Bangun Smart Military University, Unjani Siapkan Anggaran Rp1,5 Triliun
loading...
A
A
A
CIMAHI - Universitas Jenderal Ahmad Yani (Unjani) di Kota Cimahi akan disulap menjadi kampus modern dengan konsep Smart Military University.
Penataan kawasan seluas 17 hektare dan pembangunan yang dilakukan perusahaan BUMN PT Wijaya Karya (Persero) Tbk ditargetkan selesai dalam waktu empat tahun.
"Tindaklanjuti MoU yang sudah dilakukan Pak KSAD untuk membangun Unjani, sekarang kami dari YKEP, Rektor, dan WIKA bertemu. Untuk merancang Kick off Meeting pembangunan yang ditargetkan selesai dalam empat tahun," kata Ketua Yayasan Kartika Eka Paksi (YKEP) Tatang Sulaiman saat ditemui di Cimahi, Rabu (6/1/2021).
Tatang mengatakan, pembangunan yang dilakukan mencakup sarana dan prasarana gedung rektorat, fasilitas keperluan kuliah, sarana pendukung lainnya, hingga dormitory atau asrama mahasiswa.
Itu semua untuk mendukung digital campus berbasis E-City sehingga Unjani bisa menjadi kampus berskala internasional.
Sehingga nantinya akan berimbas kepada performance jumlah mahasiswanya. Saat ini baru sekitar 20.000, maka ketika Smart Military University berbasis digital campus diharapkan bisa menampung 40.000 mahasiswa. Melalui pembelajaran jarak jauh menjadi sangat memungkinkan terealisasi.
"Empat tahun lagi, 2-3 kali lipat perubahan Unjani akan terlihat. Dengan biaya pembangunan sekitar Rp1,5 triliun, nantinya akan ada gate pintu masuk langsung dari Tol Purbaleunyi ka kampus Unjani," sebutnya.
Rektor Unjani Hikmahanto Juwana menerangkan, konsep Smart Military Campus adalah ide dari KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa yang coba diwujudkan.
Nantinya, Unjani merupakan kampus yang memiliki nilai lebih karena ada unsur pendidikan kemiliteran. Selain itu, anggota TNI atau perwira yang ingin menempuh pendidikan di Unjani akan mudah mengakses dengan pola pembelajaran yang tidak mengharuskan mereka datang ke kampus.
Menurutnya, keberadaan sejumlah program studi di Unjani harus dimaksimalkan untuk belajar mahasiswa keluarga AD dan umum, tapi juga ke prajurit AD.
(Baca juga: 1,5 Juta Warga Karawang Divaksinasi Secara Bertahap)
Sebagai institusi pendidikan dari TNI AD, Unjani harus bisa bekontribusi kepada peningkatan personel AD. Kolaborasi ini diharapkan bisa menjadikan Unjani sebagai kampus bagian dari TNI AD yang bisa meluluskan mahasiswa berprestasi.
(Baca juga: Wali Kota Bandung Oded M Danial Tegaskan Tidak Ada KBM Tatap Muka hingga 6 Bulan ke Depan)
"Pembelajaran jarak jauh yang selama pandemi COVID-19 dilakukan akan dikembangkan. Sehingga nanti mereka yang ada di Kalimantan, Sumatera, dll, bisa tetap belajar tanpa harus datang ke kampus," imbuhnya.
Penataan kawasan seluas 17 hektare dan pembangunan yang dilakukan perusahaan BUMN PT Wijaya Karya (Persero) Tbk ditargetkan selesai dalam waktu empat tahun.
"Tindaklanjuti MoU yang sudah dilakukan Pak KSAD untuk membangun Unjani, sekarang kami dari YKEP, Rektor, dan WIKA bertemu. Untuk merancang Kick off Meeting pembangunan yang ditargetkan selesai dalam empat tahun," kata Ketua Yayasan Kartika Eka Paksi (YKEP) Tatang Sulaiman saat ditemui di Cimahi, Rabu (6/1/2021).
Tatang mengatakan, pembangunan yang dilakukan mencakup sarana dan prasarana gedung rektorat, fasilitas keperluan kuliah, sarana pendukung lainnya, hingga dormitory atau asrama mahasiswa.
Itu semua untuk mendukung digital campus berbasis E-City sehingga Unjani bisa menjadi kampus berskala internasional.
Sehingga nantinya akan berimbas kepada performance jumlah mahasiswanya. Saat ini baru sekitar 20.000, maka ketika Smart Military University berbasis digital campus diharapkan bisa menampung 40.000 mahasiswa. Melalui pembelajaran jarak jauh menjadi sangat memungkinkan terealisasi.
"Empat tahun lagi, 2-3 kali lipat perubahan Unjani akan terlihat. Dengan biaya pembangunan sekitar Rp1,5 triliun, nantinya akan ada gate pintu masuk langsung dari Tol Purbaleunyi ka kampus Unjani," sebutnya.
Rektor Unjani Hikmahanto Juwana menerangkan, konsep Smart Military Campus adalah ide dari KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa yang coba diwujudkan.
Nantinya, Unjani merupakan kampus yang memiliki nilai lebih karena ada unsur pendidikan kemiliteran. Selain itu, anggota TNI atau perwira yang ingin menempuh pendidikan di Unjani akan mudah mengakses dengan pola pembelajaran yang tidak mengharuskan mereka datang ke kampus.
Menurutnya, keberadaan sejumlah program studi di Unjani harus dimaksimalkan untuk belajar mahasiswa keluarga AD dan umum, tapi juga ke prajurit AD.
(Baca juga: 1,5 Juta Warga Karawang Divaksinasi Secara Bertahap)
Sebagai institusi pendidikan dari TNI AD, Unjani harus bisa bekontribusi kepada peningkatan personel AD. Kolaborasi ini diharapkan bisa menjadikan Unjani sebagai kampus bagian dari TNI AD yang bisa meluluskan mahasiswa berprestasi.
(Baca juga: Wali Kota Bandung Oded M Danial Tegaskan Tidak Ada KBM Tatap Muka hingga 6 Bulan ke Depan)
"Pembelajaran jarak jauh yang selama pandemi COVID-19 dilakukan akan dikembangkan. Sehingga nanti mereka yang ada di Kalimantan, Sumatera, dll, bisa tetap belajar tanpa harus datang ke kampus," imbuhnya.
(boy)