Tanpa Alasan Jelas, Pemkot Surabaya Tutup Jalan Sedap Malam
loading...
A
A
A
SURABAYA - Pemkot Surabaya melakukan penutupan Jalan Sedap Malam tanpa alasan jelas. Padalah sejak dulu jalan itu dibuka dua arah.
Menyikapi fakta itu, Anggota Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Surabaya , Arif Fathoni, medesak penutupan Jl. Sedap Malam segara dibuka. Ia menilai petutupan itu tanpa alasan dan tidak ada urgensinya, bahkan dapat merugikan masyarakat.
"Penutupan itu menganggu dan merugikan masyarakat yang biasanya mengakses Jl. Sedap Malam. Seharusnya dibuka, bukan ditutup tanpa batas akhirnya, apalagi tidak ada kepentingan yang berarti. Kecuali ada demo omnibus law yang dianggap mengganggu ke aman komplek Balai Kota atau rumah dinas. Faktanyakan tidak ada, terus urgensinya penutupan Jalan Sedap Malam itu apa?," tanya Arif Fathoni, kepada media, Kamis (19/11/2020)
Ketua DPD II Golkar Surabaya ini menduga, penutupan Jalan Sedap Malam tersebut dikarenakan banyak aktivitas Rumah Dinas Wali Kota Surabaya dalam dua pekan ini.
"Saya pikir aktitifitas apapun di lakukan seorang Kepala Daerah tidak boleh menggagu kepentingan umum. Sebab disana tidak hanya Balai Kota dan Rumah Dinas Wali Kota saja. Disana ada persil warga yang tiap harinya lewat disana. Bahkan jalan tersebut digunakan warga Surabaya yang mau mengajukan ke OPD yang ada dilingkungan Pemkot Surabaya,"
Katanya. (Baca: Membelot di Pilwali, Tokoh PDIP Surabaya Mat Mochtar Dipecat).
Arif Fathoni mengingatkan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini agar tidak melakukan hal-hal yang merugikan kepentingan masyarakat. "Sudah lah periode sudah mendekati akhir jangan bertindak yang aneh-aneh, apalagi merugikan masyarakat," tegasnya. "Sekarang ini era digital, tidak perlu disembunyikan. Toh, orang tau dengan sedirinya. Sudahlah dibuka saja, itu banyak merugikan masyarakat," imbuhnya.
Sementara itu, Lukma warga Surabaya mengeluh dengan ditutupnya Jl. Sedap Malam, "Saya tidak tahu kalau ditutup, ya muternya makin jauh mas. Menurut saya dibuka aja lah. Kan tidak ada kegiatan," katanya.
Hal senada juga di ungkapkan oleh, Ida Yulia Ningsih, dirinya mengaku sangat kaget dengan ditutupnya Jl. Sedab Malam. Kondisi ini, kata dia sangat menyusahkan masyarakat yang hendak mengurus perijinan di komplek Balai Kota. "Ya Susah mas, harus muter, ini membuat susah warga," katanya. (Baca: Wisuda Daring Mahal, Mahasiswa Bakar Tiga dan Segel Ruang Rektor).
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya, Irvan Wahyudrajad belum memberikan keterangan terkait penutupan Jl. Sedab Malam ini. Saat dihubungi melalui nomer ponselnya tidak ada respon.
Menyikapi fakta itu, Anggota Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Surabaya , Arif Fathoni, medesak penutupan Jl. Sedap Malam segara dibuka. Ia menilai petutupan itu tanpa alasan dan tidak ada urgensinya, bahkan dapat merugikan masyarakat.
"Penutupan itu menganggu dan merugikan masyarakat yang biasanya mengakses Jl. Sedap Malam. Seharusnya dibuka, bukan ditutup tanpa batas akhirnya, apalagi tidak ada kepentingan yang berarti. Kecuali ada demo omnibus law yang dianggap mengganggu ke aman komplek Balai Kota atau rumah dinas. Faktanyakan tidak ada, terus urgensinya penutupan Jalan Sedap Malam itu apa?," tanya Arif Fathoni, kepada media, Kamis (19/11/2020)
Ketua DPD II Golkar Surabaya ini menduga, penutupan Jalan Sedap Malam tersebut dikarenakan banyak aktivitas Rumah Dinas Wali Kota Surabaya dalam dua pekan ini.
"Saya pikir aktitifitas apapun di lakukan seorang Kepala Daerah tidak boleh menggagu kepentingan umum. Sebab disana tidak hanya Balai Kota dan Rumah Dinas Wali Kota saja. Disana ada persil warga yang tiap harinya lewat disana. Bahkan jalan tersebut digunakan warga Surabaya yang mau mengajukan ke OPD yang ada dilingkungan Pemkot Surabaya,"
Katanya. (Baca: Membelot di Pilwali, Tokoh PDIP Surabaya Mat Mochtar Dipecat).
Arif Fathoni mengingatkan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini agar tidak melakukan hal-hal yang merugikan kepentingan masyarakat. "Sudah lah periode sudah mendekati akhir jangan bertindak yang aneh-aneh, apalagi merugikan masyarakat," tegasnya. "Sekarang ini era digital, tidak perlu disembunyikan. Toh, orang tau dengan sedirinya. Sudahlah dibuka saja, itu banyak merugikan masyarakat," imbuhnya.
Sementara itu, Lukma warga Surabaya mengeluh dengan ditutupnya Jl. Sedap Malam, "Saya tidak tahu kalau ditutup, ya muternya makin jauh mas. Menurut saya dibuka aja lah. Kan tidak ada kegiatan," katanya.
Hal senada juga di ungkapkan oleh, Ida Yulia Ningsih, dirinya mengaku sangat kaget dengan ditutupnya Jl. Sedab Malam. Kondisi ini, kata dia sangat menyusahkan masyarakat yang hendak mengurus perijinan di komplek Balai Kota. "Ya Susah mas, harus muter, ini membuat susah warga," katanya. (Baca: Wisuda Daring Mahal, Mahasiswa Bakar Tiga dan Segel Ruang Rektor).
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya, Irvan Wahyudrajad belum memberikan keterangan terkait penutupan Jl. Sedab Malam ini. Saat dihubungi melalui nomer ponselnya tidak ada respon.
(nag)