Darurat Corona, Podcast KataNone Beri Efek Positif pada UMKM
loading...
![Darurat Corona, Podcast...](https://pict.sindonews.net/dyn/732/pena/news/2020/05/12/704/25077/darurat-corona-podcast-katanone-beri-efek-positif-pada-umkm-sra.jpg)
Podcast KataNone merupakan sarana komunikasi terbaru bagi Irman untuk menyapa warga masyarakat. Foto/Ist
A
A
A
SURABAYA - Hampir semua lini kehidupan runtuh akibat pandemi COVID-19. Tak terkecuali sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Hal itu yang dirasakan seorang penjual peyek asal Makassar, Yuni.
(Baca juga: Jelang PSBB Malang Raya, Personel Gabungan Sekat Perbatasan )
Dahulu, sebelum wabah melanda, setiap harinya Yuni mampu menjual sedikitnya 200 bungkus peyek. Dia menitipkannya pada sekolah-sekolah seperti SMAN 3, SMAN 2 dan beberapa sekolah lain di Makassar.
Namun, ketika corona mulai "menggila", Yuni tidak ada pilihan lain. Jualannya benar-benar terhenti. "Karena sekolah kan libur. Jadi, otomatis tidak ada tempat bagi saya menitipkan dagangan," jelasnya saat diwawancarai Irman Yasin Limpo dalam program podcast KataNone, Sabtu (9/5/2020) lalu.
Kesulitan tidak berhenti di situ. Sebab, bantuan dari pemerintah yang dinanti-nanti pun tak kunjung tiba. Padahal ada empat orang anak yang harus dia beri nafkah. "Saya benar-benar bingung Pak. Mau kemana lagi berusaha mencari rejeki," ujarnya terisak.
Salah satu jalan baginya adalah menjual barang-barang yang ada di rumahnya demi mendapatkan beras. Termasuk handphone android miliknya.
Menariknya, dalam podcast yang ditayangkan live di platform Instagram dan Facebook itu, ternyata ada beberapa donator yang tersentuh dan bersedia membantu kehidupan Yuni. Kini, dia mulai kebanjiran pesanan. "Saya sampai terharu. Tidak menyangka dapat bantuan yang demikian besar. Bantuan ini ibaratnya bukan sekadar memberi ikan, tapi kail untuk memancingnya juga," ucapnya
Menurut Irman Yasin Limpo, Yuni tidak sendiri. Mayoritas UMKM pasti mengalami hal yang sama selama pandemi berlangsung. Apalagi di beberapa kota telah ditetapkan status PSBB. Sehingga mempersulit orang untuk berinteraksi.
Hal yang perlu dilakukan, ujar mantan Kepala Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan itu adalah kolaborasi. Saling sinergi antar sesama. "Semua mengambil peran sesuai porsinya masing-masing," ujar pria yang akrab disapa None itu.
Lebih lanjut, adik Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo itu mengatakan UMKM harus menjadi pondasi perekonomian rakyat. Sehingga harus survive. "Untuk itu dengan pembelajaran dari Covid ini perlu disiapkan regulasi dan strategi khusus untuk UMKM. Jangka pendek saya membantu dengan promosi di podcast KataNone, minimal bisa bertahan dalam situasi wabah Covid 19," tegasnya.
Podcast KataNone merupakan sarana komunikasi terbaru bagi Irman untuk menyapa warga masyarakat. Ada beberapa segmen dalam tayangan tiap harinya. Mulai dari diskusi, endorse UMKM, hingga kuis. "Endorse UMKM ini gratis sebagai upaya membantu masyarakat kecil dan menengah. Setiap harinya ada lebih dari 5 produk masyarakat yang dikenalkan," tegasnya.
(Baca juga: Jelang PSBB Malang Raya, Personel Gabungan Sekat Perbatasan )
Dahulu, sebelum wabah melanda, setiap harinya Yuni mampu menjual sedikitnya 200 bungkus peyek. Dia menitipkannya pada sekolah-sekolah seperti SMAN 3, SMAN 2 dan beberapa sekolah lain di Makassar.
Namun, ketika corona mulai "menggila", Yuni tidak ada pilihan lain. Jualannya benar-benar terhenti. "Karena sekolah kan libur. Jadi, otomatis tidak ada tempat bagi saya menitipkan dagangan," jelasnya saat diwawancarai Irman Yasin Limpo dalam program podcast KataNone, Sabtu (9/5/2020) lalu.
Kesulitan tidak berhenti di situ. Sebab, bantuan dari pemerintah yang dinanti-nanti pun tak kunjung tiba. Padahal ada empat orang anak yang harus dia beri nafkah. "Saya benar-benar bingung Pak. Mau kemana lagi berusaha mencari rejeki," ujarnya terisak.
Salah satu jalan baginya adalah menjual barang-barang yang ada di rumahnya demi mendapatkan beras. Termasuk handphone android miliknya.
Menariknya, dalam podcast yang ditayangkan live di platform Instagram dan Facebook itu, ternyata ada beberapa donator yang tersentuh dan bersedia membantu kehidupan Yuni. Kini, dia mulai kebanjiran pesanan. "Saya sampai terharu. Tidak menyangka dapat bantuan yang demikian besar. Bantuan ini ibaratnya bukan sekadar memberi ikan, tapi kail untuk memancingnya juga," ucapnya
Menurut Irman Yasin Limpo, Yuni tidak sendiri. Mayoritas UMKM pasti mengalami hal yang sama selama pandemi berlangsung. Apalagi di beberapa kota telah ditetapkan status PSBB. Sehingga mempersulit orang untuk berinteraksi.
Hal yang perlu dilakukan, ujar mantan Kepala Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan itu adalah kolaborasi. Saling sinergi antar sesama. "Semua mengambil peran sesuai porsinya masing-masing," ujar pria yang akrab disapa None itu.
Lebih lanjut, adik Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo itu mengatakan UMKM harus menjadi pondasi perekonomian rakyat. Sehingga harus survive. "Untuk itu dengan pembelajaran dari Covid ini perlu disiapkan regulasi dan strategi khusus untuk UMKM. Jangka pendek saya membantu dengan promosi di podcast KataNone, minimal bisa bertahan dalam situasi wabah Covid 19," tegasnya.
Podcast KataNone merupakan sarana komunikasi terbaru bagi Irman untuk menyapa warga masyarakat. Ada beberapa segmen dalam tayangan tiap harinya. Mulai dari diskusi, endorse UMKM, hingga kuis. "Endorse UMKM ini gratis sebagai upaya membantu masyarakat kecil dan menengah. Setiap harinya ada lebih dari 5 produk masyarakat yang dikenalkan," tegasnya.
(eyt)