Puluhan ASN Terpapar COVID-19, Kantor Bupati Probolinggo Ditutup
loading...
A
A
A
PROBOLINGGO - Pemberlakuan Work From Home (WFH) A paratur Sipil Negara (ASN) Kantor Bupati Probolinggo, Jawa Timur di Jalan Panglima Sudirman, Kecamatan Kraksaan dimulai sejak 5 Desember 2020 hingga 15 Desember 2020. WFH atau bekerja di rumah ini diberlakukan karena , sekitar 39 ASN Pemkab Probolinggo, terkonfirmasi Positif COVID- 19.
Dalam 2 pekan ini sekitar 39 orang pegawai Pemkab Probolinggo terpapar COVID-19. Dua orang di antaranya sudah menjalani perawatan, sedangkan sisanya masuk dalam kategori Orang Tanpa Gejala ( OTG).
Jubir Satgas percepatan penanganan COVID-19 Kabupaten Probolinggo Dewi Vironica menjelaskan, instruksi dari Ketua Satgas, selama 10 hari ke depan, terhitung mulai 5 hingga 15 Desember 2020 ini, seluruh ASN dan Karyawan Pemkab diberlakuakan WFH. "39 ASN tersebut merupakan jumlah akumulasi di seluruh Kabupaten Probolinggo, bukan di kantor bupati saja." jelas Vironica, Minggu (6/12/2020).
Menurutnya, pemberlakuan WFH itu dilakukan karena banyak pegawai atau OPD terkonfirmasi positif COVID-19. Sehingga pilihan lockdown diambil untuk menghindari penyebaran Covid-19 di lingkungan perkantoran. (Baca: Lomba Kicau Burung di Tasikmalaya Dibubarkan Gugus Tugas COVID-19).
Banyak ditemukan ASN dan Karyawan yang berstatus OTG memaksakan diri untuk masuk kantor, tambah Vironica, sehingga berpotensi untuk menularkan COVID-19 kepada karyawan lainnya. “Kalau sudah berstatus OTG, mereka memaksakan untuk masuk kantor. Mereka juga tidak mengaku kalau mereka sakit," tambahnya.
Hal itu disayangkan oleh satgas, sehingga berdampak pada pegawai lainnya dan mengakibatkan Kantor Bupati Probolinggo, harus di tutup selama 10 hari. "Mungkin karena takut ya, sehingga di kantor bisa kontak langsung dengan yang lainnya, dan penularanya kemana-mana. Jadi lebih amannya WFH ini diambil," tuturnya. (Baca: Disangka Menunggu Bis, Ternyata Pria Ini Meninggal di Pinggir Jalan).
Vironica menambahkan Bagi karyawan yang sedang menjalani WFH diimbau tidak keluar kota dan bila didapati gejala, kami anjurkan untuk langsung ke puskesmas terdekat. Nantinya akan di-swab jika memiliki kontak erat dengan pegawai yang terkonfirmasi Covid-19, jika tidak ya hanya di rapid test. "untuk antisipasi penularannya, Satgas COVID-19, melakukan tracing dan sterilisasi di Kantor Bupati dan OPD," jelasnya.
Dalam 2 pekan ini sekitar 39 orang pegawai Pemkab Probolinggo terpapar COVID-19. Dua orang di antaranya sudah menjalani perawatan, sedangkan sisanya masuk dalam kategori Orang Tanpa Gejala ( OTG).
Jubir Satgas percepatan penanganan COVID-19 Kabupaten Probolinggo Dewi Vironica menjelaskan, instruksi dari Ketua Satgas, selama 10 hari ke depan, terhitung mulai 5 hingga 15 Desember 2020 ini, seluruh ASN dan Karyawan Pemkab diberlakuakan WFH. "39 ASN tersebut merupakan jumlah akumulasi di seluruh Kabupaten Probolinggo, bukan di kantor bupati saja." jelas Vironica, Minggu (6/12/2020).
Menurutnya, pemberlakuan WFH itu dilakukan karena banyak pegawai atau OPD terkonfirmasi positif COVID-19. Sehingga pilihan lockdown diambil untuk menghindari penyebaran Covid-19 di lingkungan perkantoran. (Baca: Lomba Kicau Burung di Tasikmalaya Dibubarkan Gugus Tugas COVID-19).
Banyak ditemukan ASN dan Karyawan yang berstatus OTG memaksakan diri untuk masuk kantor, tambah Vironica, sehingga berpotensi untuk menularkan COVID-19 kepada karyawan lainnya. “Kalau sudah berstatus OTG, mereka memaksakan untuk masuk kantor. Mereka juga tidak mengaku kalau mereka sakit," tambahnya.
Hal itu disayangkan oleh satgas, sehingga berdampak pada pegawai lainnya dan mengakibatkan Kantor Bupati Probolinggo, harus di tutup selama 10 hari. "Mungkin karena takut ya, sehingga di kantor bisa kontak langsung dengan yang lainnya, dan penularanya kemana-mana. Jadi lebih amannya WFH ini diambil," tuturnya. (Baca: Disangka Menunggu Bis, Ternyata Pria Ini Meninggal di Pinggir Jalan).
Vironica menambahkan Bagi karyawan yang sedang menjalani WFH diimbau tidak keluar kota dan bila didapati gejala, kami anjurkan untuk langsung ke puskesmas terdekat. Nantinya akan di-swab jika memiliki kontak erat dengan pegawai yang terkonfirmasi Covid-19, jika tidak ya hanya di rapid test. "untuk antisipasi penularannya, Satgas COVID-19, melakukan tracing dan sterilisasi di Kantor Bupati dan OPD," jelasnya.
(nag)