Kabur dari RS di Salatiga, Keberadaan Pasien Positif COVID-19 Belum Terlacak
loading...
A
A
A
SALATIGA - A (68) pasien positif COVID-19 warga Blotongan, Sidorejo, Salatiga yang kabur dari Rumah Sakit Paru dr Ario Wirawan (RSPAW) hingga kini belum terlacak keberadaannya. Rumah sakit terus berkoordinasi dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Dinas Kesehatan Kota (DKK) dan Polres Salatiga untuk melakukan pencarian pasien.
Direktur Pelayanan Medik, Keperawatan, dan Penunjang RSPAW Salatiga, Hasto Nugroho mengatakan, pasien tersebut menjalani perawatan di RSPAW sejak 30 Oktober 2020. Rencananya, pasien itu diperbolehkan pulang ke rumah oleh dokter pada 9 November 2020. Namun pada 7 November 2020, pasien kabur dari Ruang Melati (ruang isolasi) RSPAW. (Baca juga: Sakit, Mantan Bupati Semarang Ambar Fathonah Tutup Usia di RS Dr Kariadi)
"Berdasarkan hasil swab test kedua, sejatinya oleh dokter pasien tersebut direncanakan untuk pulang pada 9 November 2020. Secara medis kondisi pasien sudah baik, sudah tidak terpasang infus," katanya, Rabu (11/11/2020). (Baca juga: Kisah Mbah Manshur, Penyepuh Bambu Runcing Bertuah dalam Pertempuran 10 November)
Dokter berencana memberikan izin pulang kepada pasien positif COVID-19 tersebut, setelah hasil rontgen ulang dan lab darah rutin yang dikerjakan pada 7 November terbit. Namun sore harinya diketahui pasien sudah tidak berada di ruang isolasi.
Dia mengatakan, RSPAW berharap pengobatan terhadap pasien positif COVID-19 yang kabur bisa tuntas. "Saya berharap agar pasien yang menjalani perawatan penanganan COVID-19 bisa lebih bersabar dan mengikuti protokol kesehatan di rumah sakit dan lingkungan. Saya juga meminta masyarakat jangan memberi stigma negatif kepada pasien dan keluarganya," ucapnya.
Direktur Pelayanan Medik, Keperawatan, dan Penunjang RSPAW Salatiga, Hasto Nugroho mengatakan, pasien tersebut menjalani perawatan di RSPAW sejak 30 Oktober 2020. Rencananya, pasien itu diperbolehkan pulang ke rumah oleh dokter pada 9 November 2020. Namun pada 7 November 2020, pasien kabur dari Ruang Melati (ruang isolasi) RSPAW. (Baca juga: Sakit, Mantan Bupati Semarang Ambar Fathonah Tutup Usia di RS Dr Kariadi)
"Berdasarkan hasil swab test kedua, sejatinya oleh dokter pasien tersebut direncanakan untuk pulang pada 9 November 2020. Secara medis kondisi pasien sudah baik, sudah tidak terpasang infus," katanya, Rabu (11/11/2020). (Baca juga: Kisah Mbah Manshur, Penyepuh Bambu Runcing Bertuah dalam Pertempuran 10 November)
Dokter berencana memberikan izin pulang kepada pasien positif COVID-19 tersebut, setelah hasil rontgen ulang dan lab darah rutin yang dikerjakan pada 7 November terbit. Namun sore harinya diketahui pasien sudah tidak berada di ruang isolasi.
Dia mengatakan, RSPAW berharap pengobatan terhadap pasien positif COVID-19 yang kabur bisa tuntas. "Saya berharap agar pasien yang menjalani perawatan penanganan COVID-19 bisa lebih bersabar dan mengikuti protokol kesehatan di rumah sakit dan lingkungan. Saya juga meminta masyarakat jangan memberi stigma negatif kepada pasien dan keluarganya," ucapnya.
(shf)