Pastikan Perayaan Natal Terapkan Prokes, Forkopimda Pekalongan Datangi Gereja
loading...
A
A
A
PEKALONGAN - Berbagai upaya penanganan pencegahan dan penyebaran COVID-19, dilakukan sinergi antara Pemkot Pekalongan, bersama Forkopimda Kota Pekalongan, setempat terutama menjelang pelaksanaan Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 (Nataru).
(Baca juga: Dilantik Jadi Mensos, Risma Bisa Panaskan Bursa Gubernur dan Pilpres )
Untuk mengetahui persiapan pengamanan dan pelaksanaan ibadah Natal sesuai protokol kesehatan COVID-19, Wali Kota Pekalongan, HM Saelany Machfudz, didampingi Kapolres Pekalongan Kota, AKBP M Irwan Susanto; Dandim 0710 Pekalongan, Letkol CZI Hamonangan Lumban Toruan, para kepala OPD terkait dan segenap jajaran Forkopimda lainnya melakukan monitoring pengamanan ke sejumlah gereja di Kota Pekalongan, Rabu(23/12/2020).
Adapun gereja yang dimonitoring adalah Gereja Bethel Maranatha Jalan Diponegoro, Gereja Kristen Indonesia Jalan Jetayu, dan Gereja Santo Petrus di Jalan Patiunus Kota Pekalongan.
Usai memonitoring, Wali kota Pekalongan, Saelany Machfudz mengapresiasi kesiapan pelaksanaan Natal di ketiga gereja tersebut yang sudah dilengkapi sesuai dengan protokol kesehatan (prokes) yang ketat.
(Baca juga: Sambut Natal, Polresta Pematangsiantar Salurkan Sembako ke Gereja dan Masjid )
"Dari hasil monitoring hari ini, menurut kami ketiga gereja yang kami datangi sudah siap melaksanakan peringatan Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 dengan prokes yang diperketat. Selain sarana dan prasarana prokes yang sudah dipersiapkan, dari segi pembatasan jemaat yang akan merayakan pun sudah ditata sedemikian rupa agar tidak terlalu padat, seperti yang biasanya menampung ribuan jemaat kini hanya yang bisa masuk 200-300 orang jemaat saja secara bergantian dalam sekali peribadahan," tutur Saelany.
Saelany menyebutkan selain persiapan pengawasan prokes yang ketat,pihag menyambut baik kesiapan pengamanan gereja yang dikoordinasikan bersama jajaran TNI, Polri, dan instansi terkait lainnya.
"Alhamdulillah semuanya sudah cukup bagus dan matang mudah-mudahan rangkaian perayaan ibadah Natal untuk umat Kristiani nanti bisa berjalan lancar,aman,tertib,tidak ada kendala,terlebih kami setelah setiap kegiatan peribadahan juga rutin disemprot disinfektan di seluruh sudut-sudut ruangan gereja," imbuh Saelany.
Sementara itu, Pastur Paroki Gereja Santo Petrus Kota Pekalongan, Romo Martinus Ngarlan menjelaskan bahwa skema peribadahan Natal di tengah pandemi COVID-19 sudah dipersiapkan jauh-jauh hari sebelumnya baik dari segi kesehatan, personel, maupun protokol kesehatannya.
Di Gereja Santo Petrus Kota Pekalongan sendiri, selain dilakukan perayaan Misa Natal dengan jemaat terbatas hanya maksimal 300 orang dalam sekali ibadah, sesuai kebijakan Pemerintah bahwa umat kristiani yang mempunyai anak-anak umur dibawah 10 tahun dan lanjut usia (lansia) saat melaksanakan ibadah Natal nanti,dianjurkan bisa mengikutinya secara daring dari rumah.
(Baca juga: Musnahkan Barang Bukti Narkotika, Polda Sumsel Blender Sabu dan Ekstasi )
"Misa Natal kami laksanakan dua hari pada tanggal 24-25 Desember dengan pembagian waktu tiga kali. Di era adaptasi Kebiasaan Baru ini,dalam rangka memberikan rasa aman umat yang akan merayakan Natal dan Tahun Baru, kami sudah siapkan tatanan prokes sesuai anjuran pemerintah dimana jemaat yang datang ke gereja wajib mematuhi prokes seperti memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, masuk keluarnya pintu juga sudah kami atur, tatanan letak kursi jemaat juga diberi jarak, selain itu dilakukan penyemprotan disinfektan secara berkala. Di samping itu kami juga menyediakan live streaming pada tanggal 24 Desember agar jemaat yang tidak bisa hadir ke gereja bisa mengikutinya dari rumah," tandasnya.
