Taufiq Bulaga Pentolan Teroris Poso Dibekuk, Peralatan Pembuatan Senpi Disita
loading...
A
A
A
LAMPUNG TENGAH - Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri mengamankan seorang terduga teroris jaringan Poso, di Kampung Sribawono, Kecamatan Way Seputih, Kabupaten Lampung Tengah . (Baca juga: Usai Tembak Mati 2 Anggota Mujahidin Indonesia Timur, Satgas Tinombala Buru 11 DPO Lainnya)
Terduga teroris Taufiq Bulaga alias Upik Lawang alias Safrudin merupakan pentolan jaringan Poso dan mantan murid teroris Dr Azhari yang telah tewas. Terduga pelaku diamakan di rumahnya, Kampung Sri Bawono, Kecamatan Way Seputih, Kabupaten Lampung Tengah pada Senin, 23 November 2020. Selanjutnya pada malam harinya tim Densus 88 melakukan penggeledahan yang kedua kali di rumah terduga Taufiq Bulaga. (Baca juga: Kronologi Penyergapan 2 Anggota Mujahidin Indonesia Timur di Hutan Parigi Moutong)
Kepala Kampung Sri Bawano, Eko Widodo menjelaskan bahwa keseharianya, Taufiq Bulaga berternak bebek dan cenderung tertutup di lingkungan tempat tinggal. “Kalau untuk gerak gerik yang mencurigakan tidak ada, ia seperti warga sekitar,” kata Eko, Kamis (26/11/2020).
Eko mengaku sempat mendengar informasi barang bukti yang disita di antaranya peralatan untuk membuat senjata api (senpi). Selama 8 tinggal tahun di Kampung Sribawono, warga mengenalnya dengan nama Safrudin serta di lingkungan jarang bersosialisasi. Taufik dikenal memelihara bebek untuk dijualbelikan.
Terduga teroris Taufiq Bulaga alias Upik Lawang alias Safrudin merupakan pentolan jaringan Poso dan mantan murid teroris Dr Azhari yang telah tewas. Terduga pelaku diamakan di rumahnya, Kampung Sri Bawono, Kecamatan Way Seputih, Kabupaten Lampung Tengah pada Senin, 23 November 2020. Selanjutnya pada malam harinya tim Densus 88 melakukan penggeledahan yang kedua kali di rumah terduga Taufiq Bulaga. (Baca juga: Kronologi Penyergapan 2 Anggota Mujahidin Indonesia Timur di Hutan Parigi Moutong)
Kepala Kampung Sri Bawano, Eko Widodo menjelaskan bahwa keseharianya, Taufiq Bulaga berternak bebek dan cenderung tertutup di lingkungan tempat tinggal. “Kalau untuk gerak gerik yang mencurigakan tidak ada, ia seperti warga sekitar,” kata Eko, Kamis (26/11/2020).
Eko mengaku sempat mendengar informasi barang bukti yang disita di antaranya peralatan untuk membuat senjata api (senpi). Selama 8 tinggal tahun di Kampung Sribawono, warga mengenalnya dengan nama Safrudin serta di lingkungan jarang bersosialisasi. Taufik dikenal memelihara bebek untuk dijualbelikan.
(shf)