Granat Maros Cari Duta Anti Narkoba, Peserta Sudah Masuk Masa Karantina
loading...
A
A
A
MAROS - Gerakan Nasional Anti Narkotika (Granat) bersama Ikatan Duta Anti Narkoba (Ikanara) Maros, kembali menggelar pemilihan duta anti Narkoba Maros tahun 2020. Saat ini, seluruh finalis sudah masuk masa karantina.
Ketua Panitia pemilihan duta anti Narkoba , Muh Ikhsan mengatakan, pemilihan duta tahun ini berbeda dari tahun sebelumnya karena jumlah finalis dinaikkan menjadi 24 orang terdiri dari 12 pria dan 12 wanita.
"Saat ini kita sudah masuk tahapan karantina. Tahun lalu itu hanya 10 pasang saja, sekarang jadi 14 pasang. Ini untuk mengakomodir animo anak muda kita yang ingin bergabung," katanya, Sabtu (28/11/2020).
Karantina itu, kata dia, dilaksanakan selama 3 hari di dalam kawasan wisata Alam Bantimurung. Selain mendengarkan materi spesifik mengenai narkoba, para finalis juga digembleng dengan berbagai materi umum seperti public speeking.
"Ini sudah hari kedua. Di sini kita memang kupas tuntas soal narkoba secara spesifik mulai dari perspektif kesehatan dan hukum. Ada juga materi umum sebagai penunjang saat mereka nanti ditugaskan di masyarakat," lanjutnya.
Dalam sesi karantina ini, sejumlah pembicara dihadirkan oleh panitia, salah satunya dokter dari Balai Rehab BNN Baddoka Makassar, dr Muhammad Hatta yang berbicara tentang proses rehabilitasi dan Narkoba dari perspektif kesehatan.
"Tidak satupun profesi yang lolos dari ancaman bahaya Narkoba ini. Mau itu petani, karyawan, polisi, jaksa, hakim dan bahkan dokter sekalipun. Makanya Narkoba ini sama bahayanya denga Covid," kata Hatta.
Alumni Universitas Chicago Amerika Serikat itupun mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh generasi muda Maros yang rela meluangkan waktunya untuk belajar dan masuk ke organisasi anti Narkoba . Pasalnya, pencegahan Narkoba lebih efektif dilakukan oleh masyarakat utamanya generasi milenial.
"Ini tahun kedua saya membawa materi di depan adik-adik duta Anti Narkoba Maros. Ini sangat luar biasa karena sangat jarang generasi milenial kita, mau terlibat ke hal-hal seperti ini. Saya apresiasi Granat dan Ikanara," ujarnya.
Selain sesi karantina, 24 orang finalis ini rencananya juga akan melakukan pertunjukan bakat mereka yang dipadukan dengan sosialisasi anti Narkoba pada pekan depan dan akan ditutup dengan gelaran pemilihan juara dan penobatan duta anti Narkoba Maros angkatan ke IV 2020.
Ketua Panitia pemilihan duta anti Narkoba , Muh Ikhsan mengatakan, pemilihan duta tahun ini berbeda dari tahun sebelumnya karena jumlah finalis dinaikkan menjadi 24 orang terdiri dari 12 pria dan 12 wanita.
"Saat ini kita sudah masuk tahapan karantina. Tahun lalu itu hanya 10 pasang saja, sekarang jadi 14 pasang. Ini untuk mengakomodir animo anak muda kita yang ingin bergabung," katanya, Sabtu (28/11/2020).
Karantina itu, kata dia, dilaksanakan selama 3 hari di dalam kawasan wisata Alam Bantimurung. Selain mendengarkan materi spesifik mengenai narkoba, para finalis juga digembleng dengan berbagai materi umum seperti public speeking.
"Ini sudah hari kedua. Di sini kita memang kupas tuntas soal narkoba secara spesifik mulai dari perspektif kesehatan dan hukum. Ada juga materi umum sebagai penunjang saat mereka nanti ditugaskan di masyarakat," lanjutnya.
Dalam sesi karantina ini, sejumlah pembicara dihadirkan oleh panitia, salah satunya dokter dari Balai Rehab BNN Baddoka Makassar, dr Muhammad Hatta yang berbicara tentang proses rehabilitasi dan Narkoba dari perspektif kesehatan.
"Tidak satupun profesi yang lolos dari ancaman bahaya Narkoba ini. Mau itu petani, karyawan, polisi, jaksa, hakim dan bahkan dokter sekalipun. Makanya Narkoba ini sama bahayanya denga Covid," kata Hatta.
Alumni Universitas Chicago Amerika Serikat itupun mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh generasi muda Maros yang rela meluangkan waktunya untuk belajar dan masuk ke organisasi anti Narkoba . Pasalnya, pencegahan Narkoba lebih efektif dilakukan oleh masyarakat utamanya generasi milenial.
"Ini tahun kedua saya membawa materi di depan adik-adik duta Anti Narkoba Maros. Ini sangat luar biasa karena sangat jarang generasi milenial kita, mau terlibat ke hal-hal seperti ini. Saya apresiasi Granat dan Ikanara," ujarnya.
Selain sesi karantina, 24 orang finalis ini rencananya juga akan melakukan pertunjukan bakat mereka yang dipadukan dengan sosialisasi anti Narkoba pada pekan depan dan akan ditutup dengan gelaran pemilihan juara dan penobatan duta anti Narkoba Maros angkatan ke IV 2020.
(agn)