Bandung Mulai Galakkan Pasar Tanpa Kantung Plastik, Pedagang Bakal Dapat Insentif
loading...
A
A
A
BANDUNG - Pemerintah Kota Bandung mulai menggalakkan penerapan pasar tanpa kantung plastik . Langkah ini diharapkan dapat mengurangi produksi sampah plastik di Kota Bandung yang jumlahnya cukup tinggi.
Pencanangan pasar tanpa kantung plastik mulai diterapkan di Pasar Kosambi dan Pasar Cihapit. Pasar ini menjadi proyek percontohan dilakukannya Peraturan Walikota (Perwal) nomor 37 tahun 2019 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 17 Tentang Pengurangan Penggunaan Kantong Plastik.
Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulayana menyatakan, program Pasar Bebas Plastik dan Ramah Lingkungan merupakan upaya Pemkot Bandung dalam menekan produksi sampah. Program ini sekaligus menekan dampak kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh timbulan sampah plastik.
Baca juga: Sadis, Pembunuh Berdarah Dingin Habisi Korban dengan 14 Tusukan di Tengah Pasar
"Kita harap menjadi kebiasaan warga untuk tidak menggunakan plastik lagi. Karena jadi jauh lebih ekonomis dengan tas yang bisa dipakai berulang-ulang," ucap Yana.
Menurut dia, banyak dari bahan ramah lingkungan sebagai alternatif. Misalnya memakai totebag atau goodie bag yang bisa dipakai berulang-ulang. Seperti halnya yang dilakukan di Pasar Kosambi, menggunakan totebag.
Pemkot, kata dia, nanti akan merumuskan siapa yang akan mendapat insentif dan siapa yang dikasih disentif. "Karena untuk rangsangan ajakan ini orang juga harus dikasih insentif," ujarnya.
Baca juga: Siti Miliarder Baru di Sumur Geneng Tuban, Langsung Beli Mobil Baru Belajar Nyetir
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK), Kamalia Purbani memastikan bakal terus mendampingi para pedagang untuk tidak menggunakan plastik sekali pakai.
"Kita akan monitor dan didampingi. Kami kerja sama dengan Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik (GIDKP). Kita edukasi pedagang-pedagang," jelas Kamalia.
Kamalia juga menggandeng Perumda Pasar Juara untuk bisa mendorong dengan mengeluarkan edaran di masing-masing pasar. Yakni menganjurkan pedagang agar menggunakan kemasan alternatif yang lebih ramah lingkungan.
"Kerja sama dengan kepala pasar untuk mendorong agar membuat surat edaran kepada seluruh pedagang. Kita juga mendorong agar tidak lagi memakai kantong keresek sekali pakai, karena cenderung dibuang ke mana saja dan berbahaya bagi lingkungan," ungkapnya
Pencanangan pasar tanpa kantung plastik mulai diterapkan di Pasar Kosambi dan Pasar Cihapit. Pasar ini menjadi proyek percontohan dilakukannya Peraturan Walikota (Perwal) nomor 37 tahun 2019 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 17 Tentang Pengurangan Penggunaan Kantong Plastik.
Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulayana menyatakan, program Pasar Bebas Plastik dan Ramah Lingkungan merupakan upaya Pemkot Bandung dalam menekan produksi sampah. Program ini sekaligus menekan dampak kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh timbulan sampah plastik.
Baca juga: Sadis, Pembunuh Berdarah Dingin Habisi Korban dengan 14 Tusukan di Tengah Pasar
"Kita harap menjadi kebiasaan warga untuk tidak menggunakan plastik lagi. Karena jadi jauh lebih ekonomis dengan tas yang bisa dipakai berulang-ulang," ucap Yana.
Menurut dia, banyak dari bahan ramah lingkungan sebagai alternatif. Misalnya memakai totebag atau goodie bag yang bisa dipakai berulang-ulang. Seperti halnya yang dilakukan di Pasar Kosambi, menggunakan totebag.
Pemkot, kata dia, nanti akan merumuskan siapa yang akan mendapat insentif dan siapa yang dikasih disentif. "Karena untuk rangsangan ajakan ini orang juga harus dikasih insentif," ujarnya.
Baca juga: Siti Miliarder Baru di Sumur Geneng Tuban, Langsung Beli Mobil Baru Belajar Nyetir
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK), Kamalia Purbani memastikan bakal terus mendampingi para pedagang untuk tidak menggunakan plastik sekali pakai.
"Kita akan monitor dan didampingi. Kami kerja sama dengan Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik (GIDKP). Kita edukasi pedagang-pedagang," jelas Kamalia.
Kamalia juga menggandeng Perumda Pasar Juara untuk bisa mendorong dengan mengeluarkan edaran di masing-masing pasar. Yakni menganjurkan pedagang agar menggunakan kemasan alternatif yang lebih ramah lingkungan.
"Kerja sama dengan kepala pasar untuk mendorong agar membuat surat edaran kepada seluruh pedagang. Kita juga mendorong agar tidak lagi memakai kantong keresek sekali pakai, karena cenderung dibuang ke mana saja dan berbahaya bagi lingkungan," ungkapnya
(msd)