Tersebar Kabar Habib Rizieq ke Makassar, FPI Sulsel: Itu Hoaks
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Kabar kedatangan Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab ke Makassar mulai merebak. Kedatangannya pun disebut-sebut untuk syiar agama.
Namun, Juru Bicara FPI Sulsel Muhammad Abduh Rachman menegaskan, kabar itu tidak benar, bahkan dianggap hoaks. Karena sejauh ini pihaknya belum mendapat instruksi dari Dewan Pimpinan Pusat FPI di Jakarta ke Dewan Pimpinan Daerah Sulsel. (Baca Juga: Soal Habib Rizieq, JK Sebut Akibat Kekosongan Kepemimpinan)
“Karena sampai sekarang kita belum musyawarah untuk mufakat, bagaimana caranya. Belum ada yang ditunjuk sebagai panitia, EO juga, pola pengamanannya. Belum ada instruksi dari pusat juga. Makanya saya anggap isu yang beredar itu hoaks,” tegasnya kepada SINDONews, Minggu (22/11/2020).
Meski begitu, dia tidak menampik jika Habib Rizieq berencana mengunjungi sejumlah kota besar di Indonesia, antara lain Lampung, Banjarmasin, Pontianak, Medan, Aceh, termasuk Kota Makassar.
“Beliau itu bilang waktu sehari setelah datang ke Indonesia. Ketemu semua pimpinan daerah. Dia bilang, 'Insya Allah kita akan hadiri semua, kalau situasi dan kondisi normal, kan ada syaratnya. Itu yang harus digaris bawahi. Jadi masih sebatas wacana," paparnya. (Baca Juga: Jaga Makassar dari Provokasi, Baliho Habib Rizieq Diturunkan)
Lebih jauh, dia tidak ingin kabar kedatangan imam besar FPI itu menimbulkan kisruh, terlebih situasi Indonesia masih dibayangi pandemi Covid 19. Apalagi di Sulsel tengah berlangsung kontestasi politik di 12 kabupaten/kota. "Makanya perlu ada cooling down dulu, jangan sampai ada gesekan tertentu untuk memanaskan situasi. Apalagi inikan jelang Pilkada, itu yang harus kita waspadai. Kan belum ada perintah dari pusat juga, makanya kita sabar dulu, jangan buat gaduh,” ujarnya.
Terpisah, Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Witnu Urip Laksana menegaskan, segala kegiatan bersifat memancing kerumunan massa tidak akan mendapat izin. Fokus kesehatan jadi pertimbagan utama. (Baca Juga: Jubir Tegaskan Belum Ada Rencana dan Inisiatif Wapres Bertemu Habib Rizieq)
“Pertimbangan dampak kesehatan. Karena sebaran COVID-19 masih tinggi, walaupun Sulsel sudah dinyatakan masuk Zona Orange. Keselamatan masyarakat menjadi hukum yang tertinggi di masa pandemi saat ini,” kata Witnu.
Faktor lain, lanjut dia adalah keamanan. Kekhawatiran kedatangan Habib Rizieq akan jadi polemik. Bakal ada penolakan dari masyarakat yang berpotensi munculnya konflik. “Saya akan lakukan penegakan hukum yang tegas bagi siapa pun yang mengganggu keselamatan jiwa masyarakat Kota Makassar dengan didahului tindakan pencegahan yang keras bagi yang melanggar protkes," tegasnya.
Namun, Juru Bicara FPI Sulsel Muhammad Abduh Rachman menegaskan, kabar itu tidak benar, bahkan dianggap hoaks. Karena sejauh ini pihaknya belum mendapat instruksi dari Dewan Pimpinan Pusat FPI di Jakarta ke Dewan Pimpinan Daerah Sulsel. (Baca Juga: Soal Habib Rizieq, JK Sebut Akibat Kekosongan Kepemimpinan)
“Karena sampai sekarang kita belum musyawarah untuk mufakat, bagaimana caranya. Belum ada yang ditunjuk sebagai panitia, EO juga, pola pengamanannya. Belum ada instruksi dari pusat juga. Makanya saya anggap isu yang beredar itu hoaks,” tegasnya kepada SINDONews, Minggu (22/11/2020).
Meski begitu, dia tidak menampik jika Habib Rizieq berencana mengunjungi sejumlah kota besar di Indonesia, antara lain Lampung, Banjarmasin, Pontianak, Medan, Aceh, termasuk Kota Makassar.
“Beliau itu bilang waktu sehari setelah datang ke Indonesia. Ketemu semua pimpinan daerah. Dia bilang, 'Insya Allah kita akan hadiri semua, kalau situasi dan kondisi normal, kan ada syaratnya. Itu yang harus digaris bawahi. Jadi masih sebatas wacana," paparnya. (Baca Juga: Jaga Makassar dari Provokasi, Baliho Habib Rizieq Diturunkan)
Lebih jauh, dia tidak ingin kabar kedatangan imam besar FPI itu menimbulkan kisruh, terlebih situasi Indonesia masih dibayangi pandemi Covid 19. Apalagi di Sulsel tengah berlangsung kontestasi politik di 12 kabupaten/kota. "Makanya perlu ada cooling down dulu, jangan sampai ada gesekan tertentu untuk memanaskan situasi. Apalagi inikan jelang Pilkada, itu yang harus kita waspadai. Kan belum ada perintah dari pusat juga, makanya kita sabar dulu, jangan buat gaduh,” ujarnya.
Terpisah, Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Witnu Urip Laksana menegaskan, segala kegiatan bersifat memancing kerumunan massa tidak akan mendapat izin. Fokus kesehatan jadi pertimbagan utama. (Baca Juga: Jubir Tegaskan Belum Ada Rencana dan Inisiatif Wapres Bertemu Habib Rizieq)
“Pertimbangan dampak kesehatan. Karena sebaran COVID-19 masih tinggi, walaupun Sulsel sudah dinyatakan masuk Zona Orange. Keselamatan masyarakat menjadi hukum yang tertinggi di masa pandemi saat ini,” kata Witnu.
Faktor lain, lanjut dia adalah keamanan. Kekhawatiran kedatangan Habib Rizieq akan jadi polemik. Bakal ada penolakan dari masyarakat yang berpotensi munculnya konflik. “Saya akan lakukan penegakan hukum yang tegas bagi siapa pun yang mengganggu keselamatan jiwa masyarakat Kota Makassar dengan didahului tindakan pencegahan yang keras bagi yang melanggar protkes," tegasnya.
(nic)