(Baca juga: Dilantik Jadi Mensos, Risma Bisa Panaskan Bursa Gubernur dan Pilpres )
Untuk mengetahui persiapan pengamanan dan pelaksanaan ibadah Natal sesuai protokol kesehatan COVID-19, Wali Kota Pekalongan, HM Saelany Machfudz, didampingi Kapolres Pekalongan Kota, AKBP M Irwan Susanto; Dandim 0710 Pekalongan, Letkol CZI Hamonangan Lumban Toruan, para kepala OPD terkait dan segenap jajaran Forkopimda lainnya melakukan monitoring pengamanan ke sejumlah gereja di Kota Pekalongan, Rabu(23/12/2020).
Adapun gereja yang dimonitoring adalah Gereja Bethel Maranatha Jalan Diponegoro, Gereja Kristen Indonesia Jalan Jetayu, dan Gereja Santo Petrus di Jalan Patiunus Kota Pekalongan.
Usai memonitoring, Wali kota Pekalongan, Saelany Machfudz mengapresiasi kesiapan pelaksanaan Natal di ketiga gereja tersebut yang sudah dilengkapi sesuai dengan protokol kesehatan (prokes) yang ketat.
(Baca juga: Sambut Natal, Polresta Pematangsiantar Salurkan Sembako ke Gereja dan Masjid )
"Dari hasil monitoring hari ini, menurut kami ketiga gereja yang kami datangi sudah siap melaksanakan peringatan Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 dengan prokes yang diperketat. Selain sarana dan prasarana prokes yang sudah dipersiapkan, dari segi pembatasan jemaat yang akan merayakan pun sudah ditata sedemikian rupa agar tidak terlalu padat, seperti yang biasanya menampung ribuan jemaat kini hanya yang bisa masuk 200-300 orang jemaat saja secara bergantian dalam sekali peribadahan," tutur Saelany.
Saelany menyebutkan selain persiapan pengawasan prokes yang ketat,pihag menyambut baik kesiapan pengamanan gereja yang dikoordinasikan bersama jajaran TNI, Polri, dan instansi terkait lainnya.
"Alhamdulillah semuanya sudah cukup bagus dan matang mudah-mudahan rangkaian perayaan ibadah Natal untuk umat Kristiani nanti bisa berjalan lancar,aman,tertib,tidak ada kendala,terlebih kami setelah setiap kegiatan peribadahan juga rutin disemprot disinfektan di seluruh sudut-sudut ruangan gereja," imbuh Saelany.
Sementara itu, Pastur Paroki Gereja Santo Petrus Kota Pekalongan, Romo Martinus Ngarlan menjelaskan bahwa skema peribadahan Natal di tengah pandemi COVID-19 sudah dipersiapkan jauh-jauh hari sebelumnya baik dari segi kesehatan, personel, maupun protokol kesehatannya.
Di Gereja Santo Petrus Kota Pekalongan sendiri, selain dilakukan perayaan Misa Natal dengan jemaat terbatas hanya maksimal 300 orang dalam sekali ibadah, sesuai kebijakan Pemerintah bahwa umat kristiani yang mempunyai anak-anak umur dibawah 10 tahun dan lanjut usia (lansia) saat melaksanakan ibadah Natal nanti,dianjurkan bisa mengikutinya secara daring dari rumah.
(Baca juga: Musnahkan Barang Bukti Narkotika, Polda Sumsel Blender Sabu dan Ekstasi )
"Misa Natal kami laksanakan dua hari pada tanggal 24-25 Desember dengan pembagian waktu tiga kali. Di era adaptasi Kebiasaan Baru ini,dalam rangka memberikan rasa aman umat yang akan merayakan Natal dan Tahun Baru, kami sudah siapkan tatanan prokes sesuai anjuran pemerintah dimana jemaat yang datang ke gereja wajib mematuhi prokes seperti memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, masuk keluarnya pintu juga sudah kami atur, tatanan letak kursi jemaat juga diberi jarak, selain itu dilakukan penyemprotan disinfektan secara berkala. Di samping itu kami juga menyediakan live streaming pada tanggal 24 Desember agar jemaat yang tidak bisa hadir ke gereja bisa mengikutinya dari rumah," tandasnya.
(eyt)