Dramatis, Korban Gempa Mamuju Lakukan Proses Persalinan Dibantu Marinir
loading...
A
A
A
MAMUJU - Bencana alam bisa terjadi kapan saja, tak mengenal waktu dan tempat. Korbannya, tak memandang siapapun, baik anak anak, lansia, ibu hamil hingga mereka yang berkebutuhan khusus. Bahkan, tak jarang mereka yang sedang hamil harus melakukan proses persalinan di tenda pengungsian.
Kisah dramatis seorang ibu yang melahirkan di tenda persalinan, baru- baru ini terjadi di Mamuju, Sulawesi Barat. Sang ibu yang menjadi korban gempa berkekuatan 7,1 SR itu, mesti berjibaku dengan peralatan seadanya di tenda medis.
Kisah itu dialami oleh Nurdah (33). Sebagaimana dikutip dari akun Instagram Korp Marinir TNI AL, Nurdah melahirkan bayi mungil berjenis kelamin perempuan. Jabang bayi lahir dengan selamat, setelah melalui proses persalinan pada pukul 20.00 WITa, Sabtu (23/01/2021).
Proses persalinan suami Udin ini, bukan tanpa perjuangan. Karena keterbatasan akses menuju rumah sakit. Sehingga proses persalinan terpaksa dilakukan di posko gabungan Dukes TNI di halaman Kantor Gubernur Sulawesi Barat.
Persalinan penuh perjuangan dibantu oleh tim medis dari Marinir TNI AL dan tenaga medis setempat. Mereka adalah Letda Laut (K) dr Andre Prasetyo Mahesya, dr Doni Purba, dr Wulan, dan Bidan di Mamasa. Mereka membantu upaya sebisanya, agar ibu dan si janin selamat, kendati dihadapkan pada situasi bencana.
Letda Laut (K) dr Andre menuturkan kejadian tersebut bermula pada sekitar pukul 19.00 WITA. Di mana pasien atas nama Nurdah merasakan sakit yang luar biasa diakibatkan sudah mulai merasakan kontraksi tanda-tanda akan melahirkan. Namun kondisi fasilitas rumah sakit dan tempat bersalin yang masih lumpuh akibat gempa bumi, persalinan di tenda.
Setelah melalui perjuangan melelahkan, satu jam lamanya, akhirnya tepat pada pukul 20.00 WITA, ibu pasangan dari Udin ini, berhasil melahirkan seorang anak berjenis kelamin perempuan dengan kondisi sehat dan persalinan secara normal. Baca: Perempuan Lahat Ini Terlalu Cantik untuk Jadi Pengedar Narkoba.
Tangis haru bercampur bahagia, akhirnya terlihat dari wajah kedua orang tua tersebut. Jabang bayi merah, terlahir dengan selamat tanpa halangan apa pun. Bayi ini, menjadi anak keenam, dari pasangan ini. Mereka bersyukur, proses persalinan bisa lancar dibantu tim medis dari TNI AL.
Dia mengucapkan terima kasih tak terhingga, kepada Letda Laut (K) dr. Andre dan jajaran satgas gabungan Dukkes TNI yang telah membantu kelancaran proses persalinan istrinya.
Tanpa bantuan mereka, tak bisa dibayangkan melakukan proses persalinan di tenda pengungsian. “Mewakili keluarga, kami mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan Bapak Ibu TNI ini, sehingga anak keenam saya dapat dilahirkan dengan aman, sehat dan lancar," kata Udin. Baca Juga: Geger, Jasad Perempuan Ditemukan Tergantung di Salon Kecantikan.
Sementara itu, Letda Laut (K) dr. Andre mengatakan, pihaknya bersyukur bisa hadir dan membantu masyarakat yang terkena bencana. “Apa yang kami lakukan ini merupakan implementasi dari perintah pimpinan TNI AL agar terus bersinergi dengan semua instansi dalam membantu kesulitan yang dihadapi masyarakat terdampak bencana gempa bumi Mamuju,” pungkasnya.
Kisah dramatis seorang ibu yang melahirkan di tenda persalinan, baru- baru ini terjadi di Mamuju, Sulawesi Barat. Sang ibu yang menjadi korban gempa berkekuatan 7,1 SR itu, mesti berjibaku dengan peralatan seadanya di tenda medis.
Kisah itu dialami oleh Nurdah (33). Sebagaimana dikutip dari akun Instagram Korp Marinir TNI AL, Nurdah melahirkan bayi mungil berjenis kelamin perempuan. Jabang bayi lahir dengan selamat, setelah melalui proses persalinan pada pukul 20.00 WITa, Sabtu (23/01/2021).
Proses persalinan suami Udin ini, bukan tanpa perjuangan. Karena keterbatasan akses menuju rumah sakit. Sehingga proses persalinan terpaksa dilakukan di posko gabungan Dukes TNI di halaman Kantor Gubernur Sulawesi Barat.
Persalinan penuh perjuangan dibantu oleh tim medis dari Marinir TNI AL dan tenaga medis setempat. Mereka adalah Letda Laut (K) dr Andre Prasetyo Mahesya, dr Doni Purba, dr Wulan, dan Bidan di Mamasa. Mereka membantu upaya sebisanya, agar ibu dan si janin selamat, kendati dihadapkan pada situasi bencana.
Letda Laut (K) dr Andre menuturkan kejadian tersebut bermula pada sekitar pukul 19.00 WITA. Di mana pasien atas nama Nurdah merasakan sakit yang luar biasa diakibatkan sudah mulai merasakan kontraksi tanda-tanda akan melahirkan. Namun kondisi fasilitas rumah sakit dan tempat bersalin yang masih lumpuh akibat gempa bumi, persalinan di tenda.
Setelah melalui perjuangan melelahkan, satu jam lamanya, akhirnya tepat pada pukul 20.00 WITA, ibu pasangan dari Udin ini, berhasil melahirkan seorang anak berjenis kelamin perempuan dengan kondisi sehat dan persalinan secara normal. Baca: Perempuan Lahat Ini Terlalu Cantik untuk Jadi Pengedar Narkoba.
Tangis haru bercampur bahagia, akhirnya terlihat dari wajah kedua orang tua tersebut. Jabang bayi merah, terlahir dengan selamat tanpa halangan apa pun. Bayi ini, menjadi anak keenam, dari pasangan ini. Mereka bersyukur, proses persalinan bisa lancar dibantu tim medis dari TNI AL.
Dia mengucapkan terima kasih tak terhingga, kepada Letda Laut (K) dr. Andre dan jajaran satgas gabungan Dukkes TNI yang telah membantu kelancaran proses persalinan istrinya.
Tanpa bantuan mereka, tak bisa dibayangkan melakukan proses persalinan di tenda pengungsian. “Mewakili keluarga, kami mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan Bapak Ibu TNI ini, sehingga anak keenam saya dapat dilahirkan dengan aman, sehat dan lancar," kata Udin. Baca Juga: Geger, Jasad Perempuan Ditemukan Tergantung di Salon Kecantikan.
Sementara itu, Letda Laut (K) dr. Andre mengatakan, pihaknya bersyukur bisa hadir dan membantu masyarakat yang terkena bencana. “Apa yang kami lakukan ini merupakan implementasi dari perintah pimpinan TNI AL agar terus bersinergi dengan semua instansi dalam membantu kesulitan yang dihadapi masyarakat terdampak bencana gempa bumi Mamuju,” pungkasnya.
(nag)