Jumlah Anak Jalanan di Makassar Meningkat Seiring Penerapan PSBB
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Dinas Sosial Kota Makassar mongonfirmasi peningkatan jumlah anak jalanan (anjal) hingga Mei tahun ini. Peningkatan tersebut seiring dengan pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Kota Makassar.
Kepala Dinas Sosial Kota Makassar, Mukhtar Tahir menyampaikan, peningkatan jumlah anjal ini lantaran adanya kelonggaran pengawasan di beberapa tempat, akibat pemberlakuan PSBB.
Mukhtar memperkirakan, jumlah anak jalanan akan terus meningkat hingga menjelang Idul Fitri mendatang. Kendati begitu, Mukhtar cukup yakin, walau terjadi peningkatan, jumlah anjal tidak akan sebanyak tahun lalu.
"Itu selalu setiap tahun fluktuasinya memang tinggi. Tapi saya yakin itu tidak sebanyak tahun lalu," katanya.
Salah satu cara yang ditempuh untuk menekan jumlah anjal ini kata Mukhtar, dengan melakukan sosialisasi dan pencerahan di tempatsupaya mereka tidak berada di jalan. Kendati diakuinya, para anjal kerap kali kembali. Kondisi ini diperburuk dengan minimnya tempat penampungan anjal di Makassar.
"Saya kemarin selau sampaikan bahwa pengalaman demi pengalaman memberi warna baru kepada kita, kenapa kita tetap dengan kondisi seperti ini. Berarti ada piranti yang belum kita lewati, jawaban salah satunya ketersediaan dari pusat pengelolaan anjal, di pondok sosial," kata Mukhtar.
Mukhtar berharap, angka anjal di Makassar tidak semakin meningkat di akhir Ramadhan. Khususnya anjal impor dari luar Makassar, dengan adanya pembatasan-pembatasan di wilyah perbatasan.
Kepala Dinas Sosial Kota Makassar, Mukhtar Tahir menyampaikan, peningkatan jumlah anjal ini lantaran adanya kelonggaran pengawasan di beberapa tempat, akibat pemberlakuan PSBB.
Mukhtar memperkirakan, jumlah anak jalanan akan terus meningkat hingga menjelang Idul Fitri mendatang. Kendati begitu, Mukhtar cukup yakin, walau terjadi peningkatan, jumlah anjal tidak akan sebanyak tahun lalu.
"Itu selalu setiap tahun fluktuasinya memang tinggi. Tapi saya yakin itu tidak sebanyak tahun lalu," katanya.
Salah satu cara yang ditempuh untuk menekan jumlah anjal ini kata Mukhtar, dengan melakukan sosialisasi dan pencerahan di tempatsupaya mereka tidak berada di jalan. Kendati diakuinya, para anjal kerap kali kembali. Kondisi ini diperburuk dengan minimnya tempat penampungan anjal di Makassar.
"Saya kemarin selau sampaikan bahwa pengalaman demi pengalaman memberi warna baru kepada kita, kenapa kita tetap dengan kondisi seperti ini. Berarti ada piranti yang belum kita lewati, jawaban salah satunya ketersediaan dari pusat pengelolaan anjal, di pondok sosial," kata Mukhtar.
Mukhtar berharap, angka anjal di Makassar tidak semakin meningkat di akhir Ramadhan. Khususnya anjal impor dari luar Makassar, dengan adanya pembatasan-pembatasan di wilyah perbatasan.
(luq)