Miris! Ratusan Sekolah di Kota Bekasi Masih Kekurangan Meubeler
loading...
A
A
A
BEKASI - Ratusan sekolah di Kota Bekasi masih kekurangan meubeler. Pasalnya, setiap sekolah hanya memiliki 2 ruang kelas yang meubelernya tak layak pakai.
”Kami prihatin akan hal tersebut karena mengganggu serta menghambat proses pembelajaran di satuan pendidikan,” kata Kabid Pembinaan Sekolah Dasar, Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Marwah Zaitun, Senin (27/5/2024).
Menurut dia, Disdik Kota Bekasi setiap tahunnya selalu menganggarkan pengadaan meubeler. Namun lantaran APBD yang tidak mencukupi, membuat pengadaannya meubeler menjadi tidak cukup.
”APBD yang belum mencukupi untuk pengadaan meubeler dan APBN belum ada anggaran untuk meubeler, sehingga setiap tahun ini belum bisa mengakomodir meubeler yang rusak dan yang belum ada,” ungkapnya.
Marwah tak memungkiri adanya dampak pada kegiatan belajar mengajar (KBM) akibat banyak meubeler kelas yang rusak.
Sambil menunggu anggaran untuk pengadaan, pihaknya menyarankan agar pihak sekolah melakukan perbaikan meubeler yang masih bisa digunakan.
”Proses pembelajaran terganggu karena kurang nyamannya peserta didik dalam kelasnya. Solusinya sementara, menyarankan sekolah untuk memperbaiki meubeler yang masih bisa diperbaiki,” tandasnya
”Kami prihatin akan hal tersebut karena mengganggu serta menghambat proses pembelajaran di satuan pendidikan,” kata Kabid Pembinaan Sekolah Dasar, Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Marwah Zaitun, Senin (27/5/2024).
Menurut dia, Disdik Kota Bekasi setiap tahunnya selalu menganggarkan pengadaan meubeler. Namun lantaran APBD yang tidak mencukupi, membuat pengadaannya meubeler menjadi tidak cukup.
”APBD yang belum mencukupi untuk pengadaan meubeler dan APBN belum ada anggaran untuk meubeler, sehingga setiap tahun ini belum bisa mengakomodir meubeler yang rusak dan yang belum ada,” ungkapnya.
Marwah tak memungkiri adanya dampak pada kegiatan belajar mengajar (KBM) akibat banyak meubeler kelas yang rusak.
Sambil menunggu anggaran untuk pengadaan, pihaknya menyarankan agar pihak sekolah melakukan perbaikan meubeler yang masih bisa digunakan.
”Proses pembelajaran terganggu karena kurang nyamannya peserta didik dalam kelasnya. Solusinya sementara, menyarankan sekolah untuk memperbaiki meubeler yang masih bisa diperbaiki,” tandasnya
(ams)