Anggota DPRD Ini Kritisi Penanganan Pandemi Covid-19 di Jatim

Minggu, 10 Mei 2020 - 10:00 WIB
loading...
A A A
”Sedangkan sekarang banyak perantauan warga Jatim yang pulang kampung ke Jatim, ini perlu diperhatikan. Pemprov Jatim perlu melakukan pendataan secara lebih cermat dan membikin skema yang lebih luas untuk membantu mereka,” jelasnya.

Sementara itu, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa telah menambah 10 rumah sakit yang mengajukan diri untuk menjadi rumah sakit rujukan penanganan Covid-19 ini tersebar di banyak daerah di Jatim. Sehingga, total di Jatim ada 85 rumah sakit rujukan. Dari 85 rumah sakit rujukan ini, ada 2.499 total ruang isolasi dan ruang observasi.

Sebanyak 2.499 ruang isolasi rumah sakit tersebut terinci atas 61 ruang isolasi bertekanan negatif dengan ventilator. Kemudian juga sebanyak 256 ruang isolasi tekanan negatif tanpa ventilator, lalu sebanyak 533 ruang isolasi tanpa tekanan negatif.

Lalu sebanyak 699 ruang pengembangan ruang isolasi tekanan negatif, serta 950 ruang observasi. Sehingga, total bed isolasi, maupun non isolasi di 85 rumah sakit rujukan sebanyak 13.957 bed. "Dengan bertambahnya jumlah rumah sakit rujukan yang juga otomatis bertambah tentunya adalah jumlah tenaga medis yang siap melayani masyarakat yang bergejala Covid-19," katanya.

Pemprov Jatim juga menyiapkan Rumah Sakit (RS) Darurat guna mengantisipasi semakin banyaknya pasien Covid-19 Jatim. RS Darurat Covid-19 Jatim akan didirikan dengan memanfaatkan fasilitas pinjam pakai gedung Puslitbang Humaniora Kementerian Kesehatan yang berada di Surabaya. Pemprov Jatim sudah mengantongi izin dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Di tahap pertama, akan mampu menampung pasien hingga 200 orang.

"Di rumah sakit darurat ini kita siapkan untuk menambah kapasitas rumah sakit layanan khusus Covid-19. Kalau pasien terkonfirmasi positif kan ada gejala klinisnya ringan sedang atau berat. Di rumah sakit darurat ini nantinya akan diutamakan bagi yang gejala klinisnya ringan sampai sedang," terang Khofifah.

Disisi lain, Pemprov Jatim juga telah mengucurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa senilai Rp3 miliar kepada 5.006 keluarga penerima manfaat (KPM) di Jatim. Penyaluran bantuan sosial tersebut dilaksanakan sejak akhir April 2020.

"Dana Desa ini uangnya sudah ada di Desa. Sehingga diharapkan Pemerintah Desa bisa segera menyalurkan BLT DD kepada keluarga miskin yang terdampak Covid-19 yang belum mendapatkan bantuan sembako, PKH, Pra Kerja dan Bansos Tunai dari Kemensos," pungkas Khofifah
(msd)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1435 seconds (0.1#10.140)