Tiga Pahlawan Nasional Asal Kepulauan Riau Berkharisma Ini Berjuang Angkat Senjata dan Pena

Sabtu, 14 November 2020 - 05:02 WIB
loading...
Tiga Pahlawan Nasional...
Pahlawan Nasional asal Kepri Sultan Mahmud Riayat Syah (Foto/Ist)
A A A
ADA tiga Pahlawan Nasional berasal dari Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) . Mungkin sebagian orang khususnya orang Kepri sendiri belum tahu siapa saja Pahlawan Nasional asal Kepri.

Ketiganya yakni Sultan Mahmud Riayat Syah, Raja Haji Fisabilillah dan Raja Ali Haji. Ketiga orang asal Kepri ini dinilai berjasa bagi bangsa Indonesia melalui perjuangannya mengangkat senjata dan pena.

Berikut sepenggal cerita tentang ketiganya, yang kita mulai dari Sultan Mahmud Riayat Syah. Sultan Mahmud Riayat Syah dianugerahi gelar Pahlawan Nasional 2017 di Istana Negara pada Kamis (9/11/2017) yang lalu. (BACA JUGA: Misteri Kampung Kolam dan Mandor Sukmo Ilang Lenyap di Perkebunan Tebu Tanah Deli)

Berkat peran dan perjuangannya bagi negara, Presiden Joko Widodo menganugerahi gelar Pahlawan Nasional Indonesia kepada Sultan Mahmud Riayat Syah atau Sultan Mahmud Syah III.

Sultan Mahmud Syah III naik takhta pada usia sekitar 14 tahun menggantikan kakaknya, Ahmad Riayat Syah. Pelantikan Mahmud Syah III sebagai sultan digambarkan dalam Tuhfat al-Nafis dengan suasana yang sangat meriah.

Ia digendong menuju kursi kebesaran Kesultanan Johor-Pahang-Riau-Lingga oleh seorang Bugis yang bernama To Kubu. Pada saat pelantikan itu, pihak Bugis dan Melayu sepakat untuk mengakui Mahmud Syah III sebagai Raja Johor-Riau-Lingga yang harus disegani.

Pada awal masa pemerintahannya, jabatan Yang Dipertuan Muda dipegang oleh kepala suku Bugis yang kuat, Daeng Kemboja (menjabat 1745-1777). Baru pada tahun 1777 jabatannya digantikan oleh Raja Haji Fisabilillah (menjabat 1777-1784).

Pada Agustus 1784, tentara Belanda mulai menyerang pusat pemerintahan Johor di Hulu Riau. Kemudian pada Oktober 1784, kapal Utrecht dan 6 buah kapal perang yang dipimpin oleh laksamana Jacob Pieter van Braam datang menyerang Riau.

Pertempuran meletus antara Johor dan Belanda di Hulu Riau yang berakhir dengan kemenangan Belanda atas Johor. Yamtuan Muda Raja Ali (pengganti Raja Haji Fisabilillah yang syahid di Teluk Ketapang) kemudian meninggalkan Pulau Bintan ke Sukadana.

Sultan Mahmud yang berada di Riau kemudian menandatangani perjanjian dengan VOC di kapal Utrecht pada tanggal 10 November 1784. (BACA JUGA: Merapah Asal Mula Penduduk Surabaya)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2483 seconds (0.1#10.140)