Sikka KLB Rabies, Bupati Minta Warga Berikan Anjingnya Divaksin
loading...
Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo menetapkan rabies menjadi kejadian luar biasa (KLB). Bupati mengimbau masyarakat untuk mengikat atau mengandangkan anjing dan melakukan vaksinasi. Foto tangkapan layar
A
A
A
MAUMERE - Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo menetapkan rabies menjadi kejadian luar biasa (KLB). Bupati mengimbau masyarakat untuk mengikat atau mengandangkan anjing dan melakukan vaksinasi hewan penular rabies secara rutin.
Penetapan KLB rabies dituangkan dalam surat Bupati Sikka Nomor Dinkes.P2P/8/2/V/2023. Surat bupati Sikka ini ditujukan kepada para camat, kepala desa dan lurah serta kepala Puskesmas di Kabupaten Sikka.
Dalam surat ini desebutkan bahwa penetapan KLB rabies dilakukan setelah mengamati data kasus gigitan hewan penular rabies (HPR) dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka. Data dari Dinkes Sikka menunjukkan pada bulan Januari hingga April 2023, terdapat 518 kasus gigitan HPR.
Data lainnya, bahwa terdapat 17 specimen otak anjing yang diperiksa, 10 di antaranya dipastikan positif rabies dan terdapat 1 orang meninggal akibat rabies.
Seiring dengan penetapan KLB rabies, Bupati Sikka menyampaikan beberapa hal yang harus diperhatikan para camat, kepala desa dan lurah serta kepala Puskesmas.
"Pertama, mengimbau masyarakat untuk melakukan cuci luka segera setelah digigit anjing dengan sabun/detergen pada air mengalir selama 15 menit dan melapor kepada Puskesmas atau rabies center terdekat untuk mendapatkan vaksin anti rabies sesuai indikasi," demikian surat Bupati Sikka.
Kedua, dilakukan penyuluhan atau koordinasi informasi edukasi secara rutin kepada masyarakat mengenai bahaya penyakit rabies dan cara pencegahannya.
"Ketiga, mengimbau masyarakat untuk mengikat atau mengandangkan hewan penular rabies dan melakukan vaksinasi hewan penular rabies secara rutin".
Penetapan KLB rabies dituangkan dalam surat Bupati Sikka Nomor Dinkes.P2P/8/2/V/2023. Surat bupati Sikka ini ditujukan kepada para camat, kepala desa dan lurah serta kepala Puskesmas di Kabupaten Sikka.
Baca Juga
Dalam surat ini desebutkan bahwa penetapan KLB rabies dilakukan setelah mengamati data kasus gigitan hewan penular rabies (HPR) dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka. Data dari Dinkes Sikka menunjukkan pada bulan Januari hingga April 2023, terdapat 518 kasus gigitan HPR.
Data lainnya, bahwa terdapat 17 specimen otak anjing yang diperiksa, 10 di antaranya dipastikan positif rabies dan terdapat 1 orang meninggal akibat rabies.
Seiring dengan penetapan KLB rabies, Bupati Sikka menyampaikan beberapa hal yang harus diperhatikan para camat, kepala desa dan lurah serta kepala Puskesmas.
"Pertama, mengimbau masyarakat untuk melakukan cuci luka segera setelah digigit anjing dengan sabun/detergen pada air mengalir selama 15 menit dan melapor kepada Puskesmas atau rabies center terdekat untuk mendapatkan vaksin anti rabies sesuai indikasi," demikian surat Bupati Sikka.
Kedua, dilakukan penyuluhan atau koordinasi informasi edukasi secara rutin kepada masyarakat mengenai bahaya penyakit rabies dan cara pencegahannya.
"Ketiga, mengimbau masyarakat untuk mengikat atau mengandangkan hewan penular rabies dan melakukan vaksinasi hewan penular rabies secara rutin".
(don)
Explore More