Jalankan Amanah Orang Tua, Mustang Budidayakan Madu Alami di Lingkungan Pesantren

Sabtu, 23 Januari 2021 - 21:01 WIB
loading...
Jalankan Amanah Orang Tua, Mustang Budidayakan Madu Alami di Lingkungan Pesantren
Kotak tempat lebah menyimpan madu yang ditempatkan di antara rimbunnya pohon kayu yang memiliki udara segar di daerah Mukapayung, Kecamatan Cililin, KBB. Foto/Ist
A A A
BANDUNG BARAT - Di wilayah selatan Kabupaten Bandung Barat , tepatnya di Desa Mukapayung, Kecamatan Cililin, terdapat seorang kiai muda, yang mengembangkan usaha peternakan madu alami.

Dialah Mustang Algifari (30) yang sudah menggeluti usahanya sejak tahun 2012. Di kediamannya terdapat lebih dari 30 kotak atau peti lebah madu yang ditutup dengan asbes tempat lebah menyimpan madunya.

Peti itu di pasang pada tiang penyangga setinggi satu meter, dengan jarak satu sama lainnya sekitar lima meter. Tempatnya di antara rimbunnya pohon kayu dan tanaman keras lainnya yang memiliki udara segar.

“Orang tua saya KH Wahyudin, mengamanatkan kepada saya untuk merintis usaha peternakan lebah madu ini. Makanya saya tekuni walaupun terkendala keberadaaan lahan untuk peternakan lebah,” ujar pria yang juga aktif di Gerakan Pemuda (GP) Ansor KBB ini.

Peternakan lebah di sekitar Pontren Nurul Ikhsan itu memang masih terkendala lahan. Mengingat saat ini masih memanfaatkan pelataran belakang pesantren. Tidak jarang lebahnya takut jika ada kepulan asap yang berasal dari tungku api para santri yang sedang memasak liwet.

Terdapat empat jenis madu yang dihasilkan dari peternakan dan pengolahan madu alami milik Mustang, yakni Madu Odeng, Madu Nyiruan, Madu Teuweul dan Madu Pahit. Dia pun menampung madu lebah liar (odeng) yang dikirim dari pencari lebah hutan.

Pemburu lebah yang berhubungan baik dengannya, biasanya mencari lebah dari kawasan hutan di wilayah KBB dan Kabupaten Bandung. Bahkan ada yang memperoleh lebah dari kawasan hutan perbatasan KBB dan Cianjur.

Baca juga: Jadi Mahasiswa S3 ITB di Usia 21 Tahun, Maya Nabila Sampaikan Pesan Ini

“Kalau yang aktif menjual madu hutan ke saya adalah sekitar 10 orang. Tapi kan kadang mereka juga menampung dulu dari para pemburu madu lainnya untuk saya beli,” tutur suami Aisyah Putri ini.

Guna menjaga kualitas madu yang diolahnya, Mustang bersama lima orang rekannya selalu meneliti keaslian madu yang diperoleh dari para pemburu terlebih dahulu sebelum dibeli.

Baca juga: Akhir Pelaksanaan PPKM Tahap Pertama, Satpol PP Perketat Pengawasan Prokes

"Saya jual madu alami untuk ukuran botol sirup seharga Rp200.000 dan untuk ukuran botol 120 ml dijual seharga Rp75.000," kata pebisnis yang mendapatkan bantuan Pemprov Jabar melalui program One Pesantren One Product (OPOP) pada 2020 lalu.
(boy)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1924 seconds (0.1#10.140)