Tiga Pahlawan Nasional Asal Kepulauan Riau Berkharisma Ini Berjuang Angkat Senjata dan Pena
loading...
A
A
A
RAH mendapat ilmu bahasa pada tahun 1822 saat mengikuti ayahnya pergi ke Betawi. RAH juga menimba ilmu bahasa Arab dan ilmu agama di Mekkah sekaligus berhaji pada tahun 1828.
Pada tahun 1845, RAH menjadi penasehat agama di Kesultanan Riau-Lingga. Pada saat inilah RAH sangat produktif dalam menulis sastra, pendidikan dan kebudayaan. Karya terkenalnya, Gurindam Dua Belas lahir pada tahun 1846. Karya ini dipublikasikan oleh E. Netscher pada tahun 1854. (BACA JUGA: Jejak Operasi Pasukan Para Komando di Pedalaman Hutan Kalimantan)
Selain itu, Bustan al-Kathibin ditulis pada tahun 1857 di Betawi. Karyanya yang menjadi acuan bahasa melayu adalah Kitab Pengetahuan Bahasa, yaitu Kamus Loghat Melayu-Johor-Pahang-Riau-Lingga.
Buku ini merupakan kamus satu bahasa pertama yang ada di Indonesia saat itu. Buku ini sendiri ditetapkan sebagai pedoman Bahasa Indonesia dalam Kongres Pemuda 28 Oktober 1928.
Versi wafatnya RAH juga ada dua versi, yakni ada yang mengatakan RAH meninggal pada tahun 1872. Namun ada juga yang menyatakan RAH meninggal pada tahun 1873. Pujangga ini dikebumikan di Pemakaman Engku Putri Raja Hamidah di Penyengat.
Lihat Juga: Kisah Cinta Jenderal Sudirman dengan Siti Alfiah, Gambaran Tentang Cinta yang Tak Memandang Harta
Pada tahun 1845, RAH menjadi penasehat agama di Kesultanan Riau-Lingga. Pada saat inilah RAH sangat produktif dalam menulis sastra, pendidikan dan kebudayaan. Karya terkenalnya, Gurindam Dua Belas lahir pada tahun 1846. Karya ini dipublikasikan oleh E. Netscher pada tahun 1854. (BACA JUGA: Jejak Operasi Pasukan Para Komando di Pedalaman Hutan Kalimantan)
Selain itu, Bustan al-Kathibin ditulis pada tahun 1857 di Betawi. Karyanya yang menjadi acuan bahasa melayu adalah Kitab Pengetahuan Bahasa, yaitu Kamus Loghat Melayu-Johor-Pahang-Riau-Lingga.
Buku ini merupakan kamus satu bahasa pertama yang ada di Indonesia saat itu. Buku ini sendiri ditetapkan sebagai pedoman Bahasa Indonesia dalam Kongres Pemuda 28 Oktober 1928.
Versi wafatnya RAH juga ada dua versi, yakni ada yang mengatakan RAH meninggal pada tahun 1872. Namun ada juga yang menyatakan RAH meninggal pada tahun 1873. Pujangga ini dikebumikan di Pemakaman Engku Putri Raja Hamidah di Penyengat.
Lihat Juga: Kisah Cinta Jenderal Sudirman dengan Siti Alfiah, Gambaran Tentang Cinta yang Tak Memandang Harta
(vit)