Kasus Positif COVID-19 Naik, Aktivitas dan Layanan Perlu Dibatasi

Jum'at, 18 Desember 2020 - 07:36 WIB
loading...
Kasus Positif COVID-19 Naik, Aktivitas dan Layanan Perlu Dibatasi
Angka kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Kota Makassar terus bertambah. Foto: Ilustrasi
A A A
MAKASSAR - Penyebaran Covid-19 di Kota Makassar kian mengkhawatirkan. Angka kasus terkonfirmasi positif terus bertambah. Sejumlah tokoh politik hingga pejabat di lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar juga dilaporkan terkonfirmasi positif virus korona.

Klaster pilkada dan perkantoran patut diwaspadai. Aktivitas pergerakan orang perlu dibatasi, begitu pula layanan di sejumlah perkantoran. Jangan dibiarkan buka jika ada yang terkonfirmasi positif.

Misalnya kantor Balaikota perlu dibatasi mengingat bukan hanya pejabat, tapi staf dan pegawai juga terkonfirmasi positif. Salah satu diantaranya Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PM-PTSP) Andi Bukti Djufrie.

Melihat kondisi saat ini, kebijakan penanganan virus korona di Kota Makassar sudah sepatutnya dievaluasi. Apalagi lebih dari 100 kasus positif yang terkonfirmasi setiap hari. Kota Makassar berpotensi kembali ke zona merah .

Ketua Tim Ahli Epidemologi Satgas Covid-19 Kota Makassar, Ansariadi mengatakan lonjakan kasus sudah diprediksi sejak awal. Momen pilkada dan pelonggaran aktivitas ekonomi menjadi pemicu penularan.



"Selain pilkada, aktivitas ekonomi yang mulai dilonggarkan juga menjadi pemicu. Jadi itu semua yang ikut berkontribusi membuat interaksi itu semakin intens. Akibatnya terjadi lonjakan kasus," kata Ansariadi.

Jika tidak segera di cegah, maka kondisi ini bisa semakin memburuk. Tiap pekan, ada lebih dari 100 tambahan kasus baru. Pekan lalu atau per 13 Desember, tercatat ada 617 kasus positif.

Jumlah itu naik 109 kasus dibandingkan pekan sebelumnya yang hanya 508 kasus. Jumlah itu bahkan diprediksi terus mengalami peningkatan mengingat adanya momen Natal dan Tahun Baru 2021 .

Sehingga menurut dia, dengan kondisi sekarang pembatasan aktivitas hingga karantina wilayah perlu dilakukan. Sebab potensi penularan itu masih akan terus terjadi jika pegerakan aktivitas pun semakin meningkat.

"Sepanjang banyak pergerakan orang maka sepanjang itulah peningkatan kasus itu terjadi. Jadi bukan hanya antar provinsi, tapi kabupaten/kota itupun memungkinkan. Jadi tidak perlu banyak beraktivitas lakukan saja semua di rumah," papar dia.



Klaster perkantoran mengalami peningkatan beberapa pekan terakhir. Hal itu tak ditampik Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar, Agus Djaya Said. Dia berharap masyarakat, khususnya para pekerja baik pegawai swasta maupun negeri untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penularan virus korona dan senantiasa menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Seperti yang beredar mengenai kluster perkantoran, salah satunya adalah Pemkot Makassar . Informasinya, sejumlah pegawai dan pejabat di kantor pemerintahan tersebut positif Covid-19 .

Tidak hanya Kepala Dinas PTSP Andi Bukti Djufrie, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Rusmayani Madjid juga ikut terpapar. Selain itu, sejumlah pegawai Pemkot Makassar yang belum lama ini bepergian dan telah pulang dari Bali juga disebut-sebut positif Covid-19 .

Banyaknya pegawai yang positif membuat dia melakukan pencegahan. Salah satunya dengan melakukan sterilisasi penyemprotan disinfektan. Ini untuk mencegah terjadinya penularan yang lebih luas.

"Semua mau disemprot disinfektan dengan bekerja sama dengan BPBD," kata Agus.

Menurut dia, kasus terkonfirmasi paling banyak disumbang klaster perkantoran. Selain itu, mobilitas masyarakat keluar masuk Kota Makassar juga turut memengaruhi peningkatan kasus selama ini.

“Memang peningkatan banyak sekali, klaster perkantoran, rumah, kunjungan, banyak orang keluar Makassar,” tuturnya.

(agn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1510 seconds (0.1#10.140)