2020, Kredit Perbankan Sulut Tumbuh Positif di Tengah Pandemi COVID-19
loading...
A
A
A
“Idealnya, antara DPK dan LDR itu seimbang. Bahkan DPK harus lebih tinggi sedikit dibandingkan dengan LDR. Tetapi yang terjadi di Sulut, DPK 31 triliun rupiah, sementara kredit yang disalurkan 42 triliun rupiah. Itu berarti Sulut defisit 1 triliun rupiah untuk menyalurkan kredit,” jelasnya.
(Baca juga: GP Ansor Minsel Dukung Sikap Tegas Pemerintah Terkait Larangan Kegiatan FPI)
Untuk Non Performing Loan (NPL) di Sulut tercatat stabil dan masih berada pada posisi yang aman. Pada Oktober 2020, NPL Sulut tercatat 3,44 persen, sedikit mengalami kenaikan dibanding Oktober 2020 yang sebesar 3,34 persen.
(Baca juga: Aiptu Suban Terima Kunci Rumah, Hadiah Tahun Baru dari Kapolresta Manado)
Sementara Aset perbankan di Sulut menurut Darwisman mengalami pertumbuhan yang cukup tinggi yakni mencapai 12,07 persen (ytd) atau dari Januari Hingga Oktober 2020, dan tumbuh 10,60 persen secara YoY.
Pada Oktober 2019, Aset perbankan Sulut sebesar Rp63,42 triliun dan pada Desember 2019 Rp62,6 triliun. Sedangkan pada Oktober 2020, naik menjadi Rp70,14 triliun.
(Baca juga: GP Ansor Minsel Dukung Sikap Tegas Pemerintah Terkait Larangan Kegiatan FPI)
Untuk Non Performing Loan (NPL) di Sulut tercatat stabil dan masih berada pada posisi yang aman. Pada Oktober 2020, NPL Sulut tercatat 3,44 persen, sedikit mengalami kenaikan dibanding Oktober 2020 yang sebesar 3,34 persen.
(Baca juga: Aiptu Suban Terima Kunci Rumah, Hadiah Tahun Baru dari Kapolresta Manado)
Sementara Aset perbankan di Sulut menurut Darwisman mengalami pertumbuhan yang cukup tinggi yakni mencapai 12,07 persen (ytd) atau dari Januari Hingga Oktober 2020, dan tumbuh 10,60 persen secara YoY.
Pada Oktober 2019, Aset perbankan Sulut sebesar Rp63,42 triliun dan pada Desember 2019 Rp62,6 triliun. Sedangkan pada Oktober 2020, naik menjadi Rp70,14 triliun.
(boy)