APD Hazmat Tersisa 41 Potong, Logistik COVID-19 di Kota Bandung Menipis

Kamis, 07 Januari 2021 - 15:39 WIB
loading...
APD Hazmat Tersisa 41 Potong, Logistik COVID-19 di Kota Bandung Menipis
Dokter mengenakan apd hazmat saat menangani pasien terpapar Covid-19. Foto/SINDOnews/Dok
A A A
BANDUNG - Seiring peningkatan kasus COVID-19 di Kota Bandung, persediaan (stok) logistik bagi tenaga medis yang menangani pasien COVID-19 di ibu kota Provinsi Jawa Barat itu pun menipis.

Bahkan, berdasarkan data Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Kota Bandung, hingga 31 Desember 2020 lalu, alat pelindung diri (APD) hazmat yang menjadi sarana utama tenaga kesehatan hanya tersisa 41 pcs (potong).

(Baca juga: Dihantam COVID-19, Satu Persatu Kantor Pemerintah di Karawang Tutup )

"Pemkot Bandung melalui Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kota Bandung terus berupaya menambah kebutuhan logistik bagi masyarakat Kota Bandung," ujar Koordinator Kelompok Kerja (Pokja) Perdagangan dan Sentra Industri Satgas Pemulihan Ekonomi Kota Bandung, Elly Wasliah di sela serah terima jabatan Kordinator Bidang Logistik Satgas Penanganan COVID-19 Kota Bandung di Balai Kota Bandung, Kamis (7/1/2021).

Selain Hazmat yang tersisa puluhan potong saja, Elly membeberkan stok logistik hasil donasi para donatur yang saat ini masih tersedia di gudang, yakni:

1. Hand sanitizer 125 ml 601 botol
2. Hand sanitizer 500 ml 45 Botol
3. Masker kain 195.350 pcs
4. Masker medis 56.500 pcs
5. Multivitamin 24 Botol
6. Vitamin C 248 box
7. Paket sembako 410 paket
8. Sarung tangan karet 100 pcs
9. Tenda chek point 7 buah
10. Thermogun 1 buah.

"Itu merupakan ketersediaan barang bantuan yang didapat dari pihak donatur yang masih ada di gudang logistik sampai dengan akhir bulan Desember 2020," imbuhnya.

(Baca juga: Jabar Pasrah, Serahkan Kebijakan Belajar Tatap Muka kepada Pemda-Orang Tua Siswa )

Lebih lanjut Elly yang juga menjabat Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung itu menilai, ketersediaan pangan atau sembako juga menjadi salah satu kebutuhan logistik yang sangat diperlukan selain vitamin dan masker medis.

"Yang menjadi kebutuhan urgent yaitu sembako karena kebutuhannya sangat banyak, terutama dari kewilayahan bagi masyarakat yang membutuhkan. Dengan sisa 410 paket sembako sangat diprioritaskan untuk ditambah stoknya," terang Elly.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1146 seconds (0.1#10.140)