Pagi Ini Genangan Air di Kaligawe Masih Tinggi, Mobil dan Motor Banyak yang Mogok
loading...
A
A
A
SEMARANG - Jalan Kaligawe, Semarang hingga Kamis (11/2/2021) pagi, masih tergenang banjir . Ketinggian air banjir bervariasi, bahkan masih ada yang setinggi antara 50-60 cm.
Kendati demikian, sejumlah pengendara motor dan mobil nekat menerjang banjir . Akibatnya, sejumlah motor mogok di tengah genangan banjir lantaran ruang mesin terendam air.
"Tadi pagi banyak motor yang nekat menerjang banjir . Ada yang lolos dari banjir, ada juga yang mogok," ujar Yudi (32) warga Kaligawe.
Genangan banjir tertinggi berada di bawah jembatan pintu keluar tol Kaligawe. Selain itu, dibeberapa titik di sepanjang Jalan Kaligawe juga masih tinggi.
Petugas kepolisian dari Polsek Genuk, Polrestabes Semarang, setiap pagi sibuk mengatur arus lalu lintas dan menjaga titik banjir yang kedalamannya masih tinggi. Itu dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan lalu lintas.
Sementara itu, hingga saat ini arus lalu lintas dari arah Demak, menuju ke Semarang, masih dialihkan melalui jalan alternatif Mranggen. Sebaliknya, arus lalu lintas dari Semarang menuju Demak, dan daerah lain di Pantura timur dialihkan melalui Jalan Majapahit-Mranggen-Karangawen-Demak.
Tak pelak, arus lalu lintas di sepanjang jalur pengalihan tersebut padat. Dibeberapa titik, arus lalu lintas padat merayap. "Sejak banjir menggenangi Jalan Kaligawe, arus lalu lintas di Jalan Majapahit bertambah padat," kata Andias (41) warga Pedurungan.
Kendati demikian, sejumlah pengendara motor dan mobil nekat menerjang banjir . Akibatnya, sejumlah motor mogok di tengah genangan banjir lantaran ruang mesin terendam air.
"Tadi pagi banyak motor yang nekat menerjang banjir . Ada yang lolos dari banjir, ada juga yang mogok," ujar Yudi (32) warga Kaligawe.
Genangan banjir tertinggi berada di bawah jembatan pintu keluar tol Kaligawe. Selain itu, dibeberapa titik di sepanjang Jalan Kaligawe juga masih tinggi.
Petugas kepolisian dari Polsek Genuk, Polrestabes Semarang, setiap pagi sibuk mengatur arus lalu lintas dan menjaga titik banjir yang kedalamannya masih tinggi. Itu dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan lalu lintas.
Sementara itu, hingga saat ini arus lalu lintas dari arah Demak, menuju ke Semarang, masih dialihkan melalui jalan alternatif Mranggen. Sebaliknya, arus lalu lintas dari Semarang menuju Demak, dan daerah lain di Pantura timur dialihkan melalui Jalan Majapahit-Mranggen-Karangawen-Demak.
Tak pelak, arus lalu lintas di sepanjang jalur pengalihan tersebut padat. Dibeberapa titik, arus lalu lintas padat merayap. "Sejak banjir menggenangi Jalan Kaligawe, arus lalu lintas di Jalan Majapahit bertambah padat," kata Andias (41) warga Pedurungan.
(eyt)