Keluarga Pramugari NAM Air: Setiap Mau Terbang dan Mendarat Selalu Telepon, Kali Ini Sudah 3 Jam Terbang Gak Ada Kabar
loading...
A
A
A
BANDUNG BARAT - Nasib nahas juga dialami Oke Dhurrotul Jannah (23), warga Kampung Manglayang, RT 01/03, Desa Cihanjuang Rahayu, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Dia adalah pramugari NAM Air , anak perusahaan dari Sriwijaya Air.
Sebelum kejadian, dia mendapat kepercayaan untuk menjadi salah satu crew di pesawat Sriwijaya Air SJ-182, tujuan Jakarta-Pontianak, yang jatuh di sekitar Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1/2021). (Baca Juga: Pramugari Mia Tresetyani Sempat Telpon Ibunya Sebelum Sriwijaya Air Jatuh)
Keberadaanya dalam pesawat nahas itu pun membuat pihak keluarga kaget, sebab mereka hanya mengetahui jika Oke merupakan pramugari NAM Air selama 5 tahun terakhir. "Keluarga besar kaget karena dia ada dalam daftar manifes penumpang Sriwijaya Air. Kerjanya pramugari di NAM Air, bukan Sriwijaya, makanya kita kaget dan gak nyangka ada di sana (Sriwijaya Air)," terang adik sepupu korban, Destri Nurhayati, Minggu (10/1/2021).
Setelah kejadian, keluarganya baru mendapatkan penjelasan dari pihak Sriwijaya Air, kalau Oke saat itu menjadi crew tambahan (tidak sedang bertugas). Dia baru akan bertugas untuk penerbangan Sriwijaya Air dari Pontianak ke Jakarta, sementara dari Jakarta ke Pontianak tercatat dalam manifes penumpang.
"Sudah ada penjelasan, jadi karena Oke kinerjanya baik pihak Sriwijaya Air minta cabutan tenaga bantuan karena masih satu perusahaan," terangnya. (Baca Juga: Keluarga Korban Protes Pemindahan Penumpang Pesawat Nam Air ke Sriwijaya Air)
Disinggung soal firasat yang dirasakan keluarga, Destri menyebutkan tidak ada yang aneh termasuk saat Oke berangkat. Setiap terbang, Oke selalu memberikan kabar saat akan pergi maupun setelah mendarat. Namun kemarin tidak ada kabar sama sekali darinya, padahal kalau terbang tidak akan lebih dari tiga jam.
"Dari situ saya coba kontak tapi tidak bisa. Baru sekitar jam 3 sore ada kabar dari kerabat kalau Oke ada di pesawat yang jatuh. Tidak lama pihak Sriwijaya Air juga memberikan kabar, yang membuat semua keluarga histeris," tuturnya. (Sebelum Kecelakaan, Co-Pilot Sriwijaya Air Fadly Satrianto Sempat Ajak 3 Generasi Keluarganya Foto Bareng)
Menurutnya, usai menerima kabar duka tersebut pihak keluarga sudah berangkat ke Jakarta untuk melakukan tes DNA. Sementara rumah duka hingga kini terus ramai didatangi tetangga dan kerabat yang mengucapkan belasungkawa. "Apapun yang terjadi adalah yang terbaik untuk Oke, semoga saja ada keajaiban," pungkasnya.
Sebelum kejadian, dia mendapat kepercayaan untuk menjadi salah satu crew di pesawat Sriwijaya Air SJ-182, tujuan Jakarta-Pontianak, yang jatuh di sekitar Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1/2021). (Baca Juga: Pramugari Mia Tresetyani Sempat Telpon Ibunya Sebelum Sriwijaya Air Jatuh)
Keberadaanya dalam pesawat nahas itu pun membuat pihak keluarga kaget, sebab mereka hanya mengetahui jika Oke merupakan pramugari NAM Air selama 5 tahun terakhir. "Keluarga besar kaget karena dia ada dalam daftar manifes penumpang Sriwijaya Air. Kerjanya pramugari di NAM Air, bukan Sriwijaya, makanya kita kaget dan gak nyangka ada di sana (Sriwijaya Air)," terang adik sepupu korban, Destri Nurhayati, Minggu (10/1/2021).
Setelah kejadian, keluarganya baru mendapatkan penjelasan dari pihak Sriwijaya Air, kalau Oke saat itu menjadi crew tambahan (tidak sedang bertugas). Dia baru akan bertugas untuk penerbangan Sriwijaya Air dari Pontianak ke Jakarta, sementara dari Jakarta ke Pontianak tercatat dalam manifes penumpang.
"Sudah ada penjelasan, jadi karena Oke kinerjanya baik pihak Sriwijaya Air minta cabutan tenaga bantuan karena masih satu perusahaan," terangnya. (Baca Juga: Keluarga Korban Protes Pemindahan Penumpang Pesawat Nam Air ke Sriwijaya Air)
Disinggung soal firasat yang dirasakan keluarga, Destri menyebutkan tidak ada yang aneh termasuk saat Oke berangkat. Setiap terbang, Oke selalu memberikan kabar saat akan pergi maupun setelah mendarat. Namun kemarin tidak ada kabar sama sekali darinya, padahal kalau terbang tidak akan lebih dari tiga jam.
"Dari situ saya coba kontak tapi tidak bisa. Baru sekitar jam 3 sore ada kabar dari kerabat kalau Oke ada di pesawat yang jatuh. Tidak lama pihak Sriwijaya Air juga memberikan kabar, yang membuat semua keluarga histeris," tuturnya. (Sebelum Kecelakaan, Co-Pilot Sriwijaya Air Fadly Satrianto Sempat Ajak 3 Generasi Keluarganya Foto Bareng)
Menurutnya, usai menerima kabar duka tersebut pihak keluarga sudah berangkat ke Jakarta untuk melakukan tes DNA. Sementara rumah duka hingga kini terus ramai didatangi tetangga dan kerabat yang mengucapkan belasungkawa. "Apapun yang terjadi adalah yang terbaik untuk Oke, semoga saja ada keajaiban," pungkasnya.
(nic)