Gubernur Jabar Usulkan Satwa Karnivora di Kebun Binatang Diberi Pakan Ayam
loading...
A
A
A
BANDUNG - Pandemi COVID-19 telah mengakibatkan sejumlah kebun binatang menutup operasionalnya akibat berdampak tidak adanya pemasukan dari pengunjung. Akibatnya, pihak kebun binatang kesulitan menutup biaya pakan satwa koleksinya.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pun angkat bicara mengenai persoalan tersebut. Menurutnya, sama halnya dengan manusia, satwa koleksi kebun binatang pun perlu dilindungi di tengah pandemi COVID-19. (BACA JUGA: Ridwan Kamil Buka Peluang Warga Jabar Salat Idul Fitri di Luar Rumah )
Menurut dia, salah satu solusi untuk menyelesaikan persoalan pakan, khususnya pakan satwa karnivora adalah memanfaatkan ayam yang kini harganya jatuh di pasaran yang tentunya jauh lebih murah dibandingkan daging.
"Sementara ini sudah ada satu solusi sebenarnya di lapangan. Salah satunya ayam, ini dagingnya tidak terserap sehingga harganya turun, sehingga bisa dijadikan alternatif pakan di kebun binatang untuk yang karnivora dan lain-lain, itu salah satu opsi," tutur Ridwan Kamil di Bandung, Kamis (14/5/2020).
Selain itu, Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu mengatakan, tak menutup kemungkinan pula pihaknya memberikan bantuan untuk menutup kebutuhan pakan tersebut. Namun, kata dia, hal itu perlu dibahas lebih lanjut mengingat keberadaan kebun binatang umumnya milik swasta.
"Kedua apakah ada bantuan pemerintah? kita akan bicarakan karena kebun binatang di Jabar milik swasta. Jadi kami harus cek dulu apakah betul cash flow-nya tidak ada dan sebagainya," jelasnya.
Lebih lanjut Kang Emil mengatakan, pihaknya kini masih fokus menempatkan dana APBD Provinsi Jabar untuk masyarakat terdampak COVID-19. (BACA JUGA: Gubernur Jabar Tuntut Penjelasan Komprehensif soal Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan )
"Kami sedang fokus dana APBD untuk warga, khususnya di bansos yang total per hari ini kami bersama kota kabupaten menyiapkan dama COVID ini hingga Rp11,8 triliun," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, berdasarkan survei terhadap 60 anggota Perhimpunan Kebun Binatang Se-Indonesia (PKBSI), kemampuan untuk memberi pakan kurang dari sebulan sebanyak 92,11%. Dengan kata lain, mayoritas pengelola kebun binatang akan menghadapi masalah pakan dalam waktu dekat.
Sedangkan kebun binatang yang mampu bertahan menyediakan pakan untuk jangka waktu 1 sampai 3 bulan hanya 5,26 %. "KB yang mampu menyediakan pakan lebih dari 3 bulan hanya berkisar 2,63%," kata Humas PKBSI Sulhan Syafii. (BACA JUGA: OTG Jadi Mayoritas Pasien Positif Corona di Jawa Barat )
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pun angkat bicara mengenai persoalan tersebut. Menurutnya, sama halnya dengan manusia, satwa koleksi kebun binatang pun perlu dilindungi di tengah pandemi COVID-19. (BACA JUGA: Ridwan Kamil Buka Peluang Warga Jabar Salat Idul Fitri di Luar Rumah )
Menurut dia, salah satu solusi untuk menyelesaikan persoalan pakan, khususnya pakan satwa karnivora adalah memanfaatkan ayam yang kini harganya jatuh di pasaran yang tentunya jauh lebih murah dibandingkan daging.
"Sementara ini sudah ada satu solusi sebenarnya di lapangan. Salah satunya ayam, ini dagingnya tidak terserap sehingga harganya turun, sehingga bisa dijadikan alternatif pakan di kebun binatang untuk yang karnivora dan lain-lain, itu salah satu opsi," tutur Ridwan Kamil di Bandung, Kamis (14/5/2020).
Selain itu, Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu mengatakan, tak menutup kemungkinan pula pihaknya memberikan bantuan untuk menutup kebutuhan pakan tersebut. Namun, kata dia, hal itu perlu dibahas lebih lanjut mengingat keberadaan kebun binatang umumnya milik swasta.
"Kedua apakah ada bantuan pemerintah? kita akan bicarakan karena kebun binatang di Jabar milik swasta. Jadi kami harus cek dulu apakah betul cash flow-nya tidak ada dan sebagainya," jelasnya.
Lebih lanjut Kang Emil mengatakan, pihaknya kini masih fokus menempatkan dana APBD Provinsi Jabar untuk masyarakat terdampak COVID-19. (BACA JUGA: Gubernur Jabar Tuntut Penjelasan Komprehensif soal Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan )
"Kami sedang fokus dana APBD untuk warga, khususnya di bansos yang total per hari ini kami bersama kota kabupaten menyiapkan dama COVID ini hingga Rp11,8 triliun," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, berdasarkan survei terhadap 60 anggota Perhimpunan Kebun Binatang Se-Indonesia (PKBSI), kemampuan untuk memberi pakan kurang dari sebulan sebanyak 92,11%. Dengan kata lain, mayoritas pengelola kebun binatang akan menghadapi masalah pakan dalam waktu dekat.
Sedangkan kebun binatang yang mampu bertahan menyediakan pakan untuk jangka waktu 1 sampai 3 bulan hanya 5,26 %. "KB yang mampu menyediakan pakan lebih dari 3 bulan hanya berkisar 2,63%," kata Humas PKBSI Sulhan Syafii. (BACA JUGA: OTG Jadi Mayoritas Pasien Positif Corona di Jawa Barat )
(awd)