Cangkringan Zona Merah, Pengungsi Barak Glagharajo akan Dirapid Test
loading...
A
A
A
SLEMAN - Pemkab Sleman akan melakukan rapid test atau tes cepat kepada para pengungsi di barak pengungsian Glagaharjo, Cangkringan, Sleman. Hal ini setelah dua kalurahan, yakni Argomulyo dan Wukirsari ada kasus COVID-19. Di Argomulyo satu kasus dan Wukirsari tiga kasus. Dengan adanya kasus ini, Cangkringan ditetapkan masuk zona merah COVID-19.
Joko Hastaryo mengatakan meski Cangkringa masuk zona merah, namun untuk kalurahan Glagaharjo,Kepiharjo dan Umbulharjo belum ada kasus COVID-19, sehingga ketiga kalurahan tersebit masih zona hijau. Namun untuk memastikan kondisi pengugngsi di barak Glagaharjo, mereka akan dirapid tes.
“Selain pengungsi, relawan dan petugas di barak juga akan dirapid tes,” kata Joko, Jumat (20/11/2020).(Baca juga: Distributor Pupuk Bersubsidi Nakal, Ganjar Tegas Cabut Izin Usahanya )
Untuk rapid tes ini, nantinya akan mengunakan 2500 rapid tes antigen bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Sehingga dengan langkah ini kondisi kesehatan pengungsi, relawan dan petugas dapat diketahui.
Jika ada yang diketahui bergejala akan langsung dilakukan tindakan, sehingga akan mencegah penularan dan munculnya klaster baru. “Untuk waktunya kapan nanti akan kami bicarakan,” paparnya.(Baca juga: Ingatkan Protokol Kesehatan, Kepala BNPB Datangi Pengungsian Merapi di Tlogolele )
Menurut Joko di Sleman sendiri dari 17 kapenewoan saat ini hanya satu kapenewonan yang masuk zona hijau, yaitu kapenewonan, Turi, kapenewonan Mlati dan Gamping zona kuning, kapenewonan Moyudan, Seyegan, Ngempak dan Sleman zona orange, lainnya, kapenewonan Prambanan, Berbah, Depok, Kalasan,Ngaglik, Cangkringan, Pakem, Tempel dan Godean zona merah
Joko Hastaryo mengatakan meski Cangkringa masuk zona merah, namun untuk kalurahan Glagaharjo,Kepiharjo dan Umbulharjo belum ada kasus COVID-19, sehingga ketiga kalurahan tersebit masih zona hijau. Namun untuk memastikan kondisi pengugngsi di barak Glagaharjo, mereka akan dirapid tes.
“Selain pengungsi, relawan dan petugas di barak juga akan dirapid tes,” kata Joko, Jumat (20/11/2020).(Baca juga: Distributor Pupuk Bersubsidi Nakal, Ganjar Tegas Cabut Izin Usahanya )
Untuk rapid tes ini, nantinya akan mengunakan 2500 rapid tes antigen bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Sehingga dengan langkah ini kondisi kesehatan pengungsi, relawan dan petugas dapat diketahui.
Jika ada yang diketahui bergejala akan langsung dilakukan tindakan, sehingga akan mencegah penularan dan munculnya klaster baru. “Untuk waktunya kapan nanti akan kami bicarakan,” paparnya.(Baca juga: Ingatkan Protokol Kesehatan, Kepala BNPB Datangi Pengungsian Merapi di Tlogolele )
Menurut Joko di Sleman sendiri dari 17 kapenewoan saat ini hanya satu kapenewonan yang masuk zona hijau, yaitu kapenewonan, Turi, kapenewonan Mlati dan Gamping zona kuning, kapenewonan Moyudan, Seyegan, Ngempak dan Sleman zona orange, lainnya, kapenewonan Prambanan, Berbah, Depok, Kalasan,Ngaglik, Cangkringan, Pakem, Tempel dan Godean zona merah
(msd)