Sawah di Padaherang Diterjang Banjir, Buruh Tani Kehilangan Pekerjaan
loading...
A
A
A
PANGANDARAN - Banjir yang terjadi di Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran, menyebabkan buruh tani kehilangan mata pencaharian . Luapan air sungai menenggelamkan area persawahan, sehingga tak bisa ditanami padi.
Salah satu warga Dusun Tarisi, Desa Maruyungsari, Kecamatan Padaherang, Tiswan (57) mengatakan, banjir yang menjadi langganan tahunan dikampungnya berakibat pada kehidupan ekonomi buruh tani.
"Biasanya kalau kondisi cuaca normal, masyarakat bergantung hidup dari buruh tani menggarap sawah," kata Tiswan Minggu, (7/2/2021).
Tiswan menambahkan, karena banjir yang terjadi saat ini telah merendam areal pesawahan, maka buruh tani kehilangan mata pencaharian . "Para buruh tani banyak yang beralih profesi menjadi pencari ikan dan udang kecil dijalur sungai apoor," tambahnya.
Hasil dari mencari ikan memang tidak seberapa bahkan sering tidak memuaskan. "Kadang seharian hanya mendapat ikan mujaer kecil, udang kecil, benter atau paray sekitar 2-3 kg," terang Tiswan.
Udang kecil kalau sudah kering dijual seharga Rp35.000 sedangkan ikan mujaer kecil dan ikan paray harganya hanya Rp30.000. "Harapan saya daerah ini normal seperti daerah lain karena sangat terasa kehilangan pencaharian bagi buruh tani," paparnya.
Salah satu warga Dusun Tarisi, Desa Maruyungsari, Kecamatan Padaherang, Tiswan (57) mengatakan, banjir yang menjadi langganan tahunan dikampungnya berakibat pada kehidupan ekonomi buruh tani.
"Biasanya kalau kondisi cuaca normal, masyarakat bergantung hidup dari buruh tani menggarap sawah," kata Tiswan Minggu, (7/2/2021).
Tiswan menambahkan, karena banjir yang terjadi saat ini telah merendam areal pesawahan, maka buruh tani kehilangan mata pencaharian . "Para buruh tani banyak yang beralih profesi menjadi pencari ikan dan udang kecil dijalur sungai apoor," tambahnya.
Hasil dari mencari ikan memang tidak seberapa bahkan sering tidak memuaskan. "Kadang seharian hanya mendapat ikan mujaer kecil, udang kecil, benter atau paray sekitar 2-3 kg," terang Tiswan.
Udang kecil kalau sudah kering dijual seharga Rp35.000 sedangkan ikan mujaer kecil dan ikan paray harganya hanya Rp30.000. "Harapan saya daerah ini normal seperti daerah lain karena sangat terasa kehilangan pencaharian bagi buruh tani," paparnya.
(eyt)