Vaksinasi COVID-19, Harapan Baru Geliat Bisnis Pariwisata di Jawa Timur

Selasa, 05 Januari 2021 - 15:21 WIB
loading...
Vaksinasi COVID-19, Harapan Baru Geliat Bisnis Pariwisata di Jawa Timur
Ilustrasi/SINDOnews/Dok
A A A
SURABAYA - Pandemi COVID-19 membuat pengusaha agen perjalanan wisata atau tour and travel kelimpungan. Meski pemerintah telah mengeluarkan panduan CSHE (Cleanliness, Health and Environmental Sustainability) di lokasi wisata, namun hingga kini sektor tersebut belum kunjung membaik.

Ketua DPD Association of the Indonesian Tours & Travel Agencies (ASITA) Jatim, Imam Mahmudi mengatakan, selama pandemi COVID-19 pihaknya merugi.

"Sepanjang tahun 2020, kami mengalami ujian yang sangat sulit. Agar tetap hidup, kami membuat beragam promosi. Seperti banting harga hingga 50%. Sayangnya, hal tersebut tidak sesuai harapan," katanya, Selasa (5/1/2021).

Sebab, lanjut dia, masyarakat tidak berani keluar rumah atau berwisata lantaran kasus COVID-19 di Jatim masih tinggi. Belum lagi aturan dari pemerintah yang mewajibkan rapid test saat memasuki lokasi wisata.

"Kami berharap pemerintah segera mencari solusi yang tepat dalam menangani virus Corona ini. Saya tetap memotivasi anggota agar tidak pesimis menghadapi kondisi sulit seperti saat ini," imbuhnya.

Pria yang juga berprofesi sebagai pengacara itu menyebut akan menggalakkan beragam inovasi pasca vaksinasi. Namun, dia masih menunggu regulasi baru dari pemerintah agar tidak bertabrakan dengan kegiatan asosiasinya.

(Baca juga: 20 Warga Unesa Positif COVID-19, Kampus Berlakukan Pembatasan Kegiatan Berskala Besar)

"Kami akan mengadakan promo dalam waktu dekat. Kami menganggap vaksinasi yang dilakukan pemerintah membuat harapan baru bagi para anggota ASITA," katanya.

Pihaknya berharap vaksinasi sesegera mungkin dilakukan. Dengan begitu kegiatan wisata dapat normal kembali dan masyarakat tak takut untuk bepergian.

(Baca juga: Tragis, Ibu Rumah Tangga di Gresik Meregang Nyawa Usai Jatuh Dari Boncengan Motor)

"Kami ingin pemerintah tak membuat regulasi yang berbelit agar bisnis wisata bisa hidup. Kami mendukung prokes (protokol kesehatan) yang ketat dalam segala kegiatan. Sehingga, masyarakat merasa aman dan nyaman saat ke lokasi wisata," pungkasnya.
(boy)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1153 seconds (0.1#10.140)