14 Januari, Pemprov Jatim Siap Gelar Vaksinasi COVID-19 di RSUD dr Soetomo
loading...
A
A
A
SURABAYA - Ketua Tim Kuratif Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Jatim, dr Joni Wahyuhadi menyebutkan, pemerintah pusat akan memulai pelaksanaan program vaksinasi COVID-19 pada Rabu (13/1/2020).
Selanjutnya diikuti Pemprov Jawa Timur (Jatim) pada Kamis (14/1/2021) dan kabupaten/kota pada Jumat (15/1/2021).
Diketahui, distribusi vaksin COVID-19 tahap pertama tahun 2021 mulai tiba di Jatim pada Senin (4/1/2021). Total ada sebanyak 77.760 vaksin yang diterima Pemprov Jatim.
Prioritas pertama vaksin adalah tenaga kesehatan (nakes). Jika satu nakes harus divaksin dua kali, maka untuk tahap pertama diperuntukkan 38.880 nakes.
Namun, vaksinasi akan dilakukan setelah izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) keluar.
dr Joni mengatakan, tidak semua kabupaten/kota di Jatim dapat melaksanakan vaksinasi COVID-19. Pasalnya, daerah-daerah yang bisa melaksanakan vaksinasi itu akan ditunjuk langsung oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Saat ini belum diputuskan kabupaten/kota mana saja yang bisa menjalankan program vaksinasi.
"Untuk vaksinasi di tingkat Provinsi Jatim, akan dipusatkan di RSUD dr Soetomo Surabaya. RSUD dr Soetomo dinilai paling siap sebab jika terjadi gejala yang tak diinginkan setelah orang tersebut divaksin bisa segera dilakukan tindakan,” ujarnya, Sabtu (9/1/2021).
Dia menyatakan, tidak semua rumah sakit dan puskesmas bisa memberikan vaksin COVID-19 lantaran ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi. Misalnya, harus memiliki internet yang tersambung langsung dengan data serta memiliki tempat penyimpanan vaksin.
“Saat vaksinasi juga harus disiapkan tahapan-tahapan dan ruangan observasi. Sebab, setelah divaksin harus dilakukan observasi paling tidak 30 menit untuk mengetahui efek atau gejala yang timbul setelah divaksin,” jelasnya.
(Baca juga: Ini Cara Kompol Sujianto, Sehingga Berhasil Mengajak Warga Bersama sama Lawan Corona)
Sementara itu, Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak meminta agar masyarakat tidak perlu takut divaksin.
(Baca juga: Kabur Usai Tabrak Tukang Becak Hingga Tewas, Pengemudi Inova Dibekuk Polisi Berkat CCTV)
Dia menegaskan bahwa, pemerintah dalam menggalakkan vaksinasi COVID-19 bukan tanpa adanya penelitian atau tanpa kehati-hatian. "Justru pemerintah sangat hati-hati dalam hal vaksinasi COVID-19," katanya.
Lihat Juga: Yankes Dikirim ke Pulau Sapudi, Pj. Gubernur Adhy: Siap Beri Layanan Kesehatan Gratis bagi Masyarakat
Selanjutnya diikuti Pemprov Jawa Timur (Jatim) pada Kamis (14/1/2021) dan kabupaten/kota pada Jumat (15/1/2021).
Diketahui, distribusi vaksin COVID-19 tahap pertama tahun 2021 mulai tiba di Jatim pada Senin (4/1/2021). Total ada sebanyak 77.760 vaksin yang diterima Pemprov Jatim.
Prioritas pertama vaksin adalah tenaga kesehatan (nakes). Jika satu nakes harus divaksin dua kali, maka untuk tahap pertama diperuntukkan 38.880 nakes.
Namun, vaksinasi akan dilakukan setelah izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) keluar.
dr Joni mengatakan, tidak semua kabupaten/kota di Jatim dapat melaksanakan vaksinasi COVID-19. Pasalnya, daerah-daerah yang bisa melaksanakan vaksinasi itu akan ditunjuk langsung oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Saat ini belum diputuskan kabupaten/kota mana saja yang bisa menjalankan program vaksinasi.
"Untuk vaksinasi di tingkat Provinsi Jatim, akan dipusatkan di RSUD dr Soetomo Surabaya. RSUD dr Soetomo dinilai paling siap sebab jika terjadi gejala yang tak diinginkan setelah orang tersebut divaksin bisa segera dilakukan tindakan,” ujarnya, Sabtu (9/1/2021).
Dia menyatakan, tidak semua rumah sakit dan puskesmas bisa memberikan vaksin COVID-19 lantaran ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi. Misalnya, harus memiliki internet yang tersambung langsung dengan data serta memiliki tempat penyimpanan vaksin.
“Saat vaksinasi juga harus disiapkan tahapan-tahapan dan ruangan observasi. Sebab, setelah divaksin harus dilakukan observasi paling tidak 30 menit untuk mengetahui efek atau gejala yang timbul setelah divaksin,” jelasnya.
(Baca juga: Ini Cara Kompol Sujianto, Sehingga Berhasil Mengajak Warga Bersama sama Lawan Corona)
Sementara itu, Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak meminta agar masyarakat tidak perlu takut divaksin.
(Baca juga: Kabur Usai Tabrak Tukang Becak Hingga Tewas, Pengemudi Inova Dibekuk Polisi Berkat CCTV)
Dia menegaskan bahwa, pemerintah dalam menggalakkan vaksinasi COVID-19 bukan tanpa adanya penelitian atau tanpa kehati-hatian. "Justru pemerintah sangat hati-hati dalam hal vaksinasi COVID-19," katanya.
Lihat Juga: Yankes Dikirim ke Pulau Sapudi, Pj. Gubernur Adhy: Siap Beri Layanan Kesehatan Gratis bagi Masyarakat
(boy)