Tolak 52 TKA China, Warga Demo Bandara Rahadi Oesman Ketapang
loading...
A
A
A
KETAPANG - Puluhan warga mendemo Bandara Rahadi Oesman Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, Jumat siang (15/5/2020). Mereka datang untuk memastikan kondisi bandara tetap tutup serta menyampaikan penolakan kedatangan 52 tenaga kerja asing (TKA) China yang akan masuk ke Kabupaten Ketapang kepada pemerintah daerah setempat.
Dengan membawa spanduk dan menggunakan masker puluhan warga datangi Bandara Rahadi Oesman Kabupaten Ketapang. Kedatangan mereka setelah mendapatkan informasi akan ada penerbangan dari maskapai NAM AIR yang akan membawa sedikitnya 52 tenaga kerja asing China untuk masuk dan bekerja di perusahaan swasta di Kabupaten Ketapang. (Baca: Polda Sulsel Pastikan Polisi Penembak Istri dan Anggota TNI Diproses Hukum)
Puluhan masyarakat yang tergabung dalam Front Perjuangan Rakyat Ketapang ini datang untuk memastikan kondisi bandara yang harus tutup sesuai dengan instruksi Gubernur Kalimantan Barat serta keputusan MUI se Indonesia yang menolak kedatangan tenaga kerja asing masuk ke Indonesia.
Isa Anshari selaku korlap aksi mengatakan, pihaknya akan meminta dengan tegas kepada pemerintah daerah dan pihak bandara untuk dapat mengikuti peraturah gubernur dan SK Kementerian Perhubungan untuk meniadakan penerbangan komersil selama masa pandemi COVID-19 ini.
Sementara itu Kepala Seksi Jasa Pelayanan Saprudin Bandara Rahadi Oesman mengatakan, sangat kaget dengan adanya aksi ini dan telah berkoordinasi dengan massa untuk memberikan informasi terkait kondisi bandara yang masih ditutup untuk penerbangan komersil.
Meski aksi ini melanggar peraturan karena mengumpulkan massa serta tidak mematuhi social distancing aksi masa ini terlihat tidak dikawal atau dibubarkan oleh petugas.
Setelah mengetahui kondisi bandara yang masih belum beroperasi untuk penerbangan komersil massa aksi langsung membubarkan diri dengan tertib.
Dengan membawa spanduk dan menggunakan masker puluhan warga datangi Bandara Rahadi Oesman Kabupaten Ketapang. Kedatangan mereka setelah mendapatkan informasi akan ada penerbangan dari maskapai NAM AIR yang akan membawa sedikitnya 52 tenaga kerja asing China untuk masuk dan bekerja di perusahaan swasta di Kabupaten Ketapang. (Baca: Polda Sulsel Pastikan Polisi Penembak Istri dan Anggota TNI Diproses Hukum)
Puluhan masyarakat yang tergabung dalam Front Perjuangan Rakyat Ketapang ini datang untuk memastikan kondisi bandara yang harus tutup sesuai dengan instruksi Gubernur Kalimantan Barat serta keputusan MUI se Indonesia yang menolak kedatangan tenaga kerja asing masuk ke Indonesia.
Isa Anshari selaku korlap aksi mengatakan, pihaknya akan meminta dengan tegas kepada pemerintah daerah dan pihak bandara untuk dapat mengikuti peraturah gubernur dan SK Kementerian Perhubungan untuk meniadakan penerbangan komersil selama masa pandemi COVID-19 ini.
Sementara itu Kepala Seksi Jasa Pelayanan Saprudin Bandara Rahadi Oesman mengatakan, sangat kaget dengan adanya aksi ini dan telah berkoordinasi dengan massa untuk memberikan informasi terkait kondisi bandara yang masih ditutup untuk penerbangan komersil.
Meski aksi ini melanggar peraturan karena mengumpulkan massa serta tidak mematuhi social distancing aksi masa ini terlihat tidak dikawal atau dibubarkan oleh petugas.
Setelah mengetahui kondisi bandara yang masih belum beroperasi untuk penerbangan komersil massa aksi langsung membubarkan diri dengan tertib.
(sms)