Ini Pemicu Pembakaran Kendaraan dan Pengrusakan Smelter Perusahaan Tambang China

Rabu, 16 Desember 2020 - 13:29 WIB
loading...
Ini Pemicu Pembakaran...
Kepolisian mengidentifikasi penyebab kerusuhan yang terjadi di Kawasan Industri Pertambangan Nikel PT VDNI Morosi, Konawe, Sulawesi Tenggara. Foto iNews TV/Mukhtaruddin
A A A
KONAWE - Kepolisian mengidentifikasi penyebab pembakaran dan pengrusakan yang terjadi di Kawasan Industri Pertambangan Nikel PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) Morosi, Konawe , Sulawesi Tenggara pada Senin 14 Desember 2020 lalu. Dimana akibat pembakaran menyebabkan puluhan kendaraan hangus terbakar dan kerusakan pada mesin smelter.
Ini Pemicu Pembakaran Kendaraan dan Pengrusakan Smelter Perusahaan Tambang China

“Penyebab bentrokan disebabkan karena karena tidak sampainya informasi tuntutan demonstran kepada manajemen pihak perusahaan. Selain itu beredarnya isu menyesatkan di sejumlah media sosial yang membuat kemarahan para buruh yang menggelar demonstrasi tersulut sehingga melakukan aksi pembakaran,” kata Kapolres Konawe AKBP Yudi Kristanto, Rabu (16/12/2020).

Menurut dia, pascakerusuhan aparat pengamanan dari TNI - Polri masih melakukan pengamanan di sekitar kawasan pabrik smelter.
(Baca: Perusahaan Tambang China Rugi Rp200 Miliar Akibat Pembakaran Dump Truk, Alat Berat dan Mesin Smelter)

“Kita meminta agar Pemerintah Kabupaten Konawe dan masyarakat sekitar bersama sama menjaga kondusifitas di sekitar kawasan industri,” ujar Kapolres.

Kepolisian, kata dia, juga telah menaikkan status lima orang penggerak demonstrasi yang ditangkap dari penyelidikan ke penyidikan.
(Baca: Buruh PT VDNI Melawan, Sejumlah Dump Truk Perusahaan dan 20 Motor Hangus Dibakar)

“Ke-limanya ditetapkan sebagai tersangka atas kasus penghasutan yang menyebabkan aksi pengrusakan dan pembakaran dilakukan oleh para buruh,” timpal Kapolres AKBP Yudi Kristanto.

Dalam aksi kerusuhan ini pihak perusahaan China ini mengklaim mengalami kerugian hingga sekitar Rp200 miliar.

Kerugian diakibatkan pembakaran puluhan dump truk, kendaraan alat berat dan beberapa mesin smelter yang juga ikut dirusak buruh saat berdemo.

Saat ini aktivitas di perusahaan VDNI diliburkan sementara waktu hingga pembenahan sejumlah fasilitas dapat selesai.

PT VDNI merupakan salah satu pemegang izin usaha pertambangan nikel. Perusahaan ini berinvestasi USD1,4 miliar atau sekitar Rp19,6 triliun. Investasi diwujudkan dalam bentuk pabrik dengan 15 tungku berteknologi RKEF.

Perusahaan PMA China ini merupakan anak perusahaan De Long Nickel Co Ltd yang berasal dari Jiangsu, China.
(sms)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1353 seconds (0.1#10.140)