Merapi Siaga, BPPTKG: Intensitas Erupsi Merapi Saat Ini Terhitung Masih Rendah

Jum'at, 22 Januari 2021 - 18:17 WIB
loading...
Merapi Siaga, BPPTKG: Intensitas Erupsi Merapi Saat Ini Terhitung Masih Rendah
Kepala BPPTKG Yogyakarta, Hanik Humaida saat menyiarkan aktivitas Gunung Merapi, terkini di chanel YouTube BPPTKG, Jumat (22/1/2021). Foto/tangkapan layar
A A A
YOGYAKARTA - Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, Hanik Humaida menyatakan, berdasarkan sintesa aktivitas saat ini, intensitas erupsi Gunung Merapi terhitung masih rendah.



Kecepatan pertumbuhan kubah lava per 22 Januari 2021 sebesar 19.000 meter kubik/hari. Sedangkan jarak awan panas maksimal sejauh 1,8 kilometer (km). Kondisi ini masih jauh dari pemukiman warga yang berjarak 6,5 km dari puncak Gunung Merapi .

"Erupsi sudah terjadi. Magma keluar, terjadi pelepasan tekanan yang tadinya mengarah ke barat. Arah erupsi ke barat daya . Daerah potensi terancam bahaya saat ini ke arah barat daya," kata Hanik Humaida dalam siaran langsung aktivitas Gunung Merapi terkini di chanel YouTube BPPTKG, Jumat (22/1/2020).



Hanik mengatakan, data pemantauan seismik menyebutkan, deformasi dan gas menurun dan tidak ada tekanan magma berlebih yang mencerminkan tambahan suplai magma.

"Berdasarkan pengamatan visual, aktivitas yang agak signifikan terjadi pada 20 Januari 2021. Teramati 14 kali awan panas guguran dengan jarak luncur maksimum 1.500 meter mengarah ke barat daya. Dan teramati 64 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 1.000 meter ke barat daya," terangnya.



Dia menjelaskan, berdasarkan hasil asesmen atau penilaian bahaya aktivitas vulkanik Gunung Merapi , nilai probabilitas erupsi efusif mencapai 43 persen, erupsi eksplosif sekitar 20 persen, cryto eksplosif 18,8 persen dan intrusi 17,9 persen. "Itu kemungkinan lanjutan aktivitas vulkanik Gunung Merapi dari hasil asesmen. Kemungkinan berhenti juga ada," ujarnya.

Berdasarkan hasil pemantauan selama ini, BPPTKG menyimpulkan bahwa per 22 Januari 2021, distribusi probabilitas erupsi dominan ke arah efusif . Potensi erupsi eksplosif dan kubah dalam menurun signifikan. Adapun potensi bahaya saat ini, berupa guguran lava dan awan panas pada sektor Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng dan Putih sejauh maksimal 5 km.



Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau sejauh maksimal 3 km dari puncak. "Kami akan menyampaikan update skenario bahaya setiap tujuh hari kecuali ada perkembangan yang mendadak," tandasnya.
(eyt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1976 seconds (0.1#10.140)