gelar massal cukup tinggi. Tapi terpaksa kita tolak yang belum masuk dalam kelompok yang betul-betul rentan terpapar Covid-19 ," katanya, Minggu (7/3/2021).
Dua tahapan vaksinasi, kata Dyah, menyasar tenaga kesehatan, kelompok layanan publik, serta masyarakat yang intensitas kegiatan di luar rumah lebih tinggi, seperti pedagang, jurnalis serta tukang ojek online .
Dyah menjabarkan, kuota vaksin yang diterima Dinkes untuk vaksinasi tahap kedua sebanyak 320 vial. Kuota itu sudah digunakan saat vaksinasi TNI-Polri , pelayanan publik di gedung indor kantor Bupati Pinrang . Sementara pada tahap pertama, Pinrang mendapat jatah4.680.
Dinkes sendiri kata Dyah lagi, mendapat jatah sekitar 50 vial untuk 500 sasaran, yang juga telah digunakan.
Sementara kelompok pelayanan publik mencakup jurnalis, pedagang, TNI-Polri , pegawai BUMN dan BUMD, sudah menembus angka 37.000 penerima vaksin. "Target awalnya kita hanya 26.100 peserta saja. Tapi ternyata membludak," ungkap Dyah.
Pihaknya, kata Dyah, memastikan seluruh masyarakat akan mendapatkan suntikan vaksin sinovac , namun harus menunggu kuota vaksin berikutnya tiba di Pinrang. "Akan kita informasikan pada masyarakat jika vaksin susulan sudah tiba," tandasnya.
(luq)