Sultan Menyapa: Terima Kasih Bagi Para Patriot Kemanusiaan

Selasa, 12 Mei 2020 - 12:39 WIB
loading...
Sultan Menyapa: Terima...
Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X.Foto/Istimewa
A A A
YOGYAKARTA - Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X setiap Selasa selalu menggunakan cara pendekatan yang menarik untuk menyapa atau mengingatkan warga Yogyakarta disaat pandemi Corona (COVID-19). Kali ini, pada Selasa (12/5/2020) kelima, Sultan HB X kembali menyapa dengan tema "Terima Kasih bagi Para Patriot Kemanusiaan".

Dalam sapaannya, Sultan menyatakan, merebaknya pandemi Corona ini telah mengubah semua aspek kehidupan masyarakat secara drastis. Seakan terjadi diskontinuitas oleh disrupsi penyakit ini. Selain membawa duka bagi sebagian dari kita, juga menimbulkan kesulitan keuangan bagi banyak orang.

Reorientasi dan realokasi mulai dari level pemerintah, kelompok masyarakat, keluarga, dan individu dilakukan sebagai sebuah langkah survival dalam melawan wabah ini.

"Tak hanya berpengaruh besardi dunia medis, multi player effect pun mulai terjadi di ranah politik, sosial dan kemasyarakatan. Hal ini, makin memperkeruh wajah muram ekonomi dunia, yang sejak awal tahun 2020 mengalami perlambatan pertumbuhan," ungkap Sultan HB X, Selasa (12/5/2020).

Dalam menghadapi wabah Corona, kata Sultan HB X, dunia kesehatan menjadi pasukan elit, menjadi prajurit pilih tandhing yang berjibaku melawan musuh yang tak dapat ditangkap dengan indra penglihatan ini.

Menjadi salah satu leading setor dalan perang ini. Dunia kesehatan mengandalkan seluruh tenaga medis di tengah keterbatasan fasilitas pelayanan kesehatan. Sering kali mereka mengabaikan keselamatan diri pribadinya sendiri demi tanggung jawab dan pengabdian ini.

Sejatinya, ini tak hanya sebuah pertempuran melawan Corona. Ini adalah sebuah perjuangan meneruskan tatanan peradaban yang sudah terbangun sejak ribuan tahun lalu.

"Saya ingin mengungkapkan rasa terima kasih yang dalam kepada para dokter, paramedis dan perawat serta tenaga non-medis Iainnya. Andaikan dalam sebuah pertempuran, mereka yang berada di front terdepan itu, sejatinya adalah patriot-patriot bangsa," ungkapnya.

Para medis, lanjutnya, adalah pahlawan kemanusiaan yang rela gugur, para pejuang yang hingga kini masih bertarung di rumah sakit-rumah sakit dan berbagai tempat di mana saja, tiada putus mengabdikan diri menunaikan misi kemanusiaan.

Untuk itu, raja yang nama kecilnya Herjuno Darpito, berharap setiap elemen masyarakat harus menjadi bagian jejaring multihelix yang secara sadar saling memperkuat sama lain, dengan perannya masing-masing, memperlancar setiap proses kerja agar hasilnya maksimal. "Jangan biarkan tenaga kesehatan berjuang sendiri! Seluruh elemen harus bersama-sama kerja mendukung dunia medis," tandasnya.

Begitu juga dengan pemerintah sebagai pemilik political power, dunia usaha sebagai pemilik economic power, perguruan tinggi sebagai pemilik knowledge power, media massa sebagai pemilik information power, warga masyarakat dan komunitas sebagai penerima hasil pembangunan sekaligus pemilik social control harus bersatu padu menghadapi virus tak kasat mata ini.

"Untuk itu harus bersatu padu. Pemerintah antar negara juga harus melupakan prinsip kompetisi, demikian pula para pelaku usaha, akademisi, maupun media massa. Semoga Tuhan Yang Maha Esa melindungi kita semua," pungkas Sultan.
(zil)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2182 seconds (0.1#10.140)