Vaksinasi Covid-19 Tahap Pertama di Wajo Diduga Tak Tepat Sasaran

Rabu, 03 Maret 2021 - 07:44 WIB
loading...
Vaksinasi Covid-19 Tahap...
Seorang warga berinisial J di Kabupaten Wajo mendapatkan vaksin dari petugas medis Puskesmas Salewangan, padahal warga tersebut belum masuk penerima jatah vaksin tahap pertama. Foto: Istimewa
A A A
WAJO - Penyaluran vaksinasi Covid-19 tahap pertama di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Salewangeng, Kecamatan Tempe, Kabupaten Wajo diduga tidak tepat sasaran.

Seorang oknum pejabat di Puskesmas Salewangeng diduga menyalurkan vaksin Covd-19 kepada salah seorang kerabat terdekat yang tidak masuk dalam kategori penerima vaksin tahap pertama di Kabupaten Wajo .

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Wajo, drg Armin mengaku sangat kecewa atas tindakan Kepala Puskesmas Salewangeng yang memberikan vaksin kepada orang yang tidak masuk dalam kategori penerima vaksin tahap pertama.

Ia mengaku kecolongan atas kejadian itu, sebab informasi tersebut baru ia ketahui setelah ramai menjadi perbincangan di media sosial.

"Kejadian itu saya baru tahu Senin (1/3/2021) sore, setelah beredar di medsos, langsung kami konfirmasi ke Puskesmas Salewangeng melalui Kabid P2, karena tidak ada izin dan koordinasi sebelumnya ke Dinkes," ujarnya kepada SINDOnews, Rabu (3/3/2021).

Puskesmas Salewangeng sebagai penyelenggara vaksinasi menggelar penyuntikan vaksin tahap pertama kepada sejumah tenaga kesehatan beserta petugas publik, pada Senin (1/3/2021). Vaksinasi Covid-19 tahap pertama, Kabupaten Wajo kebagian vaksin sekitar 2000 dosis.



Regulasi dan petunjuk teknis penyaluran vaksin itu sangat jelas diatur dalam SK Dirjen Nomor HK.02.02/4/1/2021 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Covid-19 di Indonesia.

"Kami sudah melakukan pembinaan kepada Kepala Puskesmas Salewangeng, hal ini juga telah kami sampaikan kepada anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dan Sekretaris Daerah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wajo . Dalam hal ini bukan masayarakat saja yang merasa kecewa, saya sendiri sebagai Kadis Kesehatan sangat kecewa," tuturnya.

Sementara, Kepala Puskesmas Salewenageng, drg Andi Jasriani Tamrin menjelaskan, pemberian vaksi tahap pertama kepada orang yang tidak masuk dalam kategori penerima pertama dilakukan sebagai upaya percepatan, sebab namanya masuk dalam catatan penerima vaksin tahap kedua.

"Adapun orang yang mestinya masuk di tahap kedua, namun saya hanya majukan saja waktunya, dengan memanfaatkan vaksin yang tidak terpakai, yaitu jatah vaksin nakes Salewangeng atas nama Qodarullah yang telah meninggal dunia. Jadi tidak ada satu pun nakes di wilayah kerja Salewangeng yang tidak mendapatkan haknya untuk divaksin pada tahap pertama ini," jelasnya.

Saat ditanya soal adanya perlakuan khusus yang dilakukan Kepala Puskesmas Salewangeng kepada orang yang tidak semestinya mendapatkan jatah suntikan vaksin, mendapat respon keras.

drg Andi Jasriani mengaku pertanyaan itu sudah diluar konteks, sebab tidak ada perlakuan khusus yang ia berikan dalam penyaluran vaksin di Puskesmas Salewangeng.

"Ini sudah diluar konteks, saya rasa penjelasan saya sudah cukup. Tidak ada perlakuan khusus. Bahkan penjaga toko-toko obat dan apotik pun kami vaksin yang bukan nakes," tandasnya.

(agn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.6851 seconds (0.1#10.140)