Dimakan Usia, Bangunan SDN Mojolebak Mojokerto Ambruk

Sabtu, 23 Januari 2021 - 06:01 WIB
loading...
Dimakan Usia, Bangunan SDN Mojolebak Mojokerto Ambruk
Kondisi gedung SDN Mojolebak, di Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto yang ambruk.Foto/SINDOnews/Tritus Julan.
A A A
MOJOKERTO - Bangunan Sekolah Dasar Negeri (SDN) Mojolebak, di Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto ambruk. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, lantaran proses pembelajaran dilakukan secara daring akibat pandemi COVID-19.

Pantauan di lokasi, bangunan SDN Mojolebak yang ambruk diketahui berada tepat sebelah jalan penghubung antardesa. Puing-puing reruntuhan bangunan nampak berserakan bahkan sebagian berada di tepian jalan.

Safian, seorang saksi matamenuturkan, ambruknya bangunan gedung SDN Mojolebak itu terjadi sekira pukul 11.45 WIB. Saat itu dirinya hendak berangkat ke masjid untuk menunaikan ibadah salat berjamaah. "Tiba-tiba ada suara gaduh seperti ada yang ambruk gitu. Lokasi rumah yang saya huni berada tepat dibelakangnya, jadi suaranya lumayan keras," kata Safian, penjaga SDN Mojolebak, Jumat (22/01/2021).

Safian mengungkapkan, saat kejadian kondisi sekolah tengah sepi. Tidak ada aktivitas pembelajaran tatap muka lantaran pandemi COVID-19. Sementara metode belajar mengajar dilakukan secara daring (pembelajaran online). Hanya ada beberapa guru yang tengah beraktifitas di gedung lain.

"Saat saya cek, bangunan sudah ambruk. Puing-puing juga berserakan di jalan. Untungnya kegiatan guru-guru pada saat kejadian berada di bangunan sekolah yang baru," ungkap Safian yang kini menempati rumah dinas Kepsek SDN Mojolebak itu.

Pria berusia 71 tahun ini menuturkan, gedung SDN Mojolebak yang ambruk itu merupakan bangunan lama. Menurutnya, usia bangunan sudah lebih dari 35 tahun. Sehingga gedung tersebut sudah tidak digunakan untuk aktivitas belajar mengajar oleh pihak sekolah. "Ini dipakai untuk menyimpan barang dan berkas. Kalau dibangunnya sejak tahun 1972. Mungkin karena sudah lapuk dimakan usia. Soalnya tidak ada hujan maupun angin tiba-tiba ambruk," terang Safian.

Sementara itu, Plt Kepsek SDN Mojolebak Slamet mengatakan, bangunan yang ambruk merupakan bangunan yang selama ini difungsikan sebagai gudang penyimpanan barang-barang bekas. Lantaran, kondisi bangunan yang memang sudah tak laik digunakan untuk aktivitas pembelajaran.

"Dulunya itu kantor, tapi sekarang saya buat gudang. Ada empat ruangan dalam satu bangunan itu, cuman yang paling parah yang ujung itu. Dua ruangan lainnya digunakan untuk pertemuan," teran Slamet.

Menurutnya, bangunan sekolah yang ambruk tersebut memang mengalami keropos dibeberapa bagian bangunan. Lantaran usia gedung yang sudah cukup tua. Diperkirakan hal itu yang membuat bangunan tersebut ambruk meski tak ada hujan maupun angin.
"Itu sudah keropos, bangunan lama kemungkinan itu penyebabnya. Kami sudah laporkan dan sudah dilakukan pengecekkan dari Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Mojokerto, Insya Allah ada tindak lanjut," tandas Slamet.

Perlu diketahui SDN Mojolebak sebelumnya difungsikan oleh dua lembaga pendidikan. Yakni SDN Mojolebak 1 yang menempati bangunan lama dan SDN Mojolebak 2 di bangunan baru. Namun, saat sejak 2012 dua sekolah tersebut dilebur menjadi SDN Mojolebak.
(don)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4856 seconds (0.1#10.140)