Pakar Politik: Kebijakan Ridwan Kamil soal Corona Lahirkan Kepercayaan Publik

Kamis, 16 April 2020 - 20:48 WIB
loading...
Pakar Politik: Kebijakan...
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Foto/istimewa
A A A
BANDUNG -
Kebijakan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil dalam penanganan pandemi corona (COVID-19) yang progresif berpeluang melahirkan kepercayaan publik.

”Pintu yang dibuat RK (Ridwan Kamil) sudah bagus, tinggal menjaga konsistensi antara kebijakan dan prosesnya,” ujar pengamat politik dan pemerintahan Universitas Padjadjaran, Muradi, Kamis (16/4/2020).

Menurut Muradi, kebijakan politik maupun publik seperti dalam penanganan COVID-19 memang harus didukung kepercayaan publik yang besar. Tanpa kepercayaan, seorang pemimpin tidak akan bisa menjalankan kebijakan tersebut dengan bagus.

Di Jawa Barat, lanjut Muradi, tataran perencanaan dan keterbukaan Pemprov Jabar dalam penanganan COVID-19 cukup baik. Namun demikian, pemantauan tindak lanjut dari kebijakan di tataran lapangan alias pelaksanaan mesti tetap diperhatikan.

"Di lapangannya saya khawatir. Jadi, gubernur juga tidak terlalu teknis (saat memberikan arahan) karena ada kepala daerah di level kota dan kabupaten. RK bisa menstimulasi agar dibuat kebijakan publik yang linier dan tidak berhenti di level monitoring awal," paparnya.

Muradi mengapresiasi langkah Ridwan Kamil yang mempertemukan para kepala daerah yang hendak menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dalam upaya memutus mata rantai penyebaran COVID-19.

Menurutnya, upaya Ridwan Kamil memimpin pelaksanaan PSBB di wilayah Bogor, Depok, dan Bekasi (Bodebek) dan rencana di Bandung Raya dengan tetap menghormati para kepala daerahnya bisa jadi pemersatu antarkepala daerah yang tersekat karena perbedaan pandangan politik.

"Di Bandung Raya begitu, silakan ketemu dulu, nanti dia (Ridwan Kamil) yang maju ke pemerintah pusat. Buat saya itu proses kebijakan dan model politik yang baik, kepala daerah tetap diposisikan sebagai garda terdepan," katanya.

"Sekarang ini momen bagus. Di Bandung Raya ini hampir semua kepala daerahnya bukan pendukung RK. Makanya beliau harus bisa juga melihat peta konflik, hati-hati dalam berbicara, belajar dari lima tahun kemarin, harus bisa ngemong," tandasnya.
(muh)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2198 seconds (0.1#10.140)