Harga Sayuran di Cimahi Naik 40-60%, Plt Wali Kota Sebut Rezekinya Petani

Kamis, 24 Desember 2020 - 02:15 WIB
loading...
Harga Sayuran di Cimahi Naik 40-60%, Plt Wali Kota Sebut Rezekinya Petani
Plt Wali Kota Cimahi Ngatiyana ketika melakukan sidak ke pasar tradisional untuk memantau harga kebutuhan pokok menjelang libur Natal dan Tahun Baru, Rabu (23/12/2020). Foto/SINDOnews/Adi Haryanto
A A A
CIMAHI - Menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), Plt Wali Kota Cimahi Ngatiyana melakukan sidak ke dua pasar tradisional untuk memantau harga kebutuhan pokok, Rabu (23/12/2020).

Pasar yang didatangi Plt Wali Kota bersama Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, UMKM, dan Perindustrian (Disdagkoperin), dan jajaran UPTD Pasar adalah Pasar Antri dan Pasar Atas Baru.

"Ini agenda untuk memantau harga-harga kebutuhan pokok menjelang libur Natal dan Tahun Baru. Hasil pantauan harga stabil, kalaupun ada kenaikan masih dalam koridor yang wajar," kata Ngatiyana usai sidak.

Dirinya sempat berbincang-bincang dengan sejumlah pedagang, menanyakan harga beras, gula, dan minyak goreng, semuanya masih stabil. Termasuk juga stok ketersediaan barang, apakah masih banyak atau habis.

Beberapa komoditas memang mengalami kenaikan, seperti ayam potong semula Rp33.000 menjadi Rp35.000. Yang cukup signifikan adalah kenaikan harga sayur-sayuran, semisal cabai rawit, tomat, timun, brokoli, dan masih banyak lagi.

Seperti timun yang awalnya Rp5.000 kini menjadi Rp18.000, cabai rawit asalnya hanya Rp20.000 sekarang menjadi Rp60.000. Sementara harga beras dan daging sapi masih tetap dan tidak terjadi lonjakan kenaikan.

"Harga sayur-sayuran naiknya cukup tinggi dan ada yang sampai 40%-60%. Tapi mungkin ini lagi rezekinya petani setelah diawal-awal pandemi COVID-19 harganya sempat anjlok," tuturnya.

Secara keseluruhan, dirinya menilai kenaikan harga bahan-bahan kebutuhan pokok di Kota Cimahi masih relatif wajar.

(Baca juga: GeoDipa Gandeng PWI dan IJTI Kawal Keterbukaan Informasi Publik)

Bahkan ada beberapa komoditas yang justru mengalami penurunan harga. Hal itu dikarenakan adanya pasokan berlebih untuk beberapa komoditas tersebut.

(Baca juga: FGHBSN Menilai Seharusnya Guru PPG Tak Perlu Lagi Tes Seleksi PPPK)

“Untuk yang sembilan bahan pokok masih wajar-wajar saja. Stok terkendali dan aman, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir saat merayakan libur Natal dan Tahun Baru," pungkasnya.
(boy)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1546 seconds (0.1#10.140)