Pasien Ngamuk di Tasikmalaya, Bukti Warga Belum Sadar Bahaya Corona

Minggu, 17 Mei 2020 - 05:40 WIB
loading...
Pasien Ngamuk di Tasikmalaya, Bukti Warga Belum Sadar Bahaya Corona
AR saat akan dibawa petugas gabungan untuk menjalani perawatan karantina. Foto/tangkapan layar video warga
A A A
BANDUNG - Pemprov Jawa Barat menyesalkan peristiwa mengamuknya pasien positif Corona saat dijemput petugas untuk dibawa ke tempat perawatan.

”Terkait dengan insiden kasuistik seperti ini, tentu sangat kita sesalkan. Ini menunjukan bahwa belum seluruh masyarakat menyadari bahaya penularan COVID-19 ini," ujar Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar Berli Hamdani melalui pesan whatsapp, Sabtu (16/5/2020).

Berli menegaskan, COVID-19 sangat membahayakan kesehatan bahkan nyawa. Bila tidak ada kesadaran masyarakat akan bahaya tersebut, upaya pemerintah untuk menghentikan penyebaran virus Corona tersebut menjadi tidak berarti.

"Apalagi kalau kena orang yang dekat kita, teman, tetangga, apalagi anggota keluarga," imbuh Berli yang juga menjabat Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jabar itu.

(Baca: Ngamuk saat Dijemput Paksa, Pasien Positif Corona Peluk Warga Supaya Tertular)

Secara sosial, sikap tak terpuji tersebut juga bisa berdampak masyarakat tempat tinggal si pasien. Wilayah yang sebelumnya berstatus biasa saja bisa menjadi zona merah. Ujung-ujungnya adalah pemberlakuan protokol kesehatan yang lebih ketat.

"Jangan-jangan malah satu RT, RW bahkan kelurahan atau desa bisa dikarantina," tegasnya.

Bagaimana gugus tugas mengantisipasi peristiwa serupa? Berli menekankan, pihaknya terus berupaya untuk meningkatkan komunikasi publik dengan cara yang lebih baik dan efektif. Targetnya tentu saja memberikan penyadaran kepada seluruh masyarakat Jawa Barat akan bahaya COVID-19 .

"Karena kadang-kadang untuk masyarakat tertentu, tindakan tegas malah tidak memberikan efek," tandasnya.

(Baca: Dievaluasi Provinsi Masuk Zona Merah, Bupati Semprot Kadinkes Pangandaran)

Sebelumnya diberitakan, seorang warga Kelurahan Empangsari, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya, membuah heboh, Jumat (15/5/2020) siang. AR (40) yang dinyatakan positif COVID-19 mengamuk saat dijemput petugas untuk dibawa ke tempat perawatan.

AR tak terima begitu disebutkan hasil tes swab dinyatakan positif. Dia berlari mengejar dan memeluk warga didekatnya tanpa memakai alat pelindung diri (APD) dengan maksud menularkan virus darinya.
(muh)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.7789 seconds (0.1#10.140